35 Kenapa Asing?

73 10 1
                                    




H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G




SELAMAT MEMBACA CERITA AKU.
DIAMBIL BAIKNYA DAN DITINGGALKAN

BURUKNYA DI KOLOM KOMENTAR...

NIKMATI CERITANYA, IKUTI ALURNYA....


* * * * * *






Prrakkk....

Bunyi pecahan guci yang membuat Andin dan Alex kaget.
"Bara kamu kenapa?"
Tanya Andin menghampiri Bara yang menatap pecahan itu dengan tatapan sendu.

"Ada apa ini Bara?"
Karena Bara yang belum menjawab pertanyaan istrinya, Alex yang akhirnya kembali bertanya.

"Bara benci"
Ucap Bara dengan nada pelan.

"Kenapa Bara?"
Tentu saja mereka masih bingung dengan apa yang terjadi, tadi pagi Bara pergi dengan ruang lalu pulang dengan keadaan seperti ini. Membuat begitu banyak pertanyaan terlintas di pikiran orang tuanya.

"Bella. Dia sama cowok lain di hotel"
Jawab Bara masih menundukkan kepadanya.

"Hah??. Kamu yakin itu Bella?"
Bara yang tadinya menunduk langsung menatap ibunya.

"Bara liat sendiri, dia keluar dari kamar hotel sama cowok Bunda"
Jawab Bara sampai meneteskan air matanya.

"Iya-iya sayang"
Ucap Andin memeluk Bara yang juga memeluknya.
"Udah yah, sekarang mendingan kamu masuk. Mandi, kamu boleh ngerokok buat tenangin stress kamu"
Ucap kembali Andin. Bara menatap Andin lalu mengangguk paham.

Dengan langkah yang pelan Bara pergi ke kamarnya.
Ia masih tidak menyangkal akan apa yang terjadi.

"Ayah..,"
Andin langsung berhenti berbicara setelah suaminya mengangguk pelan, ia tahu apa yang di maksudkan oleh istrinya.

Clekk...

Bara membuka pintu kamarnya, tatapan matanya langsung tertuju pada foto seorang gadis yang tersenyum dengan sangat manis.
Bara menarik nafas dalam, ia melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, mungkin ia akan sedikit lebih baik.

"Bara"
Panggil seseorang di balik pintu kamarnya, setelah mandi Bara memutuskan untuk mengisap sebatang rokok di balkon kamarnya.

"Kenapa Bun?"
Tanya Bara yang tahu itu adalah suara ibunya.

"Bunda boleh masuk?"
Tanya balik Andin yang masih menunggu jawaban dari anaknya itu.

"Iya"
Walaupun singkat jawaban Bara, Andin tetep tersenyum dan melangkah memasuki kamar anaknya.

"Bara. Ikut ibu bentar"
Ucap Andin yang membuat alis Bara terangkat.

"Kemana?"

"Ikut aja dulu"
Dengan penuh kesabaran dan kemalasan yang menjadi satu Bara mengikuti langkah ibunya yang entah kemana.

Setelah menuruni tangga mereka sampai di kolam berenang, yang beratapkan langit malam.
"Duduk"
Ucap Andin yang menepuk-nepuk tempat di sebelahnya.

Satu Janji Untuk Dia!! (ALDEBARA 2. ENG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang