5. Bouquet (Bouquets and Dirges)

13 1 0
                                    

Seminggu lagi berlalu. Rafayel menjauh dari pekerjaan barunya yang membosankan dan Thomas berulang kali mengomel untuk mengunjungi Talia di sebuah rumah kecil di Verono. Talia mengagumi sebuah gaun. Itu adalah salah satu dari sekian banyak gaun yang dirancang suami barunya untuknya. Seluruhnya hitam dengan hanya sedikit warna putih. Talia menunjuk bagian hitam gaun itu. "Dia bilang ini dia." Lalu dia menunjuk ke arah putih. "Dan ini aku. Bagaimana menurutmu? Menarik bukan?"

Rafayel menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri dan menyesapnya tanpa melihat. "Apakah dia pernah mendesain gaun pengantin?"

"Apa maksudmu?" Talia mengangkat alisnya, lalu tersenyum. "Tidak. Tetapi jika Anda ingin menugaskannya, saya dapat membantu Anda membangun sebuah diskon keluarga."

Saat Rafayel pergi, Talia memberinya buket bunga kecil. Dia berbalik dan menangkap mereka.

"Aku ingin memberikan buket bunga kepadamu hari itu, tapi kamu berangkat lebih awal. Ini yang tersisa dariku."

Rafayel menatap tangannya. Bunga tak dikenal duduk di telapak tangannya, mengingatkannya pada seseorang.

Dalam perjalanan pulang, ia melihat banyak wajah familiar di antara para pengamen jalanan Verono. Orang-orang itu berdiri di tengah musik, warna, dan gelembung menari. Mereka tersenyum padanya. Rafayel ingat perkataan Talia di pesta pernikahan. Semua orang mencari jangkar. Itu sebabnya mereka masih di sini.

Dia balas melambai, berharap mereka bisa mewujudkan impian mereka. Lalu dia berbalik dan pulang.

World UnderneathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang