Chapter 7

390 43 11
                                    

Happy Reading.





"Sunghoon..?"

"Apa maksudmu hm?"

Jaeyun segera menggeleng ntah mengapa otaknya akhir-akhir ini selalu memikirkan pria ber kulit putih itu.

"Ah maafkan saya, dan PANGERN HEE-" Belum sempat Jaeyun selesai berbicara mulutnya lebih dulu dibungkam oleh tangan pria itu.

"Jangan berteriak atau kita akan menjadi pusat perhatian."

Jaeyun mendegus menatap wajah yang tertutup tudung jubah itu ternyata adalah Pangeran Heeseung.

"Mengapa pangeran ada disini?"

"Tidak tau."

"Dih, aneh banget."

"Memang."

Hening.

"Apa maksudmu?" Heeseung kembali membuka suara.

"Apa?"

"Sunghoon? Tch kau memikirkannya?"

"Tidak ada."

Heeseung merolingkan maniknya kemudian menarik tangan Jaeyun.

"Tunggu mau kemana? Aku masih memiliki acara."

"Menculikmu."

Belum sempat mengeluarkan kata kata dalam sekejap mereka telah pergi kesebuah kebun mawar.

Manik Jaeyun berbinar sungguh mawar merah yang sangat indah seolah memanggilnya, wangi bunga itu juga sangat menyegarkan.

"Apakah ini milikmu?"

"Ya."

"Aku minta satu."

"Jangan."

"Pelit."

Heeseung menghiraukan dengusan Jaeyun dan mengambil beberapa tangai bunga.

Kemudian ia memberikannya pada Jaeyun membuat pria mungil itu menaikan satu alisnya.

"Mereka berduri, tanganmu bisa terluka."

Jaeyun meringis ia sudah mengatakan pria itu pelit dan akhirnya mendapatkan tiga tangkai bunga.

"Terimakasih."

Tidak ada jawaban dari Heeseung, pria itu justru berjalan ditengah tengah mawar indah membuat Jaeyun mengikutinya.

"Kau tau? Dulu aku memiliki seorang kekasih, dia sangat indah seperti mana bulan yang bersinar ditengah kegelapan."

"Dia sangat menyukai bunga mawar, dan aku berjanji untuk membuatkan nya kebun mawar atas kerja keras ku sendiri."

"Tapi sebelum janji ku terpenuhi, dia tiada meninggalkan ku sendiri dengan semua kepahitan dunia."

Jaeyun merasa iba hatinya tersentuh dengan cerita Heeseung. Bagaimana pun apapun tampilan seseorang pasti mereka mempunyai masalalu yang kelam atau menyedihkan.

"Aku turut prihatin, aku tau rasanya kehilangan seseorang apalagi orang yang kita cintai. Tapi kamu hebat pangeran tetap menjaga dan merawat apa yang kekasihmu minta, pasti itu sangat sulit karena bisa saja kamu melihat mawar membuatmu merindukan nya."

"Kamu benar, tapi semua itu terbayar." Heeseung berhenti dan menoleh kebelakang.

Jarak mereka sedikit jauh satu meter, Heeseung menatap Jaeyun dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Bahkan dia yang datang padaku."








🥀








Transmigration of Weak Characters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang