Pagi hari di meja makan, semuanya duduk begitupun dengan zefa, ia duduk di samping zendro.
"Gimana zefa, enak ga? " Tanya gina pada zefa.
"Enak kok tan"
"Zo "
"Ya? " Zendro tidak menoleh, ia masih memasukkan sepotong lauk ke dalam mulutnya.
"Anggur nya ada di kulkas" Ucap Albert.
"Hm" Albert menatap zendro, wah satu putranya ini sungguh cuek dan dingin.
"Pa, nazef kapan ke- ke- ke sini! " Ucap zendro ter tatih.
Albert melihat itu terkekeh, putranya ini juga anak anak yang jika bicara masih ter tatih tatih.
"Zo ingin bertemu dengan nazef? 'Tanya Albert.
" Ya... "
Ya memang zendro dan nazef sangat dekat bahkan lebih dekat dari zendra.
"Nanti papa telfon om dion sibuk apa ga ya" Albert menatap zendro.
"Okey" Zendro memberi satu jempol pada Albert, Albert tentu tertawa melihat tingkah zendro yang sulit di abadikan karna perubahan yang sangat cepat.
"Yeyy, papa dapet foto zo senyum haha" Albert melihatkan hasil jepretannya pada anak dan istrinya.
"Pa!!! " Zendro tidak suka itu, zendro turun dari kursinya dan berjalan ke arah papanya dan memukul kaki Albert dan meng injak injak kakinya yang tertutup kain sandal tipis.
"Aw... Aw.. Aw ampun... Papa minta maaf ya sama zo" Albert memeluk zendro.
"Ga! "
"Anggur hijau dua tangkai? " Tawaran yang mengiurkan bagi seorang zendro.
"Tiga! "
"Dua aja"
"No!! Tiga"
"Iya iya tiga nanti papa beliin, zefa mau apa? " Albert ber alih ke zefa yang sedari tadi diam memakan makananya.
"Ngg- ngga-nggak kok om"
"Nggak papa, susu stoberry lagi? " Tanpa sadar zefa mengangguk pelan, Albert terkekeh melihat zefa.
"Zo juga au susu!!! "
"Kan udah ada di rumah? "
"Mau susu rasa anggur hijau" Ucap asal zendro.
"Haha iya nanti papa cariin, udah makn lagi" Zendro berjalan ke arah bangku zendro dan mendudukannya.
Ia mencium kedua pipi zendra dan zendro dan mencium kening zefa lalu yang terakhir mencium kening dan pucuk tangan istrinya.
Ia berpamitan ke kantor lalu pergi ke garasi.
"Fafa? " Panggil zendro.
"Ha? Iya? "
"Zefa kan? " Tanya zendro memastikan.
" Iya, tenapa? " Zefa menatap zendro.
"Emm" Zendro kemudian diam, zefa yang melihat itu menatap aneh zendro.
"Bang...fa... Yo kita main " Zendro datang mencairkan suasana.
Mereka mengikuti zendra ke ruang bermain nya, dilihat banyak boneka dan mobil berjejer rapi.
"Waah... Ada babi! " Zefa berlari kearah boneka Barbie.
"Hah babi? "
"Itu barbie bukan babi! ""Iya zefa tau! Ini barbi bukan babi! " Zefa mengambil barbie dan menoleh ke arah zendra dan zendro.
![](https://img.wattpad.com/cover/331046699-288-k398694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENDRO : dragios
Random[DANGER⚠️] =======================✥ > banyak yang akan berubah, mulai dari alur dan layar belakang para tokoh > kirim saran jika memiliki ide untuk next chapter > mohon dukungannya , and thank you♡ > tolong koreksi jika ada kata atau kalimat yang ti...