5. Love is Loser

465 43 5
                                    

HAPPY READING...

Langit berubah menjadi gelap, matahari perlahan tenggelam menandakan pergantian waktu malam

seseorang berjenis kelamin laki-laki duduk di sofa singel ruang tamu, ia terlihat seperti sedang menunggu seseorang, raut wajahnya terlihat sangat khawatir

namun orang ditunggu tak kunjung datang, bahkan ia tidak menampakkan batang hidungnya

entah ada apa dengan dirinya, ia merasa seperti merindukan gadis itu

mencoba mengenyahkan perasaannya, ia beranjak dari duduknya, melangkah pergi menuju ruang kerjanya melanjutkan sebagian pekerjaan yang tertunda

🌨️🌨️🌨️🌨️

Dalam kamar bernuansa gelap, tampak dua sepasang kekasih yang asik terlelap dalam mimpi. ah bukan keduanya, melainkan hanya sang gadis yang masih terlelap

Langit sudah bangun dari sepuluh menit yang lalu, ia terus memandang kalea dengan tatapan lembut, entah apa yang sedang lelaki itu pikirkan hanya ia dan tuhan yang tahu.

leguhan pelan kalea membuat langit reflek mengusap rambut sang gadis, mencoba menenangkan sang gadis yang terusik tidurnya, perlahan kelopak matanya terbuka, menampilkan iris mata hazelnya.

Saat kalea membuka mata pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah dada kekar seseorang yang terbalut kaos hitam, ah sepertinya ia masih berada dalam mimpi.

perlahan tangannya terangkat, ia meletakkan telapak tangannya di dada bidang itu lalu mengusapnya dengan perlahan.

Erangan langit membuat kalea tersadar "ANJING" kalea berteriak mengumpat, ia langsung terbangun dari rebahannya. matanya melotot menatap langit yang rebahan santai di kasur

"lo ngapain bawa gue ke kamar anjing? dasar lo bangsat masokis mesum sialan" segala umpatan dilayangkan pada langit, ia kemudian mengecek tubuhnya, memeriksa pakaiannya setelah bernapas lega melihat pakaiannya masih lengkap.

"bibir lo sekarang makin nakal ya?" langit berucap dengan mata yang menatap tajam ke bibir kalea

"kenapa emang? ga suka lo?" kalea menantang langit dengan tatapan sinis. kalea bangkit dari ranjang, berjalan menuju pintu kemudian tangannya memegang kenop pintu kamar langit

sebelum keluar dari kamar langit, kalea berucap dengan nada sinis "berhenti ganggu gue, mulai saat ini kita putus" kalea berucap tanpa menoleh ke arah langit

langit mendengarnya dengan jelas, wajahnya semakin keruh tak bersahabat, tatapannya semakin dingin mengarah ke pintu tempat kalea menghilang

"fuck" langit bergumam mengumpat, ia mengusap wajahnya dengan kasar.

langit bangkit dari ranjang keluar dari kamarnya, matanya bergerak mencari seseorang yang membuatnya terusik

ah sepertinya ia harus memberi pelajaran pada gadis itu.

matanya kemudian menangkap objek yang ia cari, langit berjalan mendekat ke arah kalea yang sedang mengumpat di depan pintu apartemennya

"bangsat lo langit, monyet sialan, gorila jancuk" bibir kalea terus mengeluarkan kata kasar dan mengabsen seluruh penghuni kebun binatang

tangannya terus mencoba membuka pintu apartemen langit, ia menggedor pintu tersebut berharap pintu itu akan terbuka dengan sendirinya

ia tidak ingin kembali bertemu dengan langit yang membuat darah tingginya naik, malas juga jika harus berdebat dengan langit, karna kalea tau langit tak akan semudah itu memberikan kunci apartemennya pada dirinya yang telah memaki cwo itu habis habisan.

kalea semakin kesal karna pintu itu tak mau terbuka, kaki pendeknya menendang pintu keras tersebut, kemudian mengaduh kesakitan.

deheman berat seseorang menyadarkannya dari aksi gilanya yang tak akan membuahkan hasil, matanya melirik sinis langit yang tengah menyender pada tembok memperhatikan tingkahnya

dengan berat hati ia membalikan badan dan melangkah mendekati langit, kalea tetap menunjukkan wajah garangnya pada langit, yang justru malah membuat langit gemas.

"buka pintunya setan" kalea berucap dengan nada judes

"kalau gue ga mau?" ah sepertinya menyenangkan jika menggodanya sedikit, alis langit terangkat sebelah, menatap kalea dengan tatapan mengejek

kalea menatap langit dengan gusar "monyet lo, lo tu maunya apa si nyet? di kasi hati malah minta jantung" kalea mendongak menunjuk wajah langit yang menyebalkan

tingginya dengan langit sangat terpaut cukup jauh, kalea yang hanya setinggi paku payung 160cm harus berhadapan dengan langit yang tingginya 190cm setara dengan tiang bendera sekolah. ya sudah pasti dirinya seperti kurcaci jika di samping langit

langit menunduk, mensejajarkan tingginya dengan kalea "gue mau lo" langit berbisik di telinga kalea kemudian dengan jail meniup dan menggigit cuping telinga gadis itu.

Bersambung...

mohon kritik dan saran ya guys, jika ada typo tolong ditandai
jangan lupa vote dan komennya
arigatoouuu 🌹🌹

L♡VE IS L0$ERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang