SIALAN

1 0 0
                                    

"BRO GUE GAK SABAR LULUZ!!"

"Iya ya Ka bentar lagi kita SMA CUG!"

"ANJASSS SMA COY SMAAA LOH!"

"HAUAHAHHLHAH SMA!"

Mohon maaf atas ketidak nyamanan akibat ke alay-an para Penboy yang kini gunjrat-ganjrit sana-sini kegirangan karna sebentar lagi akan lulus dan masuk SMA, SMA LOH GES SMA LOH OMAGAH [ikutan alay].

"Ayang Jiccu bentar lagi gue SMA loh, keren kan?"

"Ayang Danielllllllllllllllllllle gue nanti lulus ESEMPE loh terus nanti naik ESEMA loh!"

Ucap keduanya pada Handpone yang sedang menayangkan foto Jisoo dan Danielle yang sedari tadi mengambil seluruh jiwa dan raga dari dua lanang yang akan segera menginjak ESEMA itu.

"Arka"

"Iya, kenapah?

"Si Azzam masih di PB kan?"

"Katanya sih masih, kenapa emang?"

"AAAAA OMAGA ANJER ANJER ANJER JISOO CANTIK AMAT SI LAH ISTRI GUE INI MAH COK ANJIR BRENGSEK GILAAAAK"

*GEBRUG!*

*BUAGH!*

*BUAGH!*

Kasur milik Arka pun menjadi korban kekerasan akibat salting berat dari Andara.

"Ini namanya orgil, jangan di con- WOOOOOOOO RA RA AYANG GUE UPTADE UPTADE COK AMA SI NIKI, CEMBURU? BODO AMAT AAAAAAAA CANTEKNYA CANTEKNYA AKU TERGILA-GILA UNYUNYA UNYUNYA KAU BUAT AKU GILAAAAK ANJAAAAY AYANG GUE!"

Andara menatap julid ke arah si tolol di sampingnya yang masih berusaha terbang dengan tangan yang di keplek-keplekan, menurutnya ia masih sedikit lebih waras dan sadar, pada dasarnya manusia tidak bisa terbang.

"Ini ada gempa apa ya dari atas?"

Pratiwi namanya, sebut saja tante Tiwi wanita hebat yang masih kuat bertahan ketika ada duo penboy yang seringkali mengamuk di rumahnya.

"Lo gak mau balik Ra, udah mau maghrib nih"

"Gak ah, gue mau tidur ama ayang Arka ajah"

"MAH ARKA KE MASJID YAK"

Mendengarnya Arka segera turun dari kamar, khawatir kalau Andara sedang kemasukan sekarang.

"IKUT KAA! GUE JUGA MAU SHOLAT!"

Jarak dari rumah Arka ke Masjid tidak jauh hanya beberapa langkah saja, alias Masjid itu ada di sebrang rumah jadi bukan alasan malas untuk Arka sholat di sana, jujur saja Pratiwi kerap kali kedapatan tetangga menyeret Arka untuk berjama'ah di Masjid, alhamdulillah semakin berjalannya otak Arka ia sudah tidak perlu di seret lagi untuk sholat di Masjid.

"Andara mau nginep?"

"Iya Tan, mau numpang makan malam juga"

"Hahaha kamu itu ya, dari kecil gak banyak berubah"

Andara membalas tawanya dengan santai di meja makan ada Andara, Arka dan juga Pratiwi, biasanya jam segini Papah Arka memang belum kembali dari pekerjaannya yang sering kali lembur, Arka juga anak tunggal menjadikan rumah ini semakin sepi jika tidak ada kehadiran Andara kecuali ketika Arka sedang kumat demam Danielle rumah itu akan terasa seperti berdentum-dentum.

Makan malam terselesaikan dengan cepat, karna sudah berkali-kali menginap Andara juga sudah merasa seperti berada di rumahnya sendiri, Pratiwi juga tidak mempersalahkan justru malah seru kalau di tambah satu perusuh lagi di rumahnya.

"YEAH YEAH SUPE SAY SUPE SAY!!"

"AHASUBXKSBSKA MEK YU MINE MEK YU MINE AHSHSUSBSIS!!"

"NARE CHINCA SUPE SAY SUPE SAY!"

ANDARA BATRISSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang