Di pagi hari yang sangat cerah, Beliung terbangun dari tidur nyenyak nya usai melakukan kegiatan panas malam tadi bersama Rimba. Begitu bangun, Beliung langsung di suguhi dengan wajah manis dari kekasih nya (calon istri maksudnya) yang masih terlelap.
Beliung menepuk-nepuk pipi sang kekasih dengan pelan untuk membangunkan sang empu. "Rimba? ayo bangun."
Selang beberapa menit, Rimba belum terbangun juga, mungkin Rimba pingsan.
Aset milik Beliung masih tertancap sempurna di lubang milik sang kekasih, ia segera mengeluarkan aset miliknya dari tubuh sang kekasih secara pelan agar sang empu tidak merasa kesakitan.
Beliung menggendong tubuh mungil Rimba yang di penuhi oleh kiss mark buatan milik Beliung menuju kamar mandi, lalu membersihkan tubuhnya dan tubuh Rimba hingga bersih sempurna.
Saat sudah selesai mandi, ia memakai pakaian miliknya dan memakaikan pakaian milik sang kekasih ke tubuh Rimba dengan sempurna. Tak lupa juga ia mengganti seprai kasur yang telah kotor usai mainan panas malam mereka.
Jangan lupakan Rimba yang masih nyenyak tertidur padahal Rimba sudah dipindahkan berkali kali ke sofa lalu ke kasur karena Beliung harus mengganti seprai kasur nya, namun dia masih setia menutup mata nya. Fiks, Rimba pingsan.
"Cintaku pingsan, ya? padahal aku hanya bermain dengannya satu ronde semalam," ucap Beliung sambil membelai surai Rimba dengan lembut.
Beliung mencium kening Rimba, lalu berjalan keluar kamar pergi ke dapur untuk sarapan pagi dengan yang lain.
Saat Beliung sudah berada di ruang makan, sudah ada makanan di meja dan teman teman Beliung lainnya serta adik kesayangannya di meja makan.
"Keren, Li. By the way, semalem lo main berapa ronde sama si Rimba?"
"Semangat ya, Li. Kalau digaplak sama panci kesayangan Gempa gua jangan minta tolong ke gua, Li, gua gamau ikut ikutan soalnya."
"Lo apain calon kaka ipar gue woi? kasian dedek Thorn gue syok anjir."
"Kita semua siap jadi aunty and uncle kok bang Li, tenang aja."
"Hah maksud kalian apa?" tanya Beliung tidak paham.
"Aelah ngab, gausah sok polos lo anjir. Semalam lo abis ngewe sama Rimba kan?" ujar Fang frontal kepada Beliung.
Berbagai pertanyaannya dan ucapan, keluar dari mulut teman teman Beliung yang ada di meja makan yaitu Ice, Fang, Solar, dan Blaze. Beliung yang mendengar semua itu pun dibuat kaget, dari mana mereka tau? (Blaze said : dari gue bang hehe, menyala abangkuhh 😋)
"K-kayaknya kalian semua salah paham deh," ucap Beliung terbata.
Namun disisi lain, ada dua omega yang menatap tajam kearah Beliung. Beliung yang merasa ditatap pun merasa merinding dan meneguk ludah nya kasar. Aura mengancam dari tatapan dua omega itu membuat suasana meja makan menjadi horror.
"Kakak kakak, udah dulu ya berantem nya. Kita kapan makan nya ini? Thorniee sudah laparr tauu," ucap Thorn kesal sengaja mengalihkan suasana agar tidak menjadi keributan nantinya.
"Eh iya, Thorn. Maaf ya membuat mu kelaparan. Yasudah lebih baik kita sarapan pagi dulu, dan kau Beliung-" ucap Gempa menggantung kata dia sambil menatap tajam ke arah Veliung, "-jangan harap kau bisa aman dari ku dan adik mu karena sudah membobol Rimba."
KAMU SEDANG MEMBACA
You are only Mine! - {halitau}
General FictionSeorang omega manis yang memiliki mata bernetra sapphire yang indah dilihat, dia adalah Taufan. Taufan memiliki trauma yang berat di masa lalu nya. Suatu hari, Taufan pindah sekolah karena suatu alasan. Dengan suatu kebetulan ternyata dia bertemu de...