Chapter 05

605 70 16
                                    


Happy Reading guys.


Dentingan sendok bersentuhan dengan piring menjadi alunan yang memenuhi seisi ruang makan.

Kini seluruh keluarga besar dari kerajaan Barat melakukan sarapan bersama karena kedatangan tamu, minus Pangeran Heeseung.

Sunghoon meletakkan sendok kemudian hendak bangkit dan pergi, namun panggilan sang ibunda membuatnya mengurungkan niat.

"Sunghoon.."

Sunghoon menatap ibunya dengan raut datar, saat ini ia sedang dalam mood buruk.

"Ibu ingin membicarakan perjodohanmu dengan Sooha-"

"Aku sedang tidak ingin membicarakannya ibu."

"Sunghoon bagaimanapun kamu sudah menjadi Raja saat ini. Kamu harus memiliki seorang pendamping, kerajaan Barat membutuhkan Permaisuri."

"Benar aku sudah menjadi Raja disini. Dan jika ibu lupa, Raja tanpa Permaisuri tetaplah seorang Raja. Tidak akan menjatuhkan derajat ku."  

"Aku tidak sudi menikahi seseorang yang tidak kucintai." Lanjut Sunghoon dengan menatap tajam kearah Soodm, wanita itu kini tengah menunduk dan menangis.

Sunghoon langsung meninggalkan tempat tidak mempedulikan panggilan sang ibu.

"Sepertinya Sunghoon tidak ingin menikahi ku hiks." Sooha menangis dengan memeluk permaisuri.

"Kalian sudah dijodohkan, Sunghoon pasti akan menerimanya." Sang Permaisuri berkata dengan menenangkan wanita itu.

Sedangkan Jungwon adik sepupu Sunghoon tengah menatap Soram dengan pandangan jijik.

Jelas dia melihat senyuman wanita itu, yang benar saja sial dasar manusia munafik. Batinnya.

















Acara nya menatap sungai terhenti kala mendengar langkah kaki seseorang menghampirinya.

"Apakah kau menemukan nya?"

"Tidak, bahkan aku tidak dapat melacaknya."

Deheman hanya keluar dari mulut sahabatnya.

"Tch, jika kau mengkhawatirkan nya kenapa tidak kau susul dia?"

"Belum saatnya, aku ingin dia menerima semuanya secara perlahan."

.








Jaeyun berdiri ditengah-tengah mayat yang berserakan diarea.

Dia dengan jelas melihat pria yang sedang berjalan kearahnya dengan memegang samurainya.

"Ah kenapa kamu kemari?"

"Seharusnya kamu diam di istana, sayang."

Senyuman itu membuat Jaeyun merinding.

"Apa yang kau lakukan?"

"Hanya menghilangkan hama."

"Ayo kembali."

"TIDAK."

Jaeyun menggeleng dengan kuat saat pria itu mendekat dengan tatapan datar.

"Apa yang terjadi padamu, Lee?" Jaeyun berkata lirih.

Pria itu tersenyum "Mendapatkan kebahagiaan kita."

"Tidak dengan ini, kau membunuh seluruh keluargaku!" Tangis Jaeyun pecah dia terduduk lemah disana, pergelangan kakinya sakit karena ia disekap dan diikat rantai oleh pria itu.

Transmigration of Weak Characters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang