Bab 7 - Kangen bunda

31 6 0
                                    

Sesampainya di rumah...

"Habis dari mana" Tanya Gavin - Ayah Nata

PLAK !! 1 tamparan berhasil mengenai pipi kiri Nata.

"M-maaf yah" Ujar Nata.

"GAK ADA MAAF MAAF AN, KALO HABIS PULANG SEKOLAH LANGSUNG KE RUMAH TERUS BELAJAR BUKAN MALAH PERGI MAIN, MAU JADI APA KAMU ? JADI WANITA MURAHAN KAYA DI LUAR SANA ? IYA" -Balas Gavin dengan nada yang tinggi.

BUUUG !
BUUUG !
BUUUG !
BUUUG !

Gavin memukul Nata secara bertubi tubi tanpa belas kasih.

"Ayah u-u-dah" -Ujar Nata.

"UDAH HMM ? PEMBUNUH KAYAK KAMU GAK PANTAS BUAT HIDUP" -Balas Gavin.

"T-tapi Nata gak bunuh bunda yah, Itu emang udah takdir bunda" -Nata.

"TAKDIR KAMU BILANG ? COBA AJA KALO KAMU GAK LAHIR MESTI BUNDA MASIH HIDUP SAMPE SEKARANG" -Gavin.

Dengan benda tajam yang di pegang, Gavin menggoreskan benda tajam tersebut di lengan Nata hingga lengan Nata mengeluarkan darah, Tidak hanya di lengan kini Gavin menggoreskan nya di pipi kanan Nata.

Sreeeek...
Sreeeek...

"AARRGHHHH SAKIT..."

"BARU SEGITU UDAH SAKIT, HMM?"

Gavin juga menarik kuat rambut sebahu Nata, Dan juga menendang Nata, Sehingga Nata terjatuh dan kepala nya terbentur tembok, Darah segar mengalir sangat deras di wajah, lengan, Dan kepala Nata.

"A-ayah u-udah N-n-nata m-m-min-ta maaf" -Ucap Nata sambil mencoba untuk berdiri.

"MASUK KAMAR, TERUS BELAJAR, JANGAN KASIH TAU BUNDA"

"I-iya y-y-ah"

˚✩ ⋆。˚ ✩✫✧✯. ˚ ˚☆

Di Kamar...

"Bunda, Hiks hiks Nata kangen sama bunda, Nata pengen ikut bunda, Nata gak bahagia di sini, Ayah terus siksa Nata, Nata cape bun, Apalagi bunda Sella belum pulang ke rumah, Jadi gak ada yang nge bela Nata, Sakit bund..." Ujar Nata sambil mengeluarkan air mata.

"Nata gak tau harus gimana"

"Fisik Nata sakit, Mental Nata juga hancur"

"Andai bunda Sella atau bunda Vina ada di samping Nata"

Hiks
Hiks

"KALIAN SEMUA JAHAT, KALIAN SEMUA GAK ADIL SAMA NATA"

"NATA SELALU KESEPIAN KALO DI RUMAH, NATA SELALU DI TUNTUT UNTUK SEMPURNA, PADAHAL GAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA"

"Nata cape bund"

"Nata cape"

Ucap Nata sambil mengeluarkan air mata dan tak berselang lama Nata pun tertidur...

˚✩ ⋆。˚ ✩✫✧✯. ˚ ˚☆

Matahari telah menampakkan sinar nya, Nata pun terbangun dari tidur nya, Nata segera mandi, Memakai seragam, Dan menyisir rambut pendek sebahu nya, Nata juga memakai masker berwarna hitam untuk menutupi luka di wajah nya.

Nata berjalan menuruni tangga dan langsung menuju ke bagasi untuk mengambil motor nya.

"Nata sarapan dulu" -Sella.

"Gak usah bund nanti Nata beli di sekolahan aja" -Nata.

"Kenapa pake masker" -Sella.

"Gak papa bund, Biar gak hirup polusi udara" -Nata.

"Tumben, Yaudah hati hati jangan lupa sarapan ya" -Sella.

"Iya bunda cantik" -Ujar Nata sambil mencium telapak tangan Sella.

Nata pun mulai menaiki motor nya, Memakai helm dan segera menancap gas motor nya.

Jalan raya masih sangat sepi karena jam masih menunjukan pukul 05.46.

Nata mengendarai motor nya dengan cepat, Membelah jalanan, Dan dengan leluasa menguasai jalan raya karena masih sepi, Dan hampir tidak ada pengendara motor atau mobil kecuali diri nya.

˚✩ ⋆。˚ ✩✫✧✯. ˚ ˚☆

Nata sampai di sekolah dan memarkirkan motor nya.

"Morning Senjaaa" -Atlas.

"Morning too kulkas" -Nata.

"Jangan panggil kulkas lah" -Atlas.

"Lagian lu dingin jarang ngomong" -Nata.

"Tumben pake masker" -Atlas.

"Gak papa pengen aja" -Nata.

Atlas pun membuka masker yang di kenakan Nata.

Udah gw duga -Ucap Atlas dalam hati.

"Ke uks yuk" -Atlas.

"Gak usah, Cuma luka kecil" -Nata.

"Mau itu luka besar tau kecil tetep harus di obati" -Atlas.

Next ??

AKU DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang