07

751 83 6
                                    

Enjoy









Suara gaduh tadi terdengar hingga kelantai bawah tepat dimana Xaveno beserta valley dan valno berada, dan tentu saja mengundang kekhawatiran mereka terhadap velron.
Dengan cepat mereka bertiga berlari menuju kamar velron melalui tangga. Padahal ada lift.

"Velron? Kamu ada didalam? Apa yang terjadi nak? Tolong buka pintunya" xaveno terus mengetuk pintu kamar sang anak

"Dobrak aja pintunya, yah" saran valley

Xaveno pun mendobrak pintunya dengan sekali hentakan. Setelah pintu terbuka, mereka langsung melihat pemandangan dimana isi kamar berantakan dengan pecahan kaca dilantai. Pemandangan ini tentu membuat mereka tambah khawatir dan kepanikan mereka yang bertambah saat melihat velron hendak melemparkan vas kearah jendela.

"Velron apa yang kamu lakukan?!"

Xaveno dengan sigap menghampiri velron dan melepaskan vas itu dari genggaman sang anak lalu membawa velron keluar kamar.

~~~~

Flashback

"Huaaa anjing setan!"

Prangg

Velron dengan reflek melempar vas bunga disampingnya kearah setan itu, namun tembus dan malah menghantam kaca sehingga pecah.

"Heh anj- maksudnya setan! Apa-apaan lu tadi hah? Mau bikin orang mati jantungan?!" Ucap Velron geram.

"Heh, seharusnya situ bilang makasih yah udah ane tolongin bangunin! Tsk" setan itu berucap malas

"Yah ga gitu juga kali! Lagian penampilan lu bikin orang jantungan tau gak?! Lagian kenapa sih pake wujud asli, biasanya juga kagak" ucap Velron

"Kenapa? Lebih suka sama wajahku yang ganteng ya?" Jawab setan itu

Velron mengepalkan tangannya kesal sebelum berjalan kearah vas lain dan mengangkat nya keudara

"Heh slow dikit dong, chill bro chill" setan yang dipanggil Roro oleh velron berusaha menenangkan velron. sebelum dapat melempar vas itu, pintu kamar sudah lebih dulu di dobrak oleh seseorang.

~~~~

Sekarang Velron tengah duduk dikarpet sambil dikelilingi oleh tiga makhluk hidup yang tengah menatap nya instens.

"Jadi? Bisa tolong dijelaskan apa yang tadi kamu lakuin dikamar velron?" Tanya sang ayah, xaveno sambil melipat kedua tangannya.

Velron menutup mulutnya rapat sambil menatap kebawah.

"Tidak mau bicara velron?" Tanya xaveno lagi.

Kali ini Xaveno menyerah, dia menghembuskan nafasnya lelah. Dia tidak bisa membentak ataupun memarahi velron, takut-takut anak nya kambuh.

Sedangkan Valley dan Valno hanya saling menatap lalu memikirkan apa yang dipikirkan mereka masing²

'padahal baru kemarin-kemarin velron berhenti melakukan hal seperti itu...'

'kupikir dia sudah mulai berhenti... seperti ekspetasi kita terlalu besar' pikir mereka masing²

Velron menghela nafas panjang "maaf"

"Tidak apa-apa, selagi kamu tidak mengulangi nya lagi ya?" Xaveno membawa Velron kedalam pelukannya.

"Tolong jangan sakiti diri kamu lagi velron, Abang sedih lihat nya" ucap valley sambil mengelus kepala velron

"Kalau ada masalah cerita ke Abang dan yang lainnya ya" ucap valno menatap Velron.

Velron hanya diam, dia tidak tau harus apa. Yang pasti adalah ini semua salah si setan.

'kan gini lagi, siapa juga yang mau nyakitin diri sendiri. Gara-gara Roro, awas aja lu Ro! Mereka jadi salah paham lagi' batin nya

Roro, hantu yang selama ini selalu bersama Aron sebelum memasuki raga Velron. Bagaimana Roro bisa tau kalau Velron itu Aron? Dan bagaimana dia bisa berada disisi nya? Itu semua karena Roro sudah mengenal Aron dari dia masih kecil, dan Jiwa Roro sudah terhubung dengan Aron, itulah mengapa dia bisa tau kalau Velron adalah Aron.

"Eh ngomong-ngomong, gimana nasib tubuh gue disana?" Velron menatap Roro yang tengah duduk diudara. Mereka berdua sekarang berada dibelakang mansion dibawah pohon.

"Udh mati lah" jawab Roro

"Gue juga tau bego! Maksudnya gimana keadaan tubuh gue? Udh dikubur apa belom!" Velron melempari kerikil kearah Roro

"Udah.. waktu itu pemilik kos dateng buat nagih duit, trus dia liat tubuh lu tergeletak didapur. Pas di periksa udh koit jadi dia nelpon RT dan ngubur tubuh lu di TPU" Jelas Roro

"Oh"

Hening sesaat...

"Btw, kok lu bisa tau gw ada disini, trus kok lu bisa tau kalo tubuh ini isi nya gue" tanya Velron

"Kan kita udh terhubung bego-"

"Bega bego bega bego, baguskah begitu" ucapan Roro dipotong velron

"Hehe" Roro hanya tertawa kecil

"Waktu itu gua pikir lu bener-bener udh mati... Tapi aneh nya gua masih bisa ngerasain keberadaan lu, jadi gua terus-terusan nyari lu...dan ketemu deh!" Roro tersenyum sekilas menatap Velron

"Sorry.." gumam Velron.

Sudah bertahun-tahun mereka bersama, velron selalu bertanya-tanya kenapa Roro tetap memilih tinggal dibumi, padahal dia bisa pergi dan mendapatkan 'kehidupan baru' nantinya.. dia pernah bertanya sekali dan alasan nya selalu sama 'Roro bakal jagain kamu sampai kamu benar-benar menemukan tempat yang tepat, baru saat itulah Roro akan pergi dengan tenang tanpa khawatir' itulah yang diucapkan Roro ketika Aron masih kecil.

Sejujurnya Velron itu egois, dia tidak mau Roro pergi meninggalkan nya, tapi dia juga tidak mau Roro terus menjadi hantu bergentayangan-

Tiba-tiba saja velron merasa hawa dingin disampingnya, ketika dia menengok kesamping, dia melihat Roro yang duduk disampingnya, walaupun hawa nya menjadi dingin dan membuat bulu kuduk nya berdiri, tapi jauh didalam hatinya, dia merasakan hangat dan nyaman.

"Ngapain lu deket-deket, dingin tau! Liat nih bulu kuduk gue berdiri, hiiihh"















Cuman sampe 800-an kata doang, maaf pendek yah. Lagi kekurangan ide soalnya huhu T-T

Btw jangan lupa kasih vote dan yang terpenting adalah tinggalkan komentar anda wahai para reader.

Aron to Velron [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang