Kalau rame lanjut part dua
Jangan lupa vote dan komennya ☺️🔥➖Dirty Invitation➖
Semua sudah diatur dan siap. Suhu kamar, air hangat, pakaian ganti, air minum dan permainan musik. Seharusnya sudah selesai. Seharusnya semua sudah sesuai yang disukai suaminya.
Han Soojae berdiri di dekat jendela, menatap langit malam. Cahaya bulan yang pucat menyiram sosoknya, bagai peri dengan balutan aura redup. Berdiri di sana selama hampir 10 menit terakhir, menunggu suaminya kembali. Ya, kembali. Setelah malam-malam yang dingin dilalui sendirian. Pada akhirnya Soojae memberanikan diri untuk meminta sesuatu. Sepanjang hari, dia selalu memikirkan hal itu.
Bagaimana cara mengatakannya pada sang suami bahwa dirinya menginginkan seorang anak? Pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun dan selalu dianggap sebagai pernikahan paling sempurna. Tentu saja, karena suaminya menginginkan itu. Sebuah kehidupan tanpa celah di depan publik. Kenyataannya, hubungan mereka sedingin malam-malam yang sering Soojae lalui sendirian.
Hampa. Pernikahan mereka berlandaskan oleh hubungan bisnis. Keluarganya adalah pemilik SIN magazine, sebuah perusahaan percetakan terbesar dan paling terkenal di Seoul. Suaminya—Daniel Sung adalah penerus dari perusahaan stasiun televisi ViWave—yang menyiarkan berita-berita sensasional dan terupdate di seluruh negara bagian.
Pernikahan mereka telah direncanakan jauh sebelum Soojae mendapatkan hari pertama masa periodenya. Benar, Soojae dibesarkan untuk itu. Untuk menjadi seorang istri yang patuh dan dapat dikendalikan.
Sepanjang hidupnya, Soojae tidak pernah diizinkan untuk ikut campur atau menentukan sesuatu, bahkan untuk teman hidupnya. Sejak dikenalkan dengan Daniel yang beberapa tahun lebih tua darinya, Soojae mencoba menerima, mengenal dan memahami pria itu. Perlahan-lahan, Soojae berhasil mencintai Daniel.
Pria itu tampan, muda dan ramah. Karena hal demikian, wajar saja jika Soojae bermimpi akan menjadi wanita paling bahagia di dunia. Bermimpi bahwa dirinya akan baik-baik saja, bermimpi bahwa pernikahan mungkin akan menjadi tempat di mana dirinya akan belajar hal-hal baru. Daniel akan mencintai, melindungi dan menyayanginya.
Nyatanya, belum. Setidaknya, itu yang selalu Soojae tegaskan. Daniel bukan tidak mencintainya, hanya saja belum mencintai. Itu adalah pemikiran Soojae 3 tahun lalu, sekarang semua keyakinan itu sudah habis tak bersisa.
"Apakah di dunia ini tidak akan ada tempat untukku? "
Soojae mencoba untuk tidak berharap, tetapi akan terus berusaha. Setidaknya, jika Daniel tidak mencintainya. Ia mesti memiliki seseorang yang akan mencintainya dengan tulus, tanpa bertanya, tanpa perlu dipaksa.
Ya, seorang anak. Anak akan mencintai ibunya, bukan? Soojae berjanji akan menjadi ibu yang hangat. Ia akan menjadi ibu yang melindungi dan membacakan dongeng untuk anak-anaknya. Ibu yang tidak akan memaksa anak-anaknya untuk memakai pakaian atau memaksakan pilihan yang tidak disukainya.
Soojae berjanji akan menjadi ibu yang baik.
"Soojae?"
Pikiran yang melayang-layang kembali ke tempat di mana wanita itu tengah berdiri. Soojae bahkan belum sempat mengatakan apa-apa pada saat Daniel masuk ke kamar dan memberinya tatapan penuh tanya. Penampilan pria itu selalu sempurna. Rapih, tanpa celah, hanya tatapan lelahnya yang agak menodai. Soojae mencoba tersenyum seperti yang sering dilakukannya, lalu berjalan melintasi kamar. Meraih dasi sang suami, melepasnya.
"Kau pulang terlambat lagi."
"Gara-gara seseorang berbuat bodoh, aku hampir bangkrut."
"Aku melihatnya di televisi, ramai sekali. Aku ingin meneleponmu, tapi aku tahu kau tidak akan suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅɪʀᴛʏ ɪɴᴠɪᴛᴀᴛɪᴏɴ [21+]
Фанфик[ᴅᴇᴡᴀsᴀ] ʜᴀɴ sᴏᴏᴊᴀᴇ ʙᴇsᴀʀ ᴅᴀɴ ᴛᴜᴍʙᴜʜ ᴅɪ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴘᴇʀᴀᴛᴜʀᴀɴ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ʏᴀɴɢ ᴋᴏʟᴏᴛ. ʜɪᴅᴜᴘɴʏᴀ ᴛᴇʟᴀʜ ᴅɪᴛᴀᴛᴀ sᴇᴅᴇᴍɪᴋɪᴀɴ ʀᴜᴘᴀ, ʙᴇɢɪᴛᴜ sᴇᴍᴘᴜʀɴᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴄɪᴛʀᴀ sᴇʙᴀɢᴀɪ ᴘᴜᴛʀɪ ᴅᴀʀɪ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ᴋᴀʏᴀ ʀᴀʏᴀ. sᴀʏᴀɴɢ, ᴘᴇʀɴɪᴋᴀʜᴀɴɴʏᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴅᴀɴɪᴇʟ sᴜɴɢ ʙᴇʀᴀᴅᴀ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴋᴇʜᴀɴᴄᴜʀᴀ...