03

283 14 0
                                    

Hari Minggu adalah hari yang sangat bahagia bagi beberapa orang contohnya bagi ayah muda ini

Tapi sayang bahagia nya luntur ketika istri tercinta nya menyuruh ayah muda itu untuk menjaga anak-anak mereka

"Mas aku mau pergi belanja keperluan kita sebentar ya"

"Mau mas anterin gak?"

"Gak perlu, udah ada pak supir tuh. Kamu cukup jagain anak-anak aja"

"Siap nyonya muda"

"Ingat terus pantau mereka, awas aja kalo terjadi sesuatu sama mereka"

"Iyaa sayang tenang semua nya aman"

"Bisa di percaya?"

"Bisaa" Jihoon ngacungin jempol nya

"Yaudah aku berangkat sekarang ya, jangan sampai saat aku pulang rumah ini jadi berantakan "

"Iyaa sayaang"

"Oke" ucap hyunsuk, Jihoon mengantar hyunsuk sampai depan rumah

Jihoon pergi ke ruang tamu dan ternyata anak-anak nya sudah kumpul di sana

"Ayah. bunda mau kemana?" Tanya si sulung

"Mau ke supermarket"

"Ooh" jawab Yoshi lalu lanjut bermain dengan Junghwan, Jihoon juga lanjut main game bersama teman-teman nya

Tapi terhenti karena dapet telefon cinta dari istri tercinta nya

"Kenapa sayang?"

"Mas aku lupa mandiin uwoo sama haru bisa tolong mandiin mereka gak?"

"Ooh bisa dong, segera laksanakan"

"Tengkyu mas eemmuach"

"Muach" telfon terputus

Jihoon melihat sebentar ke arah anak-anak nya "tadi di suruh ngapain ya?......... Oh Iyah mandiin haru sama uwoo"

"Haru" panggil Jihoon "nde" haruto menyembulkan kepala nya dari balik bantal sofa

"Sini yuk mandi dulu" Jihoon merentangkan kedua tangan nya

"Ndak mau" haruto menggeleng dan malah mengemut jari nya sendiri

"Jangan mam tangan nanti perut nya haru ada cacing loh"

"Cungguh ayah?"

"Huum, sini sama ayah"

"Ndak, Hawu ndak mawu ndi"

"Kenapa tidak mau? Nanti kakak-kakak gak mau main sama haru Loh karna haru bau" Jihoon menutup hidung nya sendiri "iya gak kak?" Tanya jihoon pada anak nya yang lain

"IYYA!" jawab mereka(?) serempak, kecuali Junghwan masih blum bisa ngomong dia

"Hawu mawu ndi"

"Pinter" haruto sudah berada di gendong Jihoon sekarang

"Nah sekarang siapa lagi yang belum mandi" Jihoon melihat semua anak-anak nya namun dia rasa seperti ada yang kurang

"Gue itung dulu deh, satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh se- eh? Kurang siapa ya?"

"Alamak jeongwoo! Aduh" Jihoon menggeplak kepala nya sendiri

"Anak-anak ada yang lihat jeongwoo tidak?" Semua nya menggeleng

"Adduh... Kalian di sini dulu ya, ayah mau cari jeongwoo"

"Siap!"

"Ochi jagain adek, kasih tau ayah kalo adek nangis ya"

"Baik ayah"

Sesi mencari kembaran haruto ke seluruh penjuru rumah di cari oleh Jihoon dan haruto di gendongan nya

"Uwoo!"

"Jeongwoo!"

"Park jeongwoo!" Tidak ada sahutan dari jeongwoo dan itu membuat Jihoon semakin panik

"Wolfie!" Masih tidak ada, sekarang hanya satu tempat yang belum di datangi tempat pencucian

"Ayah itu uwoo!" Pekik haruto saat melihat kembaran nya yang beda 4 menit dari nya

Jihoon yang melihat arah tunjuk haruto langsung mengusap wajah nya kasar

"Astaghfirullah! Sperma ku" Jihoon menurunkan haruto dan menghampiri jeongwoo yang sedang tidur di tempat pengering pakaian

"Uwoo bangun!" Kata haruto

"Bayi nakal.. ayo bangun" Jihoon menepuk-nepuk jeongwoo

"Hoam!" Jeongwoo diam sebentar lalu... "hueee ndaa" tangis jeongwoo akhir nya keluar bikin Jihoon panik sendiri

"Eh eh sstt tayang-tayang sini sama ayah" Jihoon memeluk tubuh jeongwoo dan

"Huaaa!" Haruto juga ikutan nangis

Di mana jeongwoo nangis haruto bakal nangis begitu pun sebalik nya, maklum bokem

"Gusti!" Jihoon rasa nya juga pengen nangis

"Cup cup jangan nangis lagi yaa tayang"

Jihoon akhir nya menenangkan duo bokem dulu alias bocah kematian

Beruntung tangis mereka berhenti karna di sogok akan membelikan nya permen

"Hebat banget ya bini gue bisa jagain mereka ber sebelas" batin Jihoon

Jihoon kira ketenangan dan kedamaian akan datang namun tidak,








"AYAH DEDEK NANGIS!" teriak Yoshi dari lantai bawah

















Jihoon sudah memandikan jeongwoo dan haruto tidak lupa memakaikan jeongwoo popok

Kalau haruto dia sudah bisa memberi tau jika ingin pipis atau pup

"Anak ayah sudah harum sekarang" Jihoon mencium pipi haruto wangi. bau minyak goreng

Canda Deng bau minyak telon sama bedak Cussons baby, pokok nya mereka berdua sudah harum gak bau seperti mulut tetangga yang suka nyinyir(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

"Uwoo?" Jeongwoo menekan nekan pipi nya juga

"Iyaa uwoo juga harum" cup

"Ayah Hawu boleh main?"

"Iyaa sudah boleh"

"Uwoo mawu bobo, ntuk:("

"Ntuk? Uwoo masih ngantuk?" Jeongwoo mengangguk

"uwoo di sini aja ya. tidur, ayah mau kebawah"

"Mawu itut ayah"

"Yaudah tidur di bawah yok" Jihoon sudah menggendong Junghwan lagi

"Ndong" bungsu ke dua itu merentangkan tangannya meminta untuk di gendong

"Jalan aja ya? Ayah gak bisa gendong uwoo karna ada adek"

"Ayaa mawu ndong huee!"

"Huft sini-sini" akhir nya Jihoon menggendong jeongwoo dan Junghwan di tangan kanan dan kiri nya

Mending di turutin aja dulu dari pada tambah kejer nangis nya, bisa tidur di luar ntar kalo hyunsuk tau

Akhirnya jeongwoo beneran tidur di pangkuan Jihoon, masih minta di puk puk juga tadi


🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

TBC

PusingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang