Part 2
Perjalanan Bulan Madu Juli 2018
Suara adzan terdengar sayup-sayup, Kelana mulai terjaga dari tidurnya. Tapi matanya masih enggan terbuka, saat akan meregangkan tubuhnya Ia tersadar seseorang memeluknya.
Deg...
Jantungnya berdebar, Kelana terkejut matanya setengah terbuka melihat bayangan yang terpancar dari lampu tidur di ujung ruangan. Tangannya meraba sosok yang Ia peluk, masih setengah sadar dan bingung dengan siapa Ia tidur.
"Hhhmm pagi sayang" Suara serak menyapa Kelana.
"Hwaaaa, siapa?"
"Kenapa Lan? Ini aku Sakti" Jawab Sakti tak kalah terkejutnya, Ia mendudukan tubuhnya dan langsung menyalakan lampu tidur di atas meja kecil di dekatnya.
"Mas? Ya Allah kok aku lupa ya" Kelana mengangkat kepala lalu tubuhnya perlahan, Ia membuka bedcover dan mengambil kacamata.
"Lupa ada aku atau lupa sudah nikah sama aku? Ya Allah, subuh-subuh sudah gempar deh"
"Lupa aku sudah nikah mas, hahaha alhamdulillah bangun-bangun kepala sudah ga berat"
"Jangan lupaa dong, baru sehari loh, berarti ampuh itu kehangatan mas buat kamu" Sakti gemas melihat tingkah laku istrinya membangunkannya di waktu subuh pagi ini, langsung ditariknya pelan tangan Kelana dan dipeluknya kembali.
"Maas, sudah subuh. Sholat jama'ah dulu yuk"
"Gemas ih istrinya mas, cara banguninnya unik banget pagi pertama kita"
"Maaf yaaa" Kelana langsung mendaratkan kecupan di pipi kiri Sakti, dan segera bangkit dari kasurnya dan bersiap menuju kamar mandi. Ia bergerak cepat takut suaminya meluncurkan tingkah laku isengnya kembali.
Tubuh Sakti membeku, untuk pertama kalinya Istrinya mendaratkan kecupan di pipinya. Meski hanya pipi, sudah membuat hati Sakti berbunga-bunga. Senyumnya terus merekah di kedua bibirnya.
Siang harinya Kelana dan Sakti melanjutkan aktivitas bulan madunya dengan berwisata kuliner. Mereka memutuskan untuk berkeliling dengan berjalan kaki sambil menikmati pemandangan pantai di sepanjang kawasan Senggigi. Kelana penasaran untuk menyantap makan siang khas lokal Senggigi sambil menikmati pemandangan lautnya yang biru dengan pasir putihnya dan merdunya suara deburan ombak. Pilihan Kelana jatuh pada Amatera Restaurant, berlokasi di Jalan Raya Mangsit, Senggigi, Kec. Batu Layar, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Jarak tempuh dari Malimbu Cliff Villa tidaklah jauh hanya kisaran 4,3 km dengan membutuhkan waktu kurang lebih 7 menit.
Sesampainya di Amatera Restaurant, Sakti langsung mencari tempat duduk dengan view terbaik dibantu oleh pelayan di sana. Mereka memilih area lesehan dengan kursi yang saling berhadapan berupa kursi kayu berwarna natural memiliki busa sofa berukuran kurang lebih 60cmx60cm dialasi dilapisi kain sofa berwarna putih lengkap dengan meja kecil putih di tengahnya.
View terbaik dari tempat duduk mereka langsung melihat keindahan laut biru yang direfleksikan ke dalam bayangan kolam renang di restoran itu. Sungguh memberikan pemandangan indah dan romantis perpaduan dari ciptaan Tuhan dan buah pemikiran manusia yang dituangkan ke dalam desainnya.
Baru duduk di kursi dan menikmati pemandangan sambil menunggu pelayan restoran mengantarkan makan siang mereka. Siang ini ponsel Sakti tidak berhenti berdering. Bahkan sudah sejak pagi tadi saat sarapan di hotel, ponsel Sakti mulai berdering, Mulai dari client hingga anak buahnya terus menghubunginya.Seakan tidak ada kata cuti bagi pebisnis, sehingga jam berapa pun dibutuhkan harus standby.
"Kok nggak di makan Lan? Ga suka menunya apa gimana?" Tanya Sakti selesai menutup telponnya.
"Bisa nggak ya, hp nya mode pesawat dulu?" Kelana balik bertanya sambil memanyunkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Riuh Kelana
RomanceDua puluh lima tahun dalam hidupnya, Kelana habiskan untuk membenci sang Ayah. Sewaktu kecil, Kelana pun sempat membenci ibunya karena sebuah kondisi keluarga. Kepada ayahnya di titik ini dia sudah mati rasa, menganggap sosoknya mati dan tak perna...