Bab 4 - Senja dan Devan

48 7 0
                                    

"Sekian pelajaran hari ini, Sampai bertemu sabtu depan, Jangan lupa untuk di pelajari kembali materi nya" Ucap bu ela yang merupakan guru sejarah.

"Iya bu" Jawab murid murid dengan serempak.

Kring
Kring
Kring

Tak terasa sudah pukul 11.00, Bel sekolah yang menandakan waktu pulang pun berbunyi, Banyak siswa dan siswi yang berlarian, ada juga yang berlomba lomba untuk keluar kelas.

Di Venus High School Internasional (VHSI) Hari Senin sampai hari kamis mereka pulang pukul 15.00, tetapi di hari sabtu mereka akan pulang pada pukul 11.00.

"Eh gw sama zayan pulang duluan ya" ucap Zaka.

"Gw sama Atlas mau ke markas" ucap Reza

"Yaudah kalian duluan" balas Vano

Di sekolah hanya tersisa beberapa murid dan guru, saat Vano melewati halte sekolah Vano melihat Nata sedang menahan isak tangis di halte tersebut, alhasil Vano menghentikan motor sport nya dan datang menghampiri Nata.

"Nata kamu kenapa, Hm? tanya Vano.

"Gpp" Jawab Nata dengan senyum manis nya.

"Sini cerita sama aku"

Lalu dengan sigap Vano memeluk Nata, dan pelukan Vano di balas oleh Nata, mereka ber 2 akhirnya ber pelukan, Nata tidak bisa menahan tangis nya dan cairan bening dari mata Nata pun keluar, ya Nata menangis.

"Cerita aja" ujar Vano.

"Hiks Hiks, A-a-a-yah Jahat, semua orang jahat hiks hiks" ucap Nata dengan suara tangisan nya.

"Coba cerita yang bener jangan sambil nangis, kalo nangis nanti cantik nya ilang loh"

Vano pun mengusap air mata yang ada di pipi Nata.

"Aku kangen bunda, kalo misal aku nyusul bunda bakal ada yang ngerasa kehilangan aku gak" tanya Nata.

"Emang mau nyusul kemana?" Tanya Vano.

"Nyusul ke tempat yang Jauh, Sampe kita gak akan bisa ketemu lagi, Karena kita bakal beda alam"

"M-maksud kamu, kamu mau pergi dari dunia"

"Iya, dunia ini jahat"

"Sini dengerin aku, kamu ga boleh kaya gitu, aku tau kamu itu perempuan hebat, perempuan kuat, kamu juga pasti bisa selesain masalah kamu, masa cantik nya Vano bilang kaya gitu, cinderella nya Vano ga boleh nangis, kalo cinderella nya Vano nangis nanti pangeran nya juga ikut rasain sedih"

"Ihhh Vano apaan sih" ucap Nata sambil memukul dada bidang Vano.

"Nah kaya gitu ketawa, Kan cantik"

"Vano"

"Hmmm"

"Boleh peluk lagi gak, aku butuh pelukan buat kuatin diri ku"

Tanpa basa basi Vano segera memeluk Nata dan Nata membalas pelukan Vano.

"Bawa motor?"

"Bawa"

"Pulang bareng"

Motor Vano dan motor Nata mulai melaju di jalan raya yang sepi, Nata membuka kaca helm full face nya dan berbicara pada Vano.

"Pumpung Jalan sepi balapan yuk" ajak Nata

"Gak Boleh, bahaya" jawab Vano

"Balapan, ga ada penolakan" ujar Nata

"Tapi...."

"Ga ada tapi tapi dan ga ada penolakan" ujar Nata mengikuti gaya bicara Vano

Akhir nya motor mereka ber 2 mengendarai motor masing masing dengan cepat di atas rata rata, saat sedang balapan Nata berhenti di pinggir jalan.

AKU DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang