Part 6

249 21 9
                                    

*Author POV*

Valerie hanya berdiri di dekat jendela dengan jantungnya yang berdegup tidak karuan. Ia menggigiti bibir bawahnya dan tak henti melihat ke luar jendela.Ia takut, sungguh. Ayahnya di luar sana bersama seorang pria yang memberikan kesan pertama tidak menyenangkan baginya. Ia sangat mengkhawatirkan ayahnya, sungguh."A-ayah.  Kenapa ayah tidak segera kembali?"

Lima belas menit berlalu dan Charlie, ayahnya, belum juga datang membawa kepastian. Terbesit keinginan dalam hati Valerie untuk keluar dan menarik ayahnya ke dalam rumah, namun dirinya teringat akan aura gelap dan kelam milik Harry Styles yang membuat bulu kuduknya merinding.

Pikirannya mulai menjalar kemana-mana, bahkan sampai pada titik terburuk yang bisa dia bayangkan. Bagaimana jika Harry Styles melukai bahkan sampai... menghilangkan nyawa ayahnya? Mengerikan memang. Tanpa sadar matanya mengeluarkan setetes air dan hatinya terasa sangat sesak. Namun Valerie segera menepis pikiran buruk itu dan dengan terburu-buru segera keluar dari rumah.

Ia membanting pintu di belakangnya dan berbalik, sebelum akhirnya ia menemukan Charlie sedang berjalan ke arahnya. Dengan segera Valerie memeluk erat ayahnya.

"Apa yang terjadi? Ayah tidak terluka kan?" tanya Valerie khawatir. Ia memeriksa Charlie dengan teliti. Tangannya saja sampai bergetar. Matanya melirik tajam ke tempat tadi dia bertemu dengan Harry Styles, dan tidak melihat tanda-tanda pria itu ada di sana. Kelihatannya dia sudah pergi.

"Valerie, kau harus segera pergi dari sini."

Perkataan Charlie membuat Valerie terdiam dan berpikir. Ia tidak paham dengan maksud harus segera pergi.

Valerie bertanya dengan suara bergetar, "K-Kenapa?"

Charlie menghela napas. Raut wajahnya terlihat lelah dan ketakutan. Ia segera menggenggam tangan Valerie erat-erat.

"D-Dia mengincarmu."

Kedua mata Valerie terbelalak dengan sempurna. Apa-apaan Charlie berkata padanya bahwa dirinya diincar oleh seseorang? Memangnya siapa orang yang mengincarnya? Harry? Yang benar saja!

Valerie melepas tangan Charlie dan menatapnya dengan tatapan minta penjelasan.

"Ayah, semua ini sama sekali tidak lucu."

Charlie menggeram kemudian kembali menghela napas. Perlahan-lahan dia mulai menjelaskan semuanya pada Valerie. Sejak awal, mobil berlambang huruf S yang dilihat Valerie adalah benar milik Harry. Harry memang berniat ke sana karena dia ingin bicara empat mata dengan Charlie mengenai sesuatu yang sangat penting. Sesuatu itulah yang membuat Charlie tidak bisa tidur cukup setiap malam dan terus saja merasa tidak nafsu makan. Namun rencana Harry yang pada awalnya hanya ingin bertemu dengan Charlie berubah seketika karena melihat kehadiran Valerie di lapangan itu.

Charlie berhenti bercerita sejenak dan memijat pelipisnya. Ia merasa pusing. Sangat pusing.

"Kemudian setelah melewati perdebatan yang cukup panjang ia meminta izin padaku," lanjut Charlie dengan suara lirih, "Dia secara pribadi mengundangmu untuk makan malam."

Kali ini Valerie benar-benar terdiam. Hatinya bimbang dan tidak percaya. Antara ragu dengan ajakan itu, juga alarm bahaya di otaknya selalu mengingatkannya kalau Harry Styles itu bukanlah orang baik-baik. Tentu saja dia bisa saja menolak ajakan itu, tapi bila berpikir dampak mengerikan apa yang mungkin akan diterimanya bila menolak ajakan itu, Valerie jadi berpikir dua kali.

Married To The BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang