1.4 death.

433 63 1
                                    

Disclaimer: Cerita ini hanya khayalan Author saja, gak ada sangkut pautnya sama kehidupan asli idol yang ada di dalam cerita ini. Terimakasih.

-----------------

-----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

POV Author
_________________

P.s : sebaiknya kalian baca ulang eps sebelumnya, takutnya lupa karena udah mayan lama.. happy reading!



Mata Soobin melebar melihat cairan merah itu mengalir dari dalam bilik toilet nomer 3, ia menggedor pintu itu beberapa kali dan berteriak memanggil siapapun yang ada di dalam bilik itu.

Namun, tentu saja tidak ada sahutan dari dalam sana, hingga akhirnya Soobin masuk ke bilik kedua kemudian menaiki kloset dan melihat siapa di dalam bilik ke tiga.

Dan ternyata ada seorang murid perempuan yang tak sadarkan diri, dengan tangan kanan memegang cutter kemudian terlihat pergelangan tangan kirinya terdapat luka sayat yang cukup dalam hingga membuat genangan darah itu.

Soobin segera menaiki dinding bilik itu dan berpindah ke bilik ketiga tersebut,
"Hei! Lo bisa dengar gue? Bangun!" Ujar Soobin sembari menepuk-nepuk pipi gadis itu.

Tak mendapatkan respon, Soobin menyobek ujung kemejanya dan mengikatkan kain itu ke tangan kiri gadis itu, sebelumnya ia membuka kunci selot bilik itu dan segera setelahnya ia menggendong gadis itu untuk membawanya ke ruang kesehatan.

Kejadian itu tak lepas dari pandangan murid-murid di sekitar, dan ke-empat laki-laki yang bersama Soobin sebelumnya.

"Lah? Soobin bukan tadi?" Ujar Beomgyu seraya menunjuk Soobin yang lewat dengan secepat kilat sambil menggendong murid perempuan tadi.

Tanpa aba-aba Taehyun ikut mengejar Soobin dan sisanya jadi ikut-ikutan lari di belakang Taehyun.

|||||

"Apa yang terjadi?!" Marah guru yang memang menjaga unit kesehatan tersebut.

Perempuan tadi tengah di obati dan jika disini tidak memadai maka dia akan di bawa di rumah sakit terdekat.
Namun, sepertinya tidak akan demikian karena di sekolah ini saja unit kesehatannya sudah sekelas dengan rumah sakit ternama, dengan dokter-dokter hebat.

"Sa—saya juga tidak tau, bu," jawab Soobin dengan ngos-ngosan masih mengatur nafasnya setelah berlari dan beberapa kali menyeka keringat di dahi.

"Tadi saya cuma mau buang air kecil, pas saya mau kembali ada darah mengalir dari arah bilik ketiga" jelas Soobin.

"Jadi, kamu nemuin dia di toilet laki-laki?" Tanya Guru itu dan Soobin tentunya mengangguk.

Guru itu melihat Soobin dari atas sampai bawah, "apa kamu terluka?" Tanyanya.

SCHOOL   ✖   TXT  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang