YAOM ; [chap 14] | kabar baik.

1K 70 5
                                    

3 bulan kemudian...

Berhari-hari dan berbulan-bulan telah berlalu. Hubungan ke-13 remaja berstatus alpha, omega, dan beta yang menduduki sekolah menengah atas pun makin dekat layaknya sebuah status keluarga.

Tidak ada kejadian buruk yang terjadi sama mereka selama 3 bulan yang lalu, mereka senang tidak ada parasit yang mengganggu kehidupan mereka semua. Namun, mereka juga harus tetap waspada karena ada satu parasit yang belum pernah muncul dihadapan mereka.

Suasana pagi yang cerah membuat semua orang bersemangat untuk melakukan rutinitas aktivitas yang harus dilakukan oleh orang orang. Suara burung yang merdu membawa alunan yang amat tenang.

Huekk.. Huekk.. Huekk..

Seorang omega manis bermanik hijau daun yang tengah memasak sarapan pagi untuk dirinya dan adiknya merasa terganggu oleh rasa mual yang ada pada dirinya. Dia langsung berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan cairan ya walaupun cairan itu tentu tidak akan keluar.

Adik manisnya yang melihat itu tentu kaget akan kejadian yang menimpa kakak sulungnya, dia sangat khawatir jika kakaknya ini kenapa napa. Dia segera menghampiri kakaknya yang berlari kearah kamar mandi.

"Kak! kak Rimba kenapa?" tanya Thorn cemas.

Huekk.. Huekk..

"Kak, kakak kenapa? jangan bikin Thornie cemas deh kak!" cemas Thorn, lagi lagi tak dapat jawaban dari kakak sulungnya.

Seusai merasa mual nya mulai tidak ada, rimba tersenyum pucat menatap adik kesayangannya. "Kakak tidak apa, hanya saja entah kenapa tiba-tiba kakak merasa mual."

"Mau thornie telponin bang Liung aja gak kak?"

Rimba menggelengkan kepalanya cepat saat adiknya menyebut nama alphanya, Beliung. "Tidak, tidak usah Thornie. Serius, kakak gapapa, hanya mual sedikit saja."

"Beneran nih?"

"Iyaa, ayok kembali ke dapur. Sarapan kita jadi tertunda karena kakak, maaf ya Thornie."

"Umm, tidak apaa kak. Asalkan kak Rimba tidak kenapa napa."

Baru saja ingin beranjak pergi dari kamar mandi, kepala Rimba menjadi pusing dan penglihatan nya menjadi kunang-kunang. Rimba yang tidak kuat menahan akhirnya pun pingsan.

"kak Rimba! kak, bangun kak!"

"Aduh.. gimana ini?! kak Rimba pingsan lagi. Telpon bang Beliung aja deh, Thornie gabisa apa apa soalnya," gumam Thornie panik.

Tut.. Tut.. Tut..

Thorn bernafas lega saat deringan telepon ketiga terangkat oleh orang yang sedang dia telpon.

"Halo, apa ada Thorn?"

"Bang, duhh gaswat bang. Ehh, gawat bang maksudnya!"

"Ada apa? kenapa? kok panik gitu?"

"Gini bang, tadi kan Thorn sama kak Rimba mau masak sarapan. Tapi tiba-tiba kak Rimba mual mual gitu, akhirnya dia ke kamar mandi. Aku tanya kenapa, kata kak Rimba gapapa. Awalnya mau aku telpon abang, tapi kak Rimba nolak. Baru aja mau keluar dari kamar mandi, kak Rimba tiba-tiba pingsan kak. Thorn gatau harus ngapain, Thorn panik kak."

"Rimba pingsan?! yaudah kamu tunggu disana. Kebetulan abang sama yang lain lagi ngumpul dirumah abang. Kita semua otw kesana biar bawa Rimba ke rumah sakit. Kamu tunggu disana ya, ingat jangan panik."

"Iya bang, kalau gitu Thorn bakal berusaha pindahin kak Rimba ke kasur, ya. Walaupun badan kak Rimba berat, tapi takut nanti nya badan kak Rimba sakit kalau dibiarin di lantai."

You are only Mine! - {halitau}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang