Bab 28 : Cara Mengucapkan Selamat

748 117 3
                                    

Ini beberapa catatannya;

☆「"Melayu"」
☆【"Inggris" 】
☆ 'Berpikir'
Kilas balik, suara
☆ [ Pesan obrolan ]
☆ [ "Panggilan/rekaman" ]
[ "Pengumuman" ]
Pesanku

---//---

"Sekarang mari kita beralih ke upacara penghargaan!"

Di sana, semua orang bisa melihat para pemenang Festival Olahraga. Dan tentu saja, nomor satu yang ... diikat untuk mencegahnya menjadi liar ....

'Apakah rantai itu benar-benar diperlukan ...? Dia terlihat seperti penjahat yang sedang diikat ...,' batinku.

Bakugo terus bergerak dan menatap tajam ke arah Todoroki. Dia mengatakan sesuatu yang tidak dimengerti oleh kami karena moncong (?) di mulutnya.

"Di posisi ketiga, ada BoBoiBoy dan Iida, tapi Iida terpaksa pergi lebih awal karena urusan keluarga. Kami harap kalian semua mengerti."

Aku bertanya-tanya apa yang terjadi. Yang lain tidak memberitahuku apa pun karena aku sedang bersiap-siap untuk upacara penghargaan dan sebagainya. Aku hanya berharap semuanya baik-baik saja.

"Sekarang untuk medalinya! Yang akan mempersembahkannya tahun ini adalah ... kalian tahu siapa!!!"

"Aku di sini—"

"Itu adalah pahlawan semua orang ... All Might!"

"—di sini dengan medalinya!"

All Might muncul entah dari mana dari langit dan dia tidak terlihat senang ketika kalimatnya dipotong oleh Midnight. Namun tak lama kemudian, dia mendapat permintaan maaf dari Midnight atas semuanya.

"Selamat, Nak BoBoiBoy. Kau benar-benar satu di dari jutaan orang," kata All Might sambil mengalungkan medali itu ke leherku.

"Anda terlalu memujiku, Pak. Aku tidak sebaik itu dan aku masih harus berlatih."

“Itulah langkah awal untuk menjadi pahlawan yang hebat, Anak Muda. Kau benar-benar mengingatkanku pada teman baikku,” ucap All Might sambil memelukku dan tentu saja aku membalas pelukannya.

Kemudian, All Might pergi untuk memberikan medali kepada yang lain. Aku melihat medaliku dan tersenyum melihatnya.

Yah, aku bisa menjadi lebih baik dari ini jika bukan karena orang itu. Tapi sekali lagi, aku patut bersyukur mendapat medali. Siswa yang lain tidak mendapatkan hadiah sama sekali.

Aku melihat All Might saat dia memberikan medali Bakugo. Entah kenapa, Bakugo sepertinya tidak menginginkan medali tersebut. Sampai-sampai All Might harus memasang medali di mulut Bakugo. Aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertawa karena jika aku melakukannya, aku yakin aku tidak akan melihat cahaya lagi.

"Yah! Ini adalah pemenang kita! Tapi tunggu dulu, semuanya! Seperti yang kalian semua saksikan! Semua orang di sini hari ini memiliki potensi untuk berdiri di sini! Persaingan! Semangat! Saling mendorong untuk mendaki lebih tinggi dan lebih tinggi! Tunas hari ini akan tumbuh menjadi pahlawan masa depan! Dengan semangat itu, mari kita bersorak untuk terakhir kalinya! Semua orang mengatakannya bersamaku! Satu, dua, dan—"

"Plus Ultra!!!"

"—Terima kasih atas kerja kerasnya!!!"

"Kita seharusnya mengatakan 'Plus Ultra', All Might!!"

"Oh benar ... hanya saja mereka benar-benar bekerja keras dan ...."

Ya ... itu adalah sesuatu. Saat kami dibubarkan, aku melihat seorang pria di dekat kursi pintu masuk penonton.

Yah, kami tidak tahu wajahnya karena dia memakai topi hitam dan topeng. Mengenai penampilannya, dia mengenakan kemeja hitam dengan jaket merah dan celana jins biru tua,” jelas Midoriya sambil mencoba mengingat penampilan pria itu.

Amnesia In Different World (BoBoiBoy X MHA Crossover) [ Sedang Di Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang