05. TLAIR

178 29 0
                                    

Setelah sekian lama akhirnya Permaisuri dapat melihat tatapan permohonan dari Putranya. Biasanya Anaknya itu tidak pernah meminta apapun dan selalu menuruti perkataannya, saking penurutnya ia bahkan merasa seakan membesarkan boneka.

Raife adalah pangeran pertama, meski begitu dia tidak langsung diangkat menjadi Putra Mahkota karena kemunculan Variabel lain. Selir melahirkan seorang Putra yang hanya selisih satu tahun dari Raife, karena itu keduanya selalu saja dijadikan ajang perbandingan para Bangsawan.

Mata dan telinga Bangsawan itu ada dimana-mana, mareka sangat senang mencari kesalahan keluarga Kekaisaran.

Mengetahui posisinya yang tidak pasti akan menjadi Putra Mahkota, Raife selalu berhati-hati akan tindakannya. Sejak kecil dia tidak bertingkah selayaknya anak kecil tapi selalu berusaha terlihat sebagai Pangeran yang sempurna.

Ibunya memang Permaisuri, namun seluruh Kekaisaran mengetahui bahwa Kaisar lebih menyayangi Selirnya. Para Rakyat dan Bangsawan kebanyakan berfikir Anak dari Wanita kesayangan Kaisar akan menjadi Pangeran kesayangan Kaisar juga.

Silvia tau, segala tingkah imut Putranya itu hanya pengalihan agar dia dapat melihatnya sebagai anak laki-laki normal yang hanya membutuhkan kasih sayang Ibunya. Raife tidak mau Silvia menyadari bahwa dia di dewasakan karena gelarnya yang teramat berat.

Dimata Permaisuri sekarang Raife barulah terlihat hidup. Setelah keluar dari perasaan aneh yang melandanya, Silvia akhirnya memutuskan untuk bersuara.

"Aran belum memasuki usia untuk dapat keluar dari kediamannya."

Raife melirik Aran yang sedang memberikan kode dengan menganggukkan kepalanya.

"Putri dari kerajaan Ghandri akan mengunjungi Kekaisaran untuk mendapatkan beberapa teman baru, bukankah Aku dan Aran adalah orang yang tepat? Ini adalah kesempatan untuk mengumpulkan pendukungku, apabila Selir mengetahui bahwa hanya Aku yang akan menemani Putri itu, dia akan membuat Pangeran kedua mengikuti Aku dengan alasan seperti suasananya sepi atau hal lainnya."

Silvia memejamkan netranya pelan, "Putra Count Armien yang telah berusia 8 tahun  dapat menemanimu karena keluarganya adalah orang-orangku."

"Bukankah Ibu tau bahwa belakangan ini Countess sering mengunjungi kastil Selir?" Pada ucapan Raife tersirat bahwa keluarga Count Armien dapat berkhianat kapan saja, jadi tidak ada salahnya waspada.

"Tidak seperti keluarga Armien yang dapat menikam kita tanpa kita sadari, Aran yang merupakan putra dari sahabat ibu tidak mungkin melakukan hal yang dapat merugikanku."

Permaisuri diam-diam menyeringai tipis, Keluarga Duke Pendragon adalah keluarga netral yang tidak pernah terlibat dengan suksesi. Dengan menyeret Aran yang merupakan putra Duke sekaligus pewaris keluarga Pendragon menjadi temannya, dapat membuat posisi Raife menjadi lebih unggul dari pada Pangeran kedua.

Putranya ini ternyata sedikit licik, Silvia membelai wajah Raife. Bagaimanapun ini adalah permintaan Raife, Permaisuri sudah pasti akan menurutinya. Tapi sedikit tes tidak masalah bukan? Lagipula jawabannya sangat memuaskan.

"Ibu akan membuat Undangan resmi untuk mengundang Aran." Tutur permaisuri lembut, lalu dia kembali menatap Erina dan Aran yang secara kompak menurunkan gelas teh mareka.

"Maafkan keegoisan ku Erina, tapi ini permintaan pertama Putraku. Aku mohon padamu, tolong izinkan Aran untuk mengunjungi istana Kekaisaran."

Erina menggeleng perlahan sambil tersenyum lembut, "Tidak masalah Silvia, lagipula Aran memang ingin berkunjung ke Istana."

Tatapan bersalah permaisuri memudar, dia membalas senyuman Erina dengan tulus. "Terimakasih, Erina."

Erina mengangguk, "Tolong jaga Putraku, Silvia."

The Lazy Aran Is RebornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang