Keesokan harinya, seluruh siswa tahun pertama akan kembali ke sekolah setelah menyelesaikan magang. Seperti biasa, BoBoiBoy akan berangkat ke UA bersama Aizawa dan sang pahlawan akan menurunkannya di depan sekolah sebelum memarkir mobilnya. Dalam perjalanannya memasuki sekolah, dia melihat sosok familiar berjalan di depannya.
"Ah! Midoriya!" panggilnya sambil tersenyum.
Midoriya berbalik dan terkejut melihat BoBoiBoy.
"BoBoiBoy? Tidak biasanya kau datang ke sekolah jam segini. Biasanya kau datang 30 menit lebih awal sebelum kelas dimulai. Tapi hari ini kau terlambat 20 menit dari waktu biasanya." Midoriya menuding hal itu membuat remaja itu tidak bisa menahan tawa gugup sambil mengusap pipinya.
"Yah, aku agak kesiangan ...."
'Yah, bukan salahku kalau aku terus terbangun setiap dua jam karena mimpi yang kualami.
Belum lagi, Pak Aizawa tidak akan bangun kecuali akulah yang membangunkannya,' batin BoBoiBoy sebelum dia menyadari bahwa Midoriya sedang berbicara dengannya.
"Ngomong-ngomong BoBoiBoy. Aku punya pertanyaan untukmu."
"Ya, ada apa?"
"Kau bilang bahwa kau tinggal bersama walimu untuk sementara waktu karena kau tidak dapat menemukan keluargamu yang sebenarnya. Jadi, apakah wali yang kau sebutkan sebenarnya adalah ... Aizawa-sensei?" tanya Midoriya.
"Yah, sejujurnya ya, dia adalah waliku. Aku berpikir untuk memberitahu kalian semua hari ini karena aku sadar bahwa aku tidak pernah menyebutkan siapa waliku kepada semua orang sampai sekarang. Selain itu, bagaimana kau bisa tahu?" tanya BoBoiBoy sambil mengangkat alisnya.
"Oh, saat kau berbicara dengan Dokter Linda tempo hari, kami mendengar dia menyebutkan bahwa Aizawa-sensei merawatmu. Jadi, Iida, Todoroki, dan aku mulai membuat asumsi dan sepertinya kami benar," jelas Midoriya yang mendapat anggukan dari BoBoiBoy.
Tak lama kemudian, mereka sampai di depan pintu kelas namun suara-suara dari dalam kelas terdengar dari luar.
"Ada apa dengan suara-suara itu?" tanya BoBoiBoy saat Midoriya membuka pintu.
Sepertinya semua orang sudah berada di kelas, membicarakan pengalaman magang mereka. Tapi, yang paling menarik perhatian mereka adalah gaya rambut Bakugo. Anehnya disisir rapi.
"AHAHAHAHHA, ini sungguhan?! Tidak, yang benar saja, Bakugo?!" kata Kirishima dan Sero sebelum menertawakan Bakugo.
"Jangan tertawa! Ini macet dan mencuci saja tidak akan memperbaikinya! Aku bilang jangan tertawa! Aku akan membunuhmu!" teriak Bakugo sementara Kirishima dan Sero masih menertawakannya.
Namun karena kesal, rambut Bakugo kembali normal sebelum dia menyerang Sero dan Kirishima. BoBoiBoy dan Midoriya memutuskan untuk berjalan ke tempat duduk mereka sebelum bergabung dengan Iida dan Todoroki yang sedang berbicara satu sama lain.
"Selamat pagi, Iida, Todoroki." BoBoiBoy dengan cepat menyapa mereka.
"Ah, selamat pagi BoBoiBoy. Bagaimana kabar tanganmu?" tanya Iida.
"Sudah sembuh. Sepertinya semua orang bersenang-senang saat magang, ya?" ucap BoBoiBoy sambil menatap ke arah teman-teman sekelasnya yang sedang asyik berbagi pengalaman.
"Tapi apa kau tahu, yang paling banyak berkembang adalah kalian bertiga!" kata Kaminari sambil menunjuk ke arah Midoriya, Iida dan Todoroki.
Kata-kata Kaminari menarik perhatian yang lain saat mereka memahami maksudnya.
"Oh ya, Pembunuh Pahlawan!" ucap Sero sambil masih dalam kemarahan Bakugo.
"Aku senang sekali kau masih hidup, tidak ada Lelucon. Itu yang paling penting!" tambah Kirishima yang bernasib sama dengan Sero.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia In Different World (BoBoiBoy X MHA Crossover) [ Sedang Di Revisi ]
FanfictionPernahkah kau membayangkan terbangun tanpa kenangan apa pun? Kenangan tentang dirimu, orang-orang yang kau sayangi, dan kehidupan masa lalumu semuanya hilang? Meski begitu, kau tetap harus menjalani hidupmu di dunia yang luas ini. Pasti sulit, bukan...