6. Gloriosa (Bouquets and Dirges)

15 2 0
                                    

"Apakah kamu lelah melukis? Kamu tidak terlihat begitu baik." Charles membungkus bunga lili api yang dipilih Rafayel dan menyerahkannya. "Adalah

ini juga hadiah? Menurutku itu lebih cocok untukmu." "Bagus." Rafayel mengambil buket itu. "Aku sedang berpikir untuk memberikannya kepada seseorang."

"Apakah kamu menyerahkan dirimu sendiri?"

Rafayel tidak pernah menyebutkannya, tapi Charles sudah punya firasat sejak lama. Pasti ada seseorang di hatinya yang tidak ingin dia sebutkan.

"Tamanku selalu terbuka untukmu."

Dia menepuk bahu Rafayel, lalu melihatnya dan nyala apinya padam.

Bunganya ringan, bobotnya di tangan hampir tidak ada.

Dia berjalan lama setelah meninggalkan taman, tapi dia masih belum memutuskan apakah dia harus memberikan karangan bunga ini atau tidak. Dia juga belum memberikan alasan yang bagus.

"Ketika hatimu sendiri sedang melahap mu, adakah yang bisa menarik mu kembali?"

Dia ingat pertanyaan yang pernah diajukan Talia dan menghindari maksud yang mendasarinya.

Bisakah buket bunga lili api ini menjadi jangkarnya? Dia tidak yakin.

Di bawah langit malam, ombak hitam belum sepenuhnya bergulung. Untuk saat ini, ia masih punya kesempatan untuk bisa tidur nyenyak.

Hingga ia harus menghadapi tsunami yang tiada henti dalam mimpinya sendirian.

World UnderneathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang