6. Love is Loser

394 42 17
                                    

HAPPY READING...

Malam semakin larut, jarum jam bergerak menuju angka 11 malam, terlihat seorang laki-laki yang sedang menyelesaikan tugas sekolahnya dengan fokus.

matanya kemudian bergulir menatap jam tangannya, helaan nafas kasar keluar dari bibnya.

ia bangkit dari duduknya, berjalan keluar dari ruang kerjanya menuju dapur.

"bi, dia belum pulang" ia bertanya pada maid yang tengah membersihkan dapur.

" non kalea belum pulang dari sore tuan" maid itu menjawab dengan kepala menunduk

tatapan laki-laki itu menajam, kemana gadis itu? ah kenapa dia malah memikirkannya, bukannya bagus jika gadis itu menghilang

kemudian laki-laki itu beranjak pergi setelah mengambil air di gelasnya, ia melangkah menuju meja kerjanya, kembali bergulat dengan berkas-berkas kantor.

🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️

Disisi lain kalea sibuk berdebat dengan langit, ia semakin kesal karna langit menggigit cuping telinganya

wajahnya merah menahan amarah dan malu, jantungnya berdebar kencang, tidak bisa melupakan sensasi saat langit menggigit cuping telinganya.

"langit pliss ini mh gue mau pulang, sekarang udah jam 11 malam, anak gadis kaya gue ga boleh keluar malem langitt" kalea memohon, matanya berkaca-kaca menahan tangis.

dirinya masih ting-ting, ia tidak mau berduaan dengan laki-laki sialan ini.

"nope, as you said girls are not allowed to go out at night" langit melangkah melewati kalea, ia berjalan menuju dapur apartemennya.

kalea berjalan mengikuti langit, ia terlihat seperti anak ayam yang mengikuti induknya

"langit kita cuma berduaan di apart lo, nanti kalau di gerebek warga gimana?"

"kalau di gerebek ya tinggal nikah" celetuk langit dengan enteng

langit berjalan ke ruang televisi setelah membuat kopi untuk dirinya sendiri, dan kalea tetap mengintili langit.

"enteng bener tu cocot ngomong" kalea bergumam dengan pelan, langit ini benar benar menguras emosinya

seingat dirinya langit ini tipe cowo dingin dan cuek, tapi kenapa malah jadi cerewet dan menyebalkan seperti ini.

kalea menatap langit yang dengan santainya duduk sambil menonton televisi

ia menunduk, mendekatkan wajahnya ke telinga langit "LANGIT GUE MAU PULANG SETANN" kalea berteriak dengan sekuat tenaga di telinga langit

langit meringis, sepertinya setelah ini ia harus ke dokter THT, mungkin saja telinganya akan bermasalah setelah mendengar teriakan melengking kalea

ia mengorek telinganya setelah kalea menjauhkan dirinya dari tubuh langit

"i'll take you tomorrow" langit berucap dengan nada tegas, matanya menyorot tajam kalea, ia tidak ingin dibantah.

"AISS SHIBAL YO SIBAL SEKIYAH... lo kalau emang gamau anter gua ya yaudah setann, gua bisa balik sendiri yang penting tu pintu jangan di kuncii langit"

"lama-lama sifat lu kaya setan anying, putus dah kita. gamau tau kita putus, GUA MAU PUTUS"

iris mata langit bergulir tajam menatap kalea

"say it againsuara langit semakin memberat, ia beranjak dari duduknya matanya tak lepas dari kalea

kalea tergugu saat langit mulai mendekatkan wajahnya, mata langit menyorot tajam seakan bila kalea bergerak seinci pun tubuhnya akan termutilasi

"say it again, kalea" tangan kiri langit merangkul pinggang kalea, merapatkan tubuhnya agar kalea tidak dapat melarikan diri darinya

"we broke up, langit" kalea balik menatap langit dengan tajam, meskipun tangannya sudah berkeringat dan gugup setengah idup. Tapi demi keberlangsungan hidupnya, ia akan melakukan apapun untuk terlepas dari malaikat maut.

"We're not" langit meremas pinggang kalea sampai membuat sang empu meringis

"kenapa lu ga mau?! lu ga suka sama gua kan? lu cuma main-main sama gua doang, trus ngapain kita pacaran anjing kalau gitu?" kalea menyentak tangan langit yang berada di pinggangnya.

"ah gua tau, harga diri lu terusik kah karna gua yang minta putus duluan? huh? wkwk anjing" kalea terkekeh geli

kalea menatap kartu kunci apartemen langit yang berada di kantong celana langit, dengan gesit kalea menyambar kartu tersebut kemudian berlari menuju pintu.

Sial, Langit kecolongan.

Langit menatap kalea yang berusaha membuka pintu apartemennya, tanpa ada niatan untuk membantu atau sekedar menghalangi kalea melarikan diri.

Kalea bergegas keluar dari apartemen langit saat pintu berhasil terbuka, ia melempar kartunya asal tanpa berniat melihat ke belakang.

Bersambung...
kritik dan sarannya guyss
maapin banget baru bisa up, soalnya zoee lumayan lagi sibuk di rl trus buntu juga bingung mau nulis apaa ಥ⁠‿⁠ಥ
vote dan komennyaa guyss biar zoe makin semangat buat nuliss hehe
thank you 🌹🌹🌹

L♡VE IS L0$ERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang