5. Trek (Longly Flame)

26 1 0
                                    

Pikiran Dr. Noah kembali ke musim gugur tahun 2047. Para siswa, yang baru saja menghadiri upacara sumpah tahun pertama, menyelesaikan makanan mereka dan akan menghadiri kelas pertama mereka di Fakultas Kedokteran Universitas Skyhaven. Dia dan Zayne juga sudah selesai makan dan mengambil nampan mereka kembali.

Masih menikmati makanannya, Dr. Noah keluar dari kafetaria bersama Zayne. "Iga asam manis tahun ini tidak enak. Tapi betapapun buruknya makanannya, aku selalu ingin makan di sini saat aku kembali."

"Setelah saya pensiun, saya akan meninggalkan Linkon City." Di gerbang depan, Dr. Noah berbalik dan menepuk lengan Zayne. "Kalau kamu ada waktu luang, aku akan mengajakmu ke restoran dekat rumahku. Makanan di sana enak."

Begitu dia selesai berbicara, teleponnya berdering. Melirik ID penelepon, dia menghela nafas. “Dan itulah mengapa dokter tidak boleh mengatakan bahwa mereka gratis.”

Kemudian, dengan ekspresi serius, dia mulai berjalan pergi untuk menjawab panggilan tersebut.

"Dr. Noah, saya akan mengantarmu kembali ke rumah sakit." Setelah panggilan berakhir, Zayne berjalan bersamanya ke tempat parkir. Saat mereka melewati hamparan bunga di luar laboratorium penelitian, Dr. Noah teringat sesuatu yang penting. "Apakah kamu sudah mengunjunginya?"

Zayne berhenti. Lalu dia berkata, "Belum."

"Apakah kamu takut?"

"Tidak." Dia menggelengkan kepalanya, suaranya stabil.

Dr Noah keluar dari mobil di depan Rumah Sakit Akso. Dia memperhatikan saat Zayne pergi. 
Ketika dia menghilang di tengah kemacetan, dokter tua itu perlahan berbalik.

Entah kenapa, anak itu selalu merasa tidak nyata. Rasanya, meski berdiri di tengah kerumunan, dia tidak akan pernah menjadi bagian darinya.

Dia ingat malam itu ketika sebuah cahaya bersinar di lokasi perkemahan saat terjadi badai salju di Kutub Utara. Dia ingat sosok kesepian yang pergi bersama angin dingin keesokan harinya ketika data eksperimen dihancurkan.

Mungkin jalan yang dilalui pemuda itu hanya bersalju lebat dan tanah datar. Dia ditakdirkan untuk berjalan sendirian. Sebagai gurunya, Dr. Noah hanya bisa berharap suatu hari nanti sebuah persimpangan jalan akan muncul di hadapan pemuda itu, memberinya ketenangan.

World UnderneathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang