XVII - Izin

368 25 4
                                    


2 Minggu pun berlalu, Sejak kejadian kala itu, hubungan Azka dan Dyraa pun semakin dekat. kedekatan mereka kian terjalin. Baik Azka maupun Dyraa tampaknya sudah sama-sama menerima hubungan mereka yang sebentar lagi akan terikat menjadi sebuah pertunangan.

Pertunangan? Ya. Sebentar lagi mereka akan benar-benar menjadi sepasang kekasih yang di ikat dalam ikatan pertunangan. Itulah yang menjadi alasan mengapa kedua keluarga itu sedang berkumpul dirumah orang tuanya Dyraa.

"Kita harus bicarakan soal pertunangan anak kita man" ucap Derry pada Arman

Pertemuan kali ini akan membahas tanggal pertunangan antara Azka dan Adyraa.

"Mereka juga sudah saling mengenal dalam beberapa waktu lalu, bukannya semakin cepat akan semakin baik bagi Azka dan Dyraa juga?" Sambung Derry

"Benar sekali Der, semakin cepat mereka bertunangan maka akan semakin baik bagi mereka berdua" jawab Arman

"Bagaimana menurut kamu Ron?" Tanya Arman kepada putranya

"Rony ngikut apapun keputusan Salma yah" jawab Azka sambil melemparkan senyuman kepada Dyraa

"Bagaimana ca?" Tanya Derry kepada putri semata wayangnya

Dyraa yang ditatap oleh kedua orang tua mereka pun merasa tidak enak. Sedangkan Azka tersenyum melihat tingkah Dyraa. Azka tahu pasti saat ini Dyraa bingung untuk menjawab pertanyaan dari kedua orang tua mereka.

Azka sengaja menjawab seperti itu, ia ingin mendengar jawaban Dyraa untuk mengetahui bagaimana isi hati Dyraa pada nya.

"Caca ikut apapun pun keputusan papa. Caca yakin papa dan om Arman pasti mau yang terbaik untuk kami berdua" jawab Dyraa

"Pinter banget sih putri papa ini" ucap Derry sambil memeluk tubuh putrinya

"Kalau begitu Minggu depan akan kita gelar acara pertunangan kalian berdua" ucap Sari

"Bunda serius?" Tanya Azka yang tampaknya sedikit terkejut atas ide bundanya itu

"Iya dong, lagian Minggu depan juga hari baik. Pas banget buat kita gelar acara pertunangan kalian" imbuh Sari

"Benar juga, berarti kita sudah bisa memulai persiapan untuk acaranya nanti ya mbak" tambah Ira dengan antusias

"Iya benar itu ra. Mbak jadi ga sabar buat milih decor dan pernak pernik acara mereka nanti" ucap Sari tak kalah antusias

"Bun, kok malah bunda yang semangat banget. Kita tanya dulu dong sama anaknya. Mereka setuju tidak." Jawab Arman sambil terkekeh kecil melihat tingkah istri dan calon besannya

"Maaf yah, namanya juga excited." Jawab Sari sambil tertawa.

"Jadi gimana ca, kamu setuju?" Tanya Derry

Adyraa yang ditodong pertanyaan oleh papa nya pun langsung menatap kearah Azka. Sepertinya ia membutuhkan Azka untuk menjawab pertanyaan papa nya.

"Iya gimana sal? Kamu keberatan ya karna waktu nya terlalu cepat. Atau mau di undur lebih lama?" Tanya Arman yang khawatir ketika melihat Dyraa sama sekali tidak menjawab pertanyaan Derry

"Eh, enggak kok om. Salma ikut keputusan Rony" jawab Dyraa dengan pelan dan sedikit malu

"Nah sekarang kamu Ron, gimana kamu? Salma bakalan setuju sesuai dengan keputusan kamu" tanya Arman

Azka pun tersenyum ketika mendengar jawaban yang keluar dari bibir Dyraa

"Jangan kan Minggu depan yah, besok juga Azka siap " ucap Azka dengan tersenyum puas

"Wah ide bagus juga itu. Besok aja gimana?" Tanya Derry

Adyraa yang mendengar ide papa nya itu pun langsung terkejut bukan main.

Mencoba BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang