11. Sakit, Eomma Tolong Kookie

508 60 10
                                    

Jungkook terbangun dari tidurnya. Seperti biasa wajah Taehyung lah yang ia lihat pertama kali. Melihat kearah jendela, ternyata hari sudah mulai malam dan jendela kamar mereka belum ditutup.

Jungkook pun mulai menyingkirkan tangan Taehyung dari perutnya lalu melangkah ke arah jendela dengan sedikit meringis.

Setelah itu Jungkook pun memilih membersihkan diri dan memasak makanan karena perutnya yang sudah teramat lapar.

Setelah semuanya siap, Jungkook pun mendudukkan pantatnya di sofa ruang keluarga dan memilih menghidupkan televisi agar ruangan tidak terlalu sunyi.

Sedikit termenung sambil memakan makanannya, Jungkook pun memikirkan perkataan Taehyung saat ia terlelap tadi.

Ya sebenarnya Jungkook belum benar-benar terlelap. Dia hanya memejamkan matanya karena lelah.

Sebentar lagi...

Perkataan itu terus terngiang dikepala Jungkook.

Sebenarnya apa maksud Hyungie?

Sebentar lagi?

OH?! Apakah Hyungie akan segara melamar Kookie?!

Batin Jungkook gembira. Karena ia benar-benar mencintai Taehyung. Kalau Taehyung melamarnya, berarti dia akan lebih terikat dengan orang yang ia cintai.

Jungkook pun mengelus perutnya.

Semoga kau tumbuh disini.

Ucap Jungkook dalam hati. Karena, Taehyung sangat menyukai anak kecil pasti dia akan senang jika Jungkook mengandung anaknya.

Selesai makan, Jungkook langsung membereskan makanan sisanya dan membuang nya ke tong sampah didapur.

Setelah itu Jungkook pun memilih melangkahkan kakinya ke arah kamar Taehyung. Namun, sebelum itu ada sesuatu yang menganggu pikiran Jungkook sedari awal ia menginap di mansion keluarga Kim.

Yaitu, kamar pertama yang tepat berada di dekat tangga. Kamar tersebut tak pernah dibuka sama sekali.

Kamar Jungkook berada di paling pojok sedangkan kamar Taehyung berada di tengah dan kamar tersebut. Kamar yang tak pernah Jungkook masuki, kamar tersebut sepertinya sangat spesial seperti kamar utama sebuah mansion.

Jungkook tentu tidak lupa kalau kamar Ayah Kim berada di lantai satu sedangkan kamar tersebut berada di lantai dua dan tak mungkin kalau itu kamar tamu.

Dengan langkah penasaran Jungkook pun membuka pintu yang ternyata tidak dikunci sama sekali.

Mata Jungkook terpaku melihat banyaknya poto Taehyung disana.
Bersama seorang wanita? Wanita itu sangat cantik dan terlihat disana kalau Taehyung memangku sang wanita dengan tertawa lebar.

Begitupun sang wanita yang terlihat tersenyum lebar dipangkuan Taehyung. Dan satu poto lagi memperlihatkan dua orang tersebut tersenyum senang sambil bernyanyi di sebuah altar pernikahan.

Air mata Jungkook mulai mengalir dengan tangan yang bergetar hebat ia pun meraih poto tersebut.

"Eng- enggak!! Enggak mungkin!! Hiks ini bukan Hyungie! Ini bukan Hyungie!" Tangan Jungkook bergetar hebat dengan air mata yang terus mengalir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eng- enggak!! Enggak mungkin!! Hiks ini bukan Hyungie! Ini bukan Hyungie!" Tangan Jungkook bergetar hebat dengan air mata yang terus mengalir.

Jungkook terduduk bersimpuh di dalam ruangan tersebut. Dadanya terasa sangat sesak bahkan hisakannya terdengar sangat pilu.

"Sakit.." ucap Jungkook dengan lirih air mata nya terus mengalir tangannya terkepal dan memukul-mukul dadanya sendiri.

"Hiks se-sebenarnya aku dianggap apa? AKU DIANGGAP APA OLEH PRIA BRENGSEK ITU!!" teriak Jungkook frustasi. Tangannya yang satu terus memukuli dadanya sendiri dan tangan yang satu lagi meremas rambutnya dengan kuat.

"Eomma.. sakit.. tolong Kookie.. peluk Kookie.. tolong.. eomma.. appa.."

Isakannya terdengar semakin pilu membuat siapa saja yang mendengarnya akan ikut menitikkan air matanya.

Tangan Jungkook yang bergetar tergerak meraba saku celananya untuk mengambil handphone.

Jungkook pun menghubungi seseorang yang kebetulan nomornya aktif.

"Hiks Hyung.. tolong susul Kookie besok ke seoul dan urus kepindahan Kookie. Sembunyikan dari siapapun jangan sampai ada orang yang tahu.
Ya Kookie akan menceritakannya besok. Kookie mohon, apapun yang terjadi nantinya jangan sampai ada orang yang tahu keberadaan Kookie," ucap Jungkook lalu ia mematikan sambungan telepon tersebut.

Air mata Jungkook masih mengalir. Tangannya kembali mengelus perutnya sendiri.

"Jika kamu tumbuh disini, jangan sedih ya Sayang kalau suatu saat nanti kamu tidak mempunyai daddy. Mommy bisa menjadi ayah sekaligus ibu untuk kamu," ucap Jungkook lalu ia pun berdiri dan memilih kembali ke kamarnya dimansion tersebut untuk mempersiapkan kepindahannya besok.

Tbc.

Konflik nya dimulai ygy.
Btw gambarnya ada gk? Klo gk ada aku edit lgi.

please forgive me jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang