"Sudah bangun my little bitch?" Suara berat baru saja memasuki area pendengarannya, taufan mendonggakkan kepalanya.
"Mau apa lagi kau dariku hah?!" teriak Taufan, "kurang puas dengan masa lalu yang membuatku harus kehilangan keperjakaan ku ini karena dirimu, alpha sialan?!"
"Wah wah, lihatlah. jalang satu ini sudah berani melawan ternyata~"
"Apa liat liat, bajingan?!" ketus Taufan saat ditatap oleh maripos.
Maripos tertawa kecil, "lihat, betapa tambah lucunya dirimu dari kamu yang masalalu? kau tau? aku selalu memikirkan mu saat bertahun-tahun diriku di penjara. Mengingatkan ku akan desahan mu yang begitu menggoda, dan lubang mu yang pink membuat milikku saat dipenjara kangen akan hal itu. Dan lihatlah, sekarang kau tumbuh menjadi omega yang manis, pantat semok, pipi chubby, manik mu dan lubang mu yang sangat aku kangenin."
"Bangsat ya lo. Lo itu bener bener laki-laki biadab anjing!!" maki Taufan.
"Haha, maki saja diriku sepuas mu Taufan. Tindakan itu tidak akan membuat mu terlepas dari genggaman ku. Lalu? apakah Halilintar Thunderstrom atau sahabat masa kecilmu itu adalah kekasihmu? ahh lupa, tentu saja dia kekasih mu! karena kau dan dia sudah berhubungan lebih bukan? aku tau semua tentang dirimu Taufan. Dari kegiatan apa saja yang kamu lakukan setiap hari, jam berapa kamu bangun dan tidur, dimana kamu berada, bahkan kegiatan mu saat mandi pun aku mengetahuinya~"
Maripos memegang kedua rahang Taufan dengan satu tangan lalu memajukannya. "Dan asal kamu tau, aku benci akan hal itu! aku tidak suka kamu berdekatan dengannya, bertemu, berbicara, bahkan berhubungan badan. Aku tidak suka semuanya!!"
Taufan meringis pelan saat rahangnya ditekan oleh tangan milik Maripos, "lalu? dengan kau berbicara seperti itu, aku akan takut dengan mu? hah.. aku bahkan tidak takut akan ancaman apapun yang kau berikan kepadaku. Kau hanya masalalu ku Maripos, masalalu yang benar benar bajingan."
Rahang Maripos mengeras, dia dibuat kesal oleh perkataan Taufan yang seakan-akan tidak takut dengan dirinya. Maripos menjauhkan tubuhnya dari Taufan, lalu mulai melepaskan ikatan tali yang menyikat tangan dan kaki Taufan. tindakan itu membuat Taufan terheran-heran.
"Kenapa dilep-ughh?"
Ucapan Taufan terhenti ketika lelaki didepannya ini tiba-tiba menggendongnya seperti karung beras, lalu melemparkan tubuhnya dikasur.
Baru saja ingin protes tetapi Maripos sudah menindihnya dan mengunci pergerakan nya dari atas.
"Bukankah pipi ini sering diciumi oleh kekasihmu itu? mungkin aku akan membersihkannya, tentu kau tidak akan menolak bukan?~" ucap Maripos dengan santai membuat Taufan membulatkan matanya.
Dengan cepat Maripos mengambil sebuah cutter yang berada dimeja nakas, yang berada tepat disamping kasurnya.
Taufan yang melihat itu sedikit terkejut, jantungnya kini berdebar dengan kencang merasakan bahaya akan datang.
Dengan cepat tangan Maripos yang memegang cutter menggores pipi kanan chubby milik Taufan membuat darah segar mengalir dari pipi ke leher.
"Ssshh.. s-sakit," desis Taufan pelan menahan sakit yang berada di pipinya, dia memejamkan matanya.
"Pipimu sudah kubersihkan, apa selanjutnya mulutmu? atau lehermu? ahh.. terlalu basic bukan? bagaimana jika lubangmu?" tanya Maripos menatap Taufan dari atas hingga bawah.
Leher jenjang Taufan yang putih bak susu, tidak ada bercak satupun. Tapi dia sudah tau, bahwa sebelumnya sudah pasti leher ini sudah ada bercak merah.
Taufan membulatkan matanya mendengar perkataan Maripos, dengan terpaksa Taufan mengangkat satu tangannya yang sudah mengempal, tetapi tangannya sudah dipegang duluan sebelum pukulannya mendarat dipipi Maripos.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are only Mine! - {halitau}
General FictionSeorang omega manis yang memiliki mata bernetra sapphire yang indah dilihat, dia adalah Taufan. Taufan memiliki trauma yang berat di masa lalu nya. Suatu hari, Taufan pindah sekolah karena suatu alasan. Dengan suatu kebetulan ternyata dia bertemu de...