Part 5

3.1K 129 2
                                    

Upacara pemakaman ssang kazekage telah usai. Semua warga dan petinggi desa suna membubarkan diri.
Tapi tidak dengan gadis musim semi ini, ia tidak beranjak dari tempat ia berdiri hanya memandang nanar batu nisan suaminya dan air matanya yang tidak berhenti mengalir dari pipinya.
Dibelakangnya berdiri Naruto, Sai dan Kakashi yang menemani gadis itu.

"Aku turut berduka cita atas kematian Kazekage Sakura. Sebaiknya kau ikut kami ke konoha" sahut Kakashi. "Aku harap kau memikirkannya" lanjut Kakashi berjalan pergi diikuti Sai dibelakangnya.

Kini hanya tinggal Naruto dan Sakura ditemani derasnya hujan, dua insan yang berkecambuk dengan pikiran masing-masing.
Dari belakang tampak Naruto sedang berfikir keras membuat Sakura mau kembali ke konoha, membuat gadis yang dicintainya tidak bersedih lagi kemudian Naruto angkat bicara.

"Sakura ikut kami ke konoha, kau sudah punya siapa-siapa lagi disini. Setidaknya disana ada yang menemanimu ada teman-temanmu dan beraktivitas seperti biasa" ucap naruto panjang lebar.

"Sakura..."
Gadis itu tidak menjawab lagi hanya diam dan itu membuat Naruto sedikit kesal.

Diraihnya pundak gadis itu lalu membalikkan tubuhnya hingga mereka berhadapan. Naruto melebarkan matanya, melihat kondisi gadis didepannya terlihat kacau. Naruto semakin tidak tega dengan yang akan diucapkannya, akan tetapi dia juga sudah berjanji pada Gaara.

"Tidak Naruto.." Sakura angkat bicara.

"Apa maksudmu tidak?"

"Aku akan tetap disini bersama Gaara."

"Sakura dia sudah...."belum sempat Naruto melanjutkan kata-katanya Sakura lalu memotong.

"CUKUP! dia masih ada disini aku bisa merasakannya. Jangan seolah-olah kau berfikir jiwanya sudah tidak ada. akan tetapi raganya masih ada disini Naruto" potong Sakura.

"Dia memang akan selalu ada disisimu untuk selamanya, tapi bukan berarti kau juga terpuruk dalam kesedihanmu seperti ini! jika kenyataaanya kau ditakdirkan bahagia malah kau selalu bersedih karena kepergiaannya, dia berkata padaku waktu itu. Dia lega bisa mengorbankan nyawanya demi orang banyak dan juga demi dirimu Sakura! Itu sudah tugas menjadi seorang suami dan Kazekage"

"Tapi harus kau tahu jika kau tetap saja menyiksa dirimu seperti ini. Kehidupan yang ada dikandunganmu juga akan pergi"

Mendegat ucapan Naruto, Sakura tersentak kaget mengangkat dagunya menatap mata biru Naruto dengan ekpresi kau berbohong! .

"Aku tidak berbohong, Gaara yang memberitahuku diwaktu detik-detik kematiannya"

Sakura melongo tak percaya. Sejak kapan dia sudah mengandung? kenapa dia tidak menyadarinya, kenapa baru sekarang terungkap. Arggghhh! Membuatku bingung.

"Gaara tidak memberitahumu waktu itu karna akan menjadi kejutan untukmu setelah dia kembali dari pertempuran itu. Maka dari itu dia memintaku untuk mengatakannya padamu sekarang dan memintaku juga untuk menjaga bayi yang dikandungmu itu Sakura"

Sakura mencomooh omongan Naruto.
"Kenapa harus kau yang menjaga bayinya? Apa hak mu?".

Dan yang ditakutkan Naruto benar'-benar terjadi, dia memang harus mengungkapkan semuanya dia juga gak akan selamanya membohongi dirinya sendiri bahwa dirinya juga mencintai gadis itu apapun keadaannya.

"Aku memang berhak karena aku akan menjadi ayah dari bayimu nanti" ucap Naruto dengan mantap.

Sakura bergeming tak percaya dengan omongan Naruto yang konyol seperti itu.

"Aku tidak peduli sakura meskipun dia bukan darah dagingku sendiri, tapi aku bahagia karena akan ada yang mewarisiku suatu saat nanti. Aku juga tidak peduli walau kau tak mencintaiku. Tapi asal kau tahu saja sakura.. dari dulu aku sudah mencintaimu disaat kita masih duduk dibangku akademi hingga sekarang masih belum pernah berubah sedikitpun" tambah Naruto.

"Meskipun nantinya aku sama sekali tidak pernah mencintaimu? Apa kau akan terus menerimaku yang seperti itu Naruto?" Sakura berucap sambil menyipitkan matanya.

"Ya. Itulah janjiku pada diriku sendiri, yang terpenting saat ini kau terlindung dan bahagia Sakura"

Kemudian Naruto merengkuh Sakura ke dalam pelukannya menenggelamkan wajahnya pada pundak Sakura, gadis itu tidak berontak dan tidak membalas pelukan Naruto. Tapi dalam hati kecilnya berkata apa salahnya mencoba? Cinta datang karena terbiasa Sakura.

Seketika air mata mengalir dipipi sakura entah apa yang dirasakan gadis itu tapi saat ini gadis itu mencoba untuk menerima semua keadaannya termasuk hidup bersama Naruto.

Vote ya ;) partisipasinya buat cerita ini

Maaf kalo gajelassss hehe ceritanya..

Next chapter minggu depan

See you...

Second Happyness, after youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang