Bab 22 : Persiapan Sebelum Pertandingan

891 134 6
                                    

Ini beberapa catatannya;

☆「"Melayu"」
☆【"Inggris" 】
☆ 'Berpikir'
Kilas balik, suara
☆ [ Pesan obrolan ]
☆ [ "Panggilan/rekaman" ]
[ "Pengumuman" ]
Pesanku

---//---

"Kita akan lanjut ke bagian siang setelah istirahat makan siang selama satu jam! Sampai nanti! Hei, Eraserhead, mau ambil makanan?"

"Aku mau tidur siang."

"Apa—"

"Pftt—sudah kuduga."

Tiba-tiba, aku melihat Todoroki bertanya sesuatu pada Midoriya sebelum berjalan pergi. Aku cepat-cepat menghampiri Midoriya sebelum dia mengikuti Todoroki.

"Midoriya!"

Keduanya menoleh melihatku sebelum Midoriya menyuruh Todoroki pergi duluan.

"Ada apa?"

"Kalian berdua mau ke mana?"

"Yah, Todoroki tiba-tiba ingin berbicara denganku secara pribadi. Kenapa?"

Aku diam sejenak, memikirkan kata-kata yang tepat untuk diucapkan.

"Bantu dia ...."

"Hm?"

Midoriya memiringkan kepalanya sedikit ke kanan. Dia menatapku dengan kebingungan.

"Kamu harus membantunya, Midoriya."

"Membantunya? Kenapa? Apakah dia dalam bahaya?! Atau dia punya masalah? Atau maksudmu, aku harus membantunya memenangkan Festival Olahraga, meskipun menurutku dia lebih dari mampu melakukannya dengan quirk-nya?"

"T-Tidak! Hanya saja ... menurutku Todoroki membutuhkan bantuanmu. Mungkin itu sebabnya dia ingin bertemu denganmu?"

Midoriya mengangkat sebelah alisnya.

"Kedengarannya lebih seperti sebuah pertanyaan daripada sebuah pernyataan."

"Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya tapi aku yakin itu ada hubungannya dengan ayahnya, Endeavor."

Aku melihat ke arah pahlawan sambil menyebutkan namanya. Midoriya juga memandang sang pahlawan dengan sedikit kebingungan.

"Kenapa kau mengatakan itu?"

"Bukan ... bukan apa-apa. Aku hanya merasakannya. Pokoknya, kau harus bicara dengan Todoroki sekarang. Kau tidak ingin membuatnya menunggu, 'kan?"

"Oh, benar! Aku akan segera kembali!"

Setelah itu, Midoriya pergi.

Hanya ada satu hal yang ada di pikiranku saat ini. Di Pertempuran Kavaleri, aku perhatikan betapa terkejutnya dia saat menggunakan apinya hingga dia segera membatalkan quirknya. Mungkin dia tidak ingin membakar siapapun. Tapi tetap saja, ekspresi wajahnya saat melihat Endeavor sangat dingin. Sedingin es.

Apapun masalah yang dia hadapi, aku hanya berharap Midoriya bisa membantunya.

"BoBoiBoy, ayolah!"

"Ya, aku datang!"

Karena sudah waktunya makan siang, kami memutuskan untuk makan bersama. Saat kami dalam perjalanan ke kafetaria, semua orang membicarakan tentang jurus rahasia lida.

"Tidak adil, Iida! Menyembunyikan jurus super rahasia itu dari kami!"

"Ini bukan masalah 'adil'. Aku hanya melampaui penggunaan yang ditentukan! Aku benar-benar hanya ingin menyamai Midoriya. Belum lagi, kau juga menyembunyikan jurus rahasia juga, 'kan? BoBoiBoy?"

Amnesia In Different World (BoBoiBoy X MHA Crossover) [ Sedang Di Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang