6✓

6.9K 495 30
                                        

_

Lewis bukan tidak menyukai hubungan ini, tapi terkadang ia merasa 'Apakah bisa sesama jenis melakukan ini? Dan adakah di luaran sana bernasib seperti dia?'

"Lewis" Bisik Laksa tepat ditelinga Lewis, nafasnya yang memberat sangat terasa disana.

"Fokus" perintahnya.

Lewis sedikit menatap Laksa, tangannya yang terikat menyentuh dada Laksa yang telanjang "Saya benci kamu" Ujarnya tiba-tiba, mengundang kekehan kecil dari Laksa.

"Lew lu manis banget, gue suka" Balas Laksa tak berhenti terkekeh, ia memiringkan kepalanya hingga bertumpu pada bahu Lewis, menatap dari dekat wajah Lewis yang terlihat memerah.

Tangan Laksa sedari tak berhenti, merenggangkan bagian belakang Lewis agar pemuda itu tak merasa kesakitan seperti terakhir kali.

"Huhhh Laks" Desahan Lewis tertahan saat Laksa menidurinya dengan tangan satunya mengelus salah satu dadanya dengan lembut.

Tak sampai disana Laksa juga menurunkan celana Lewis, melepas reflecting celananya sendiri dan mengeluarkan miliknya, dan tanpa kata ia sedikit mengarahkan benda itu pada Lewis.

"Mmhhh nggh" Lewis hanya bisa mendongakkan kepalanya, dan mencoba menyatukan pahanya yang dengan cepat ditahan oleh tangan Laksa.

Tanpa perasaan Laksa melebarkan kaki Lewis dan dengan sekali hentakan memasukkan miliknya sepenuhnya, lalu tanpa jeda menggerakkan pinggulnya dengan irama.

Suara desahan demi desahan dari kedua insan itu beradu di sunyi nya malam, Lewis tak mau berbohong, rasanya dari awal memang terasa aneh dan sedikit sakit, tapi saat beberapa tempat tersentuh dengan keras oleh benda besar Laksa itu terasa sangat nikmat.

"Lew enghhh" Panggil Laksa, ia menarik tangan Lewis, lalu mengarahkan bendanya sekali lagi ditempat itu.

Lewis yang memunggungi Laksa menoleh, ia menatap Laksa yang semakin mendekatkan wajah pada Lewis, lalu tak lama mereka berciuman, ciuman yang terasa lembut dan nikmat, tanpa memberhentikan gerakan dibelakang sana.

Ronde demi ronde mereka lakukan, bahkan ikatan ditangan Lewis pun dilepas oleh Laksa, hingga sampai menjelang pagi Laksa baru berhenti dengan Lewis berbaring lemah dibawahnya, ia menatap Laksa dengan nafas tak beraturan.

_

Lewis sedikit berkedip untuk meringankan kepalanya yang terasa berat, ia mencoba menfokuskan diri pada pelajaran yang dijelaskan oleh guru didepan sana.

Sungguh Lewis sekarang kekurangan tidur, membuatnya merasakan pusing, sudah 4 hari berlalu dan setiap ia pulang ke rumah Laksa akan melakukannya.

"Lu keliatan cape banget, ada masalah?" Tanya teman bangku Lewis namanya Carlotta, gadis itu memiliki fisik tinggi dan wajah yang terlihat galak.

Lewis menoleh dengan malas, lalu menggeleng dengan malas pula "Nggapapa" Ujarnya dengan nada malas.

Carlotta mendengus dengan respon Lewis yang terlihat ogah-ogahan itu, tapi tak lama ia berkata saat melihat Lewis yang terlihat terkantuk-kantuk "Tidur aja si kalo ngantuk, ntar kalo guru liat gue bangunin" Ujarnya seperti gadis pengertian.

Cukup lama Lewis menatap gadis itu, lalu setelahnya meletakkan kepalanya pada meja lalu menekuk lengannya hingga menemui posisi yang amat nyaman untuk tidur.

Teeeet

Teeeet

Sekitar 1 setengah jam berlalu, bunyi bel istirahat terdengar, Carlotta yang terlihat lelah membangunkan Lewis langsung menyerah, sudahlah mending ia langsung pergi ke kantin.

I am with all your prohibitions🔞 [BL Harem] ongoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang