"WOYY!! KAU BABI KAMPRET YANG MENABRAKKU TADI SIANG!!" pekik Ivy setelah menyadari rambut coklat keabuan dan iris silver milik pria itu.
Pria yang diteriaki oleh Ivy pun tak kalah terkejut. Ia merasa tak habis pikir, bagaimana bisa gadis gila yang tak sengaja ia temui tadi siang ternyata adik dari sahabatnya.
"Kau..."
"Iya, aku, kenapa?! Kau!! Dasar pria songong!! Kurang ajar!! Mulutmu tidak pernah bilang kata maaf, ya?!" marah Ivy dengan kedua tangan berkacak pinggang.
Nampan berisi camilan dan minuman yang ia bawa sudah ia letakkan di atas meja kerja Elios.
"Vivi..." panggil Elios hendak menenangkan Ivy.
"Kak El diam dulu, aku belum selesai. Heh, kau!! Kalau saja bukan demi menjaga kehormatan Keluarga Marquess Egbert, dari tadi sudah kutendang aset sialanmu itu!!" tekan Ivy sambil melirik tubuh bagian tengah pria itu dengan tatapan mengejek.
Sementara, pria itu semakin melotot tak terima mendengar kalimat gadis gila di depannya.
"Dengar ya!! Walaupun kau orang paling kaya di benua ini sekalipun, kau harus tetap menghargai orang lain. Tak peduli dia miskin atau kaya. Maaf, tolong, dan terimakasih. Seharusnya kau tahu itu dasar dalam kehidupan sosial," tukas Ivy masih dengan raut kesal.
Matanya kembali mendelik tajam setelah mendengar kekehan pria di hadapannya.
"Menghargai, katamu? Memangnya aku belum menghargaimu? Kau sudah menerima sekantong koin emas dariku, ingat? Atau masih kurang?" tanya pria itu menatap Ivy remeh. Ia lupa bahwa gadis di hadapannya ini adalah adik dari sahabatnya.
Tangan Ivy mengepal erat. Wajahnya langsung memerah menahan amarah.
"Katakan, berapa aku harus menghargaimu?" tanya pria itu merendahkan.
"KAU?!!"
Ivy siap melayangkan tinju ke wajah pria itu, namun berhasil ditahan oleh Elios.
"Tarik ucapan anda, Duke Chevalier. Perkataan anda dapat melukai harga diri keluarga Marquess Egbert," tekan Elios dengan raut dingin, memotong perdebatan antara Ivy dan Duke Chevalier.
"Duke Chevalier....?" gumam Ivy dibuat tercengang mendengar ucapan sang kakak.
"Ah, maafkan ucapanku. Aku sudah keterlaluan," ujar pria yang diketahui sebagai Duke Chevalier itu.
"Minta maaf pada adikku." jelas Elios dengan aura yang sedikit menekan. Duke Chevalier hanya meliriknya malas dan menuruti perkataan sahabatnya itu.
"Maafkan ucapan dan tindakanku yang sudah keterlaluan padamu, lady," ucap Duke Chevalier yang terdengar terpaksa.
Namun, Ivy yang sibuk dengan pikirannya sendiri hanya mengangguk tanpa memperhatikan.
"Vivi?" panggil Elios yang melihat sang adik hanya terdiam,
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Do Everything I Want
Fantasía"Buset dah! Kalo jadi female lead kaya si Giselle gini enak juga nasibnya mulus terus kaya jalan tol. Dari orok udah dapet bekal kekuatan. Gedenya langsung ketemu jodoh cuman gegara gak sengaja tabrakan. Putra mahkota pula. Second male lead nya juga...