6.Kerja Kelompok Tu

70 7 0
                                    

Sebuah mobil Hitam mewah terparkir tepat diparkiran Kampus Tu yang besar, Semua orang penasaran siapa kah yang di dalam Mobil itu. Tu pun masuk ke dalam mobil itu dan pergi pulang dari kampus nya, "P'bai kha, aku boleh minta izin gak?" Kata Tu. "Kenapa?" Balas Bright.

"Besok, aku mau kerja kelompok di rumah ya?" Ungkap nya. Bright pun menunjukkan muka kaget nya pada Tu, mau bagaimana lagi?  Bright sudah tidak membolehkan Tu  untuk kembali ke rumah lamanya. Sesampainya di Rumah, Bright pun menggantungkan kunci mobil nya dan menerjunkan badannya ke kasur.

Win pun merasa sakit saat perutnya tidak sengaja terpukul Bright, saat Bright membaringkan badannya di sebelah Win. "Awh, PHI SAKIT TAU!!" Pungkas Win sambil mencubit kecil tangan Bright di atas perutnya. Bright pun mengelus tangannya yang memerah karna di cubit Win dengan keras.

Win menyetel lagu dari ponsel dan di sambungkan ke headphone nya yang ia taruh di perutnya. Bayi di perut Win menendangkan kaki nya dan terlihat ada kaki kecil yang terlihat dari Perut Win. "Phi, p'bai liat gak tadi?" Celetuk Win sambil menaruh telunjuknya di kaki bayi yang menjiplak di perut Win. Pintu pun terbuka lebar yang memperlihatkan Tu sedang tersenyum lebar dan langsung berlari ke Win, kedua tangannya ia taruh di perut Win yang sedang memakai Headphone berwarna abu-abu.

Keesokan Harinya Tu berangkat seperti biasa, sedangkan Win dan Bright membereskan dapur mereka karna mereka habis membeli barang baru. "Win, kamu duduk aja di sofa biar phi aja yang beresin" Tutur Bright sambil menaruh piring² di raknya.  "Udah gapapa phi, aku bi-"

BRAK!!

Gelas kaca yang ada di tangan Win tiba-tiba saja terjatuh dan pecah berkeping-keping. Win jatuh tersungkur ke lantai, tangannya meremas perutnya yang tertutup piyama merah. Bright pun membantu Win untuk berdiri dengan mengulurkan tangannya pada Win. "P-phi, egh" Win pun mendesah kesakitan seperti ada yang terjadi di perutnya, "Win, ada apa?" Ia pun bertanya sambil berjongkok di hadapan Win. Bright langsung membopong Win ke kamar dan mengelus perut Win.

Win pun memeluk bantalnya dengan keras, "Hiks, S-sakit"
Ia pun mengeluh kesakitan di perutnya. Bright pun mengusap pipi Win yang di jatuhi air mata, Bright pun memeluk badan Win. Win pun mengusap hidungnya yang seperti mengeluarkan cairan, darah tercetak pada ibu jari Win. Tangan Win gemetar saat melihat darah keluar dari hidungnya, "WIN!! AYO KE RUMAH SAKIT!!" Bright pun menggendong Win ke mobilnya dan membawanya ke rumah sakit.

Di Rumah Sakit Win di naikan di kursi roda berwarna abu gelap. Di dalam ruangan, Win dicek oleh dokter. Dokter pun keluar dari ruang pengecekan dan memberi tahu Bright jika Win hanya kecapekan saja, "semuanya baik baik saja kan dok? Anak saya tidak apa apa kan?" Pungkasnya.

"Semuanya baik-baik saja. Namun, ia harus istirahat. Jangan terlalu sering untuk melakukan sesuatu" saran sang dokter. Bright pun hanya mengangguk, mereka pun pulang dari rumah sakit itu. Sekarang Win di larang oleh Bright untuk mengerjakan pekerjaan Rumah, biar pembantu yang melakukannya.

-

-

-

-

-

-

-

-

Tu dengan teman temannya pun sampai dirumah. Mereka akan mengerjakan tugas yang di beri dosen untuk membuat tema festival di kampus mereka karna sebentar lagi akan ada perayaan kampus. "Woy Gem! Jangan diem doang lu, kerjain kek bantuin si Fourth noh" celetuk Prim. Gemini dari tadi hanya diam saja tidak, membantu karna ia tidak tahu harus apa. "GEM LU KAGA BANTUIN, GUA TENDANG LU YA!" Tu pun berteriak pada Gemini sambil memukulnya menggunakan tempat pensil.

Sedangkan di kamar Win dan Bright, Win sedang melawan Bright yang mengajak nya bermain di kasur. "Sekali ya? Ya,ya,ya,ya" Bright pun yang tidak tahu kalau di di ruang tamu ada teman Tu. Bright langsung menempel kan bibirnya pada bibir Win yang kenyal, "argh, nghh~"win pun mendesah ke sesakan. Bright pun melepas ciuman brutalnya itu, "stop!! Nanti Astro jadi gepeng p'bai!!" Cetus Win yang mendorong Badan Bright.

"Eh, kalian denger desahan gak sih? Itu tuh dari kamar itu" Fourth pun menunjuk ke kamar Bright dan Win. "Eh iya cok, denger deh" sambung Prim, "ish, ish, ada anak kecil loh disini" sahut Gemini. Tu pun kaget dan langsung meninggalkan teman-temannya dan mengetuk pintu kamar Bright dam Win. "Phi, kalian jangan sekarang kek. Aku lagi kerja kelompok iniloh" Bisik Tu. Bright pun berhenti dan tiduran di samping win sambil memeluk guling.

"Nah, bagaimana teman-temanku? Masih ganggu enggak?" Tanya Tu, mereka semua pun menggeleng kan kepalanya.

-

-

-

-

-

-

-

-

Ada tambahan manusia yang teman teman, prim, Gemini,dan Fourth😁 mereka jadi temen kelompok Tu buat kerkom. Ehehehe gak tau lagi ceritanya udah hampir buntu tau otak ku😔😔

Jangan lupa vote, ehehehehe

DRUNK MAFIA || BRIGHTWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang