Pintunya sedikit terbuka. Seorang pria muda bertopi paruh bebek mendengus, mendorong pintu hingga terbuka dengan jarinya. Langkahnya menimbulkan debu, dan suara sepatunya yang menyentuh tanah bergema di ruangan kosong itu.
Di jendela, seorang pria berjas hujan menoleh saat mendengar suara itu. Dia menarik kembali tudung runcingnya. “Lama tidak bertemu. Kamu terlihat lebih tua sekarang.”
"Apakah kamu menjadi buta saat mengawasi Ever?" pria bertopi bebek menjawab, suaranya terdengar sangat tua jika dibandingkan dengan penampilannya. Dia menyerahkan tas hitam. "Ini barangnya."
Aroma mencolok dari lokasi ledakan masih tertinggal, mengalir ke hidungnya. Pria berjas hujan itu mengerutkan kening. Dia mengeluarkan saputangan bersih darinya sakunya dan membungkusnya di tangannya untuk menjepit sudut tas kerja. Dia mengocoknya beberapa kali sebelum membukanya.
Empat halaman yang agak menguning terbentang di hadapannya. Mereka diam-diam menceritakan kisah dari 14 tahun yang lalu.
