Akhirnya bisa update setelah sekian lama 😚
[Bab berisi konten dewasa]
Silakan skip jika tidak berkenan membaca, karena seperti judulnya. Cerita ini isinya tentang kotor-kotoran :D
❤️❤️❤️
"Aku sudah mempersiapkan diriku, tapi kau ... melebihi ekspektasi, King."
Soojae ingin meleleh saja, detik itu juga, tetapi ia tidak ingin menghilang, tidak saat pemandangan indah ada di depan matanya. King begitu maskulin, dengan tubuhnya yang kokoh itu. Terlepas dari segala hal yang ada, ketakutan, batasan, dosa. Soojae tak peduli.
"Kau sendiri melebihi ekspektasiku, Nyonya. Payudaramu jauh lebih indah dari bayanganku, dan aku sangat menyukai payudara. Suka sekali."
King diciptakan untuk menggoda dan Soojae ingin menyatu dengan pria itu entah ia akan berdosa atau tidak. Soojae tak peduli. Segalanya memudar, dunia seolah menyempit. Saat ini, Soojae hanya melihat King.
Melihat wajahnya yang tersenyum tampan, mulutnya yang penuh rayu dan ahli, dadanya yang bidang, dan kejantanannya yang perkasa.
"Tapi, kau jauh lebih ...."
"Apa kau berharap sesuatu yang lebih mungil?" King berbisik di bibir Soojae, begitu bernafsu untuk terus mencium wanita itu.
Mereka bertatapan, berbagi napas.
Soojae tak tahu kalau hal sesederhana itu bisa membuat tubuhnya panas luar biasa, bak terbakar bara api. Tubuhnya berdenyut-denyut menyakitkan, tetapi juga terasa nikmat. Soojae ingin King menyentuhnya, di mana pun pria itu ingin. Soojae akan mengizinkannya, bahkan jika King ingin mereka berhubungan seks dengan menempel di tembok. Saat ini, detik ini.
Soojae menginginkan King.
Pipi Soojae memerah. Membuatnya semakin cantik dan terlihat rapuh. Tentu saja, dari reaksi seperti itu pun King tahu Soojae tidak berharap melihat sesuatu yang lebih mungil, wanita itu punya fantasi terhadap tubuh pria dewasa, termasuk bagian paling intimnya, dan rona merah di pipi Soojae adalah bukti dari itu semua.
Soojae malu, tetapi dia sangat menginginkan lebih. King tak tahan untuk menahan diri. Tangannya terangkat, ibu jarinya membelai lembut puncak dada kekasihnya, membuat mata Soojae semakin sayu.
"Sentuh aku," kata King dengan napas hangat, tepat di telinga Soojae.
Diarahkannya tangan Soojae ke tubuhnya, wanita itu ragu-ragu sejenak. Lalu akhirnya mampu menggenggam King dengan mantap. Matanya sayu, dan mulutnya terbuka kecil ketika kepala wanita itu menunduk.
Melihat tangannya di tubuh King. Itu benar-benar sangat seksi dan ... menggairahkan.
"Tubuh ini milik Nyonya, lakukan apa pun yang Nyonya inginkan."
King mencium Soojae lagi. Menciumnya dalam-dalam sampai mereka kehabisan napas.
"Aku tidak tahu ...."
"Sentuh saja, dari atas ke bawah."
Soojae melakukannya, dan mata wanita itu semakin melebar takjub merasakan tubuh King semakin keras di tangannya.
"King, kau ...."
"Ya Tuhan!"
King menendang celana jinsnya, tanpa ragu ia menarik lepas atasan yang tersisa, membuat tubuhnya yang berotot dan gagah itu benar-benar telanjang di hadapan sang hawa. Soojae tak dapat bernapas, tangannya secara otomatis berpindah ke dada King. Menangkupnya, menyusuri tato-tato di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅɪʀᴛʏ ɪɴᴠɪᴛᴀᴛɪᴏɴ [21+]
Fanfic[ᴅᴇᴡᴀsᴀ] ʜᴀɴ sᴏᴏᴊᴀᴇ ʙᴇsᴀʀ ᴅᴀɴ ᴛᴜᴍʙᴜʜ ᴅɪ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴘᴇʀᴀᴛᴜʀᴀɴ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ʏᴀɴɢ ᴋᴏʟᴏᴛ. ʜɪᴅᴜᴘɴʏᴀ ᴛᴇʟᴀʜ ᴅɪᴛᴀᴛᴀ sᴇᴅᴇᴍɪᴋɪᴀɴ ʀᴜᴘᴀ, ʙᴇɢɪᴛᴜ sᴇᴍᴘᴜʀɴᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴄɪᴛʀᴀ sᴇʙᴀɢᴀɪ ᴘᴜᴛʀɪ ᴅᴀʀɪ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ᴋᴀʏᴀ ʀᴀʏᴀ. sᴀʏᴀɴɢ, ᴘᴇʀɴɪᴋᴀʜᴀɴɴʏᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴅᴀɴɪᴇʟ sᴜɴɢ ʙᴇʀᴀᴅᴀ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴋᴇʜᴀɴᴄᴜʀᴀ...