Book 3

4.7K 452 36
                                    

(mulai book ini, ak nganunya nama haechan aj ya. biar ap? biar ak ga ribet xixi)

.

haechan menatap pantulan dirinya di kaca, sebelum periksa ke dokter dia di suruh mengganti baju dulu

"sepertinya aku benar-benar mati, dan sekarang menjadi seorang idol" gumam haechan

haechan memandangi tubuhnya, wajahnya memang mirip dengannya. sangat mirip tapi, haechan ini sedikit berisi baginya

dan itu terlihat lucu, mata bulatnya bibir plum pink nya. haechan lebih cerah dibanding dia

"setidaknya aku memasuki tubuh yang sehat" gumamnya

haechan menghela nafas lelah "lagipula apa itu idol, pekerjaan mereka hanya bergerak tidak jelas dan bernyanyi. sopan santun mereka juga tidak ada. jika kasim melihat ini dia pasti akan memotong tangan mereka dan menyuruh mereka belajar adap lagi" geurut haechan

.

"tidak ada masalah dengan otaknya, semuanya aman"

mark ternganga, jadi bagaimana itu. sikap sikap aneh haechan selama ini?

"benda apa ini? kenapa disini bisa menampilkan organ dalam ku? ini otak ku bukan?"

ada nada suara kagum dari haechan, bahkan binar matanya tidak bisa di tutupi

dokter itu berdehem sebentar "apa maksud anda" haechan masih terkagum kagum dengan alat tersebut

"woah, apa ini bisa menampilkan organ lainnya? misalnya jantung. aku ingin sekali melihat jantung ku, oh! atau mungkin usus ku juga tidak apa apa"

haechan terus menerus mengoceh tidak jelas. mark seperti melihat diri haechan yang lain. setiap pemeriksaan biasanya haechan hanya diam

tapi kali ini, dia sangat mengoceh

"ekhem, tuan mark sepertinya benar. ada masalah dengan otaknya, tapi alat ini tidak bisa mendeteksi kannya"

"apa ini penyakit serius dok?" tanya mark khawatir 

dokter itu berpikir sebentar, dia menatap haechan yang masih terkagum kagum melihat organnya sendiri "sepertinya iya" putus dokter itu

mark menghela nafas berat, apakah seberat itu hujatan yang diterima haechan? kenapa bisa sampai begini? 

sifat haechan memang berubah drastis sejak kejadian dia mencoba bunuh diri "haechan" panggil mark 

haechan tetap fokus melihat organnya "hm?" dehemnya 

"ayo kembali" mark menarik tangan haechan 

haechan yang merasa terganggu pun berdecak kesal, dia menepis kasar tangan mark yang mencoba menariknya berdiri "aku bisa sendiri"

setelahnya dia berdiri dengan angkuh dan menatap mark tajam, tanpa berkata apa pun haechan pergi duluan meninggalkan mark di ruang dokter itu 

mark menghela nafasnya melihat haehan meninggalkannya, dia membungkuk pada dokter itu "terimakasih dokter" ucapnya lalu pergi 

"aigoo, penyakit serius apa itu? apa dia punya kepribadian ganda?" gumam dokter 


.

di sepenjang perjalan pulang haechan hanya melihat ke arah luar jendela, biasanya haechan akan menempelinya jika mereka berdua saja

mark tidak tau harus apa di sepanjang perjalanan ini, terasa sangat canggung. tidak biasanya mark merasa secanggung ini, biasanya haechan akan memulai percakapan tanpa henti 

charismatic idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang