Disclaimer: Cerita ini hanya khayalan Author saja, gak ada sangkut pautnya sama kehidupan asli idol yang ada di dalam cerita ini. Terimakasih.
-----------------
_______
POV Author
_________________Tidak. Kai tidak percaya ini, dia harap saat ini adalah mimpi seperti tadi, ia bisa melihat dari papan loncat ini tubuh Taehyun yang sudah mengambang dengan luka di leher yang terlihat hingga ke tulang.
Nafas Kai tidak beraturan dirinya memukuli kepalanya sendiri dan berakhir menjambak rambutnya sendiri sembari berteriak histeris.
Yeonjun yang melihat itu, jadi panik dan berusah menenangkan Kai dengan pelukan, sementara itu di bawah sana terdengar bunyi peluit yang Yeonjun yakini itu adalah satpam sekolah.
Dan perkiraan Yeonjun benar, di bawah sana datang 5 satpam, 2 satpam masuk ke kolam renang, 1 ke atas papan loncat dan 2 lagi mengamankan Soobin dan Beomgyu yang ada di pinggir kolam yang keadaannya basah kuyup.
Saat Soobin dan Beomgyu di suruh untuk keluar dari daerah kolam renang secara paksa, Soobin sempat melihat ke atas dan ternyata banyak CCTV yang mengitari tempat ini.
Soobin baru sadar hal ini, dan sepanjang perjalanan dirinya di dorong-dorong oleh satpam ini, ternyata sepanjang lorong ini juga banyak sekali CCTV yang mengintai.
___________
Mayat Taehyun dan gadis yang sebelumnya jatuh tertancap tiang bendera sudah di urus oleh pihak sekolah, mereka menaruhnya di peti dan dimasukkan kedalam mobil van hitam masing-masing yang akan di kirim ke keluarga yang bersangkutan.
Ternyata gadis ini bernama Hwang Yeji dan gadis ini jugalah yang sebelumnya mencoba bunuh diri di toilet yang di selamatkan oleh Soobin, namun pada akhirnya ia meninggal bunuh diri juga tertancap tiang bendera.
Sementara di sekolah, foto Taehyun serta Yeji di pajang di mading dan banyak sticky note serta bunga-bunga yang mengitari foto itu.
Jika kalian berpikir, darimana para murid mendapatkan bunganya?
Sekolah ini sudah menyediakan itu semua. Karena kematian sudah banyak terjadi disini apalagi setelah pemilik sekolah meninggal semakin banyak korban yang berjatuhan.Jadi, pihak sekolah menyediakan toko bunga juga.
Soobin, Yeonjun, Beomgyu serta Kai melihat kepergian mobil van yang membawa mayat Taehyun keluar daerah sekolah ini, rasanya sangat emosional.
Semuanya menangis, kecuali Soobin, dia hanya melihat kepergian mobil van itu dengan tatapan tak terbaca.
Lamunan Soobin buyar ketika mendengar suara tangisan Kai yang memilukan, dirinya tergerak untuk memeluk tubuh ringkih lelaki itu.
Sekarang hanya tinggal mereka berempat saja.
||||
Soobin, Yeonjun, Beomgyu dan Kai, di beri kesempatan untuk berduka, jadi mereka hanya berdiam diri di kamar masing-masing.
Soobin dan Yeonjun yang memang satu kamar, keduanya hanya sama-sama diam tanpa sepatah kata apapun.
Sampai Yeonjun berujar sesuatu,
"Sekolah ini aneh banget.."Mendengar ucapan itu Soobin menoleh ke arah Yeonjun yang tengah rebahan di atas ranjang itu.
Karena tak mendapatkan respon, Yeonjun merubah posisinya menjadi duduk dan melihat Soobin dari ranjangnya.
"Kok lo gak respon sih" ujar Yeonjun.
Soobin hanya mengedikkan bahunya,
"Gak tau, gue kan baru pindah""Lah, iya juga" Yeonjun terkekeh merasa bodoh.
"Sia-sia ya lo nolong cewek itu, akhirnya dia mati bunuh diri juga" ujar Yeonjun lagi dan membuat Soobin membuang nafasnya.
"itu keputusan dia, lagian gue gak kenal banget," Soobin menjeda dan menoleh ke arah Yeonjun.
"daripada itu lo ga sedih karena Taehyun?" tanya Soobin ke Yeonjun.
"kalo di tanya sedih apa ngga, tentu sedih, tapi gue harus kuat untuk ngehibur yang lain" ujar Yeonjun sambil mengusap pipinya yang tanpa sadar mengeluarkan air mata.
"Taehyun bego, kenapa juga dia jadi kayak kesurupan gitu" ujar Yeonjun yang terdengar menahan tangis.
"keluarin aja, gak semua manusia itu kuat. Cuma ada gue disini lo boleh nangis sepuas lo, gue gak akan kasih tau siapapun"
Mendengar sepatah kata dari Soobin, bikin Yeonjun malah ketawa tapi matanya gak berhenti ngeluarin air matanya.
"Apaan! gue gak akan nangis! siapa yang gak kuat? gue kuat kok! hahahaa..." bohong Yeonjun, dirinya menangis tapi sambil tersenyum.
Soobin yang melihat itu jadi prihatin karena manusia ini tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri, karena terlalu banyak menahan semuanya sendiri dan selalu mengganti tangisan itu dengan tertawa.
Memang sih sekolah ini benar-benar sangat aneh, ya dari awal juga sudah aneh, sekolahnya saja sudah penuh mantan narapidana semua.
Pendiri sekolah ini punya niat baik, untuk memberi kesempatan pada anak-anak yang putus sekolah karena di penjara, jadi tidak buruk juga.
Tapi, kenapa malah banyak korban yang berjatuhan seperti ini? berarti sama saja di keluarkan dari kandang singa masuk ke kandang beruang.
Soobin benar-benar harus mencari tau tentang ke anehan di tempat ini, Ada apa dengan sekolah ini? kenapa setelah pendirinya meninggal malah makin banyak berjatuhan korban?
Soobin akan menguak kejanggalan di sekolah ini. Dan berjanji untuk menjaga teman-temannya.
Kai merenung di atas ranjangnya, ia tidak percaya Taehyun benar-benar meninggal. Dan berarti ramalan itu, sudah mulai berjalan.
Tangan Kai gemetar, ia mulai menitikkan air matanya lagi, kemudian memeluk lututnya.
"Huhuhu.. gak... gak mungkin... hks.."
Sementara itu di lain tempat, Beomgyu tengah rebahan di atas batang pohon yang ada di taman belakang sekolah ini yang jarang di datangi murid-murid karena pernah ada yang gantung diri di pohon ini.
Beomgyu tengah membawa handycam nya dan melihat rekaman ulang dari videonya saat awal menemukan handycam ini.
Di menit awal-awal ada pak Hanbin—oh benar! Pak Hanbin! Beomgyu bisa menanyakan keanehan di sekolah ini lewat beliau.
Mungkin saja Beomgyu menemukan sesuatu tentang sekolah ini yang menjadi semakin aneh semenjak kematian pendiri sekolah.
"tenang Taehyun, gue bakal cari tau kenapa banyak kematian tak wajar disini.. lo baik-baik ya disana.." gumana Beomgyu sambil memjamkan matanya di barengi air mata yang turun membasahi pipi Beomgyu.
•••
Don't forget to vote and comment! i love you ! ♥️♥️
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL ✖ TXT [✓]
Mistério / Suspense❝ Sekolah ini aneh banget..❞ HAPPY READING!♥️ Start : 13 Oktober 2022 Finish : 17 April 2024