KATK || 22. NIGHTMARE

244 9 0
                                    

Ellyana menginjakkan kakinya seorang diri. Tidak ada lampu penerang apapun disana. Ellyana tidak mampu berkutik, selain diam di posisinya yang menegangkan seperti ini.

Tidak ada celah untuk ia keluar. Tidak ada petunjuk untuk ia berpulang. Helaan napas kian ia dengar dari samping.

“Alfred?”

Bukan Alfred. Ternyata hanya suara angin yang menghembus, menyapu indera pendengarannya. Ruangan itu teramat gelap.

“Bangunan ini terlalu tua untuk aku tempati,” gumam Ellyana masih mengamati situasi yang berada di dalam gua yang sempit.

Gua? Entahlah. Ellyana saja masih memikirkan hal itu. Pertanyaan, mengapa tiba-tiba berada di ruangan gelap ini?

Padahal setahunnya ia tengah berbincang bersama Alfred di rumah, sambil menikmati rintikan air hujan yang turun, membasahi bumi.

Tunggu. Dimana Ellyana sekarang?

“Tuhan! Siapapun disana. Tolong bantu aku! Aku berada di ruangan gelap ini. Aku takut Tuhan!” teriak Ellyana meminta pertolongan kepada Tuhannya.

Hening. Tidak ada sahutan apapun membuat bulu kuduk Ellyana meremang, menahan rasa takutnya.

Kaki Ellyana perlahan berjalan ke depan. Memberanikan dirinya untuk mencari caranya, agar ia bisa keluar dari ruangan gelap itu.

Bugh!

Bugh!

Prang!

Pertarungan dua kaisar yang mengejutkan mata bulat Ellyana. Disana terlihat Alfred dan Raja Kneth tengah bertarung melawan satu sama lain.

“Alfred!” teriak Ellyana namun tidak digubris oleh Alfred.

Perperangan kembali terjadi semakin sengit. Ellyana ingin menahannya, namun ia seperti bayang-bayang yang tidak bisa Alfred lihat sama sekali.

Alfred pun tidak mendengar teriakannya. Akhirnya Ellyana menyerah, ia hanya diam di tengah perperangan kedua kubu itu.

Ellyana layaknya ruh yang tidak ada apa-apanya. Jangankan untuk menahan Alfred, menahan pedang yang akan menusuknya pun malah pedang itu yang menembus badannya. Anehnya Ellyana tidak merasakan apapun.

“Aku kenapa? Kenapa semuanya tidak melihatku? Dan kenapa mereka bertarung?” tanya Ellyana menuntut.

“Menyerahlah Alfred! Kekuasaan Kaisar Brevorc telah turun takhta kepadaku!” ucap Raja Kneth dengan suara lantang.

Alfred terkekeh pelan. “Hanya iblis yang tidak berani tunduk kepada sang dewa. Kau bahkan menyelami alam mautmu sendiri. Mari selesaikan sekarang!”

Prang!

Dugh!

Pedang keduanya terpental jauh. Alfred tersenyum miring, menatap Raja Kneth yang sudah kalah telak. “Kita lihat, siapa yang menjadi Kaisar Brevorc. Aku, atau kau?”

Tentu saja aku...

Jlep!

Satu panah menancap mulus dibagian dadanya. Raja Kneth tidak tinggal diam. Ia mengambil beberapa anak panah, lalu memulai serangannya tidak kalah lincah.

Mereka bertarung, dengan kekuatan terbang yang dimilikinya. Bahkan Ellyana hanya mampu melongo, melihat gaya perang mereka.

“Apakah mereka mempunyai kekuatan seperti burung gagak?” tanya Ellyana merasa takjub dengan keluarga Alfred.

Namun siapa sangka ternyata Raja Kneth menggunakan cara licik, menggunakan anak panah yang diujungnya terdapat racun mematikan.

Brukh!

“Shhhh aahh!” desis Alfred terjatuh ke tanah.

Ellyana segera berlari ke arahnya. Menehan Alfred yang kian sekarat. “Astaga! Alfred! Bangun! Bangun Alfred! Kalahkan Raja iblis itu!”

Ellyana menangis histeris ketika Alfred menutup matanya rapat-rapat. Dan Raja Kneth pergi begitu saja meninggalkan Alfred seorang diri di dalam hutan.

“Alfred kumohon... Bangunlah!”

“Alfred!”

---TBC--

King Alfred The knight [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang