Part 4

3.9K 151 4
                                    

Malam ini Gaara keluar karena desa sedang dalam bahaya, pertempuran sengit antar klan yang tangguh terjadi sehingga Kazekage harus turun tangan terhadap masalah ini.
Sakura menatap Gaara yang sedang memakai jubah Kazekagenya dengan cemas antara takut dan khawatir. Lalu, Gaara berbalik mengetahui Sakura dibelakangnya dipandangnya istrinya dengan lembut membelai rambut merah muda istrinya mencium kening Sakura dengan lembut.

"Aku harus pergi Sakura, tunggulah disini. Jangan keluar kemanapun" ucap Gaara mengusap pipi gadis itu dengan ibu jarinya.
"Tapiii... Gaara aku tidak- akuu.."
"Aku menghawatirkanmu Gaara, perasaanku tidak enak. Pasti akan ada sesuatu yang terjadi" ucap Sakura meneteskan air disalah satu mata Emeraldnya.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan Sakura, tunggulah disini. Aku akan segera kembali."
"Gaara Selamat jalan, berhati-hatilah" ucap Sakura setengah terisak.

Gaara menuju pertempuran itu, mencoba menghentikan mereka yang saling membunuh satu sama lain. Tapi diluar dugaan Gaara, jutsu mereka lebih tangguh dari Gaara membuat pemuda itu sedikit kuwalahan.

"Tuan Kazekage tetaplah bersama dengan kami, keselamatan Tuan paling utama" salah satu jhonin Suna memperingatkan Gaara.
Pemuda itu hanya diam sambil berfikir keras tidak mengubris sama sekali, chakra yang dia gunakan sudah mulai menipis. Satu-satunya cara untuk menghentikan pertempuran ini hanyalah ninjutsu itu tapi jika dia menggunakan jutsu itu resikonya dia akan mati, akan tetapi jika tidak pertempuran ini semakin membabi buta dan bisa menghancurkan desa.

Tanpa pikir panjang Gaara mengeluarkan segel jutsu miliknya, menghantam berbagai klan dalam sekejap menyeret mereka keluar dari desa. Setelah cukup lama jutsu itu berlangsung perempuran yang belum berakhir juga, tiba-tiba Gaara merasakan efek dari jutsu milikknya pemuda itu lalu tersungkur tak berdaya Gaara tidak menduga ini akan berdampak besar bagi tubuhnya. Seketika darah hangat keluar dari mulutnya mencoba kuat menahan sakit ditubuhnya tapi malah tubuhnya sulit digerakkan.

Tidak lama kemudian Jhonin suna dengan cepat menghampiri Kazekage mereka bersama shinobi Konoha Hokage Kakashi, Naruto, Sasuke dan Sai menyusul anggota tim InoShikaChu melindungi Gaara serta meminta bantuin medis menangani Gaara. Naruto beserta kawan-kawan melawan klan tersebut sekaligus biang ulah dari pengkhianat yang menentang Gaara. Setelah terbunuh Naruto menghampiri Gaara yang tak berdaya.

"Gaara kau baik-baik saja? Kita harus membawamu ke bagian medis"

"Tidakk usaahh Naa ruu too, aku suu dahh tiidakk sanggup lagi" Garaa mengucapkan terbata-bata terbatuk-batuk mengeluarkan cairan kental merah.

"Naruto" panggil Gaara

"Aku ingin kau menjaga Sakura untukku"

"Apa maksudmu? Jangan banyak bicara kau akan bertahan Gaara ayo bertahanlah!" Naruto memasang wajah marah dan cemas.

"Tidak, aku sudah tidak bisa melanjutkan semua ini. Berjanjilah padaku Naruto jagalah Sakura jangan membuatnya bersedih dan anggap dia sebagian dari hidupmu untuk selamanya. Karena aku sudah tidak bisa menjaganya lagi. Dan juga anak kami yang kini masih berumur tiga minggu dirahim Sakura, kau harus mengganggapnya sebagai anakmu sendiri Naruto! Didik dia sebaik mungkin. Kau menyukai Sakura kan? jadi kuserahkan semuanya padamu Naruto. Berjanjilah padaku!"

Naruto menatap Gaara nanar membayangkan jika dia bersama Sakura yang tidak mencintai dia, tapi Gaara mempercayakannya kepada dirinya. Mau tidak mau Naruto melakukan ini meskipun nantinya Sakura belum bisa mencintai Naruto.

"Iyaa, aku akan berjanji kepadamu akan menjaga Sakura seumur hidupku dan menganggap Sakura bagian dari hidupku. Percayakan saja padaku Gaara" Gaara menatap Naruto yang berbicara itu hanya bernafas lega meskipun darah dari mulutnya terus keluar.

Dari jauh nampak gadis musim semi berwajahkan gelisah panik melihat suaminya tergeletak tak berdaya didepannya. Sakura menghampiri Gaara dan mengeluarkan jutsu medis miliknya.

"Aku akan menolongmu Gaara, hiks bertahannlahh" Sakura sekuat tenaga menekan chakra kepada Gaara tapi alhasil malah tidak bereaksi pada tubuh Gaara. Sudah terlambat.

"Sakura, sudah tidak usah jangan terlalu dipaksakan" Gaara tersenyum sambil memegang pipi Sakura yang menangis tiada henti.

"Jangan banyak bicara Gaara, kau akan selamat" Sakura menyesakkan tangisannya

"Maaff Sakuu raa, aku tidak bisa menjagamu lagi aku tidak bisa menepati janji itu padamu. Dan Semuanya kuserahkan pada Naruto yang akan menjagamu dan selalu menyanyangimu "

Naruto yang disamping Sakura hanya menatap sedih, dia akan memenuhi janji Gaara padanya untuk selamanya.

Sakura makin terkejut mendengar ucapan Gaara yang akan meninggalkannya selamanya, belum sempat gadis itu merasakan kebahagiaan yang lama dengan pemuda jade ini. Kini, ia harus ditinggal Gaara dan menjalani sisa hidup bersama
Pemuda berambut pirang itu meskipun tidak pernah ada perasaan apa-apa.

"Selamattt tinggall Sakura, maafkan aku" Gaara menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Sakura menangis histeris, Naruto yang ada disampingya menopang tubuh gadis itu yang hampir terjatuh dengan kedua tangannya. Semua yang ada disitu bersedih melihatnya.

Second Happyness, after youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang