3.0 Ending.

452 51 5
                                    

Disclaimer: Cerita ini hanya khayalan Author saja, gak ada sangkut pautnya sama kehidupan asli idol yang ada di dalam cerita ini. Terimakasih.

----------------

----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

POV Kai
_________________

p.s : maaf kalo gambarnya sedikit mengganggu 🙏, itu udah aku sensor dikit, Happy Reading! ❤️

___________________


Aku seret tubuh Yeonjun yang tak sadarkan diri itu kemudian mengikatnya di salah satu bangku di perpustakaan ini.

Setelah yakin ikatannya sudah sangat kuat, aku berjalan keluar dari perpustakaan dan berencana ingin ke asrama, tapi di tengah-tengah ku lihat tubuh Soobin yang tergeletak di lapangan, aku hanya melihatnya sekilas dan berlari lagi menuju asrama di gedung barat.

Dan dugaanku benar Beomgyu sedang memegang handycam itu, berarti lelaki ini sudah tau bahwa mereka terjebak di putaran waktu yang terus berulang atau biasanya di sebut Looping.

Aku menarik tubuh Beomgyu dan ku angkat di bahuku, aku berniat membawanya juga ke perpustakaan, omong-omong soal buku, benar, aku lah yang mengubah setiap takdir kematian menjadi bunuh diri pada Taehyun dan pak Hanbin.

Bukan apa-apa hanya itulah yang bisa mengobati rasa bersalahku.

Saat sudah keluar dari gedung barat, aku berjalan mendekati tubuh Soobin dan dengan satu tangan aku meraih kaki Soobin dan menyeret tubuh laki-laki itu menuju ke perpustakaan.

__________________

Aku selesai mengikat seluruh teman-temanku di kursi perpustakaan dengan posisi berjajar, di tanganku sudah ada sebuah cutter yang tak sengaja aku temukan di laci meja perpustakaan.

Sesekali aku menyenandungkan musik klasik kesukaanku yaitu Dance of the sugar plum fairy yang di tulis oleh Tchaikovsky.

Tanganku tidak diam aku hanya sedang menggoreskan cutter ini di punggung tangan Yeonjun, agar lelaki itu segera terbangun, dan cara itu berhasil Yeonjun terbangun sambil merintih kesakitan.

"Udah sadar?" ujarku dan terlihat Yeonjun menatap diriku dengan tajam.

Ternyata tidak hanya Yeonjun yang bangun, ketiga temanku ini bangun di saat yang bersamaan.

"Ah semuanya sudah bangun ternyata" ujarku dengan antusias, karena kali ini sedikit berbeda dari biasanya.

Biasanya seingatku disaat seperti ini maka akan kembali lagi keawal, tapi sekarang masih sama tidak ada yang terjadi.

SCHOOL   ✖   TXT  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang