Chapter 1 |sunflower|

565 47 9
                                    

every living person always feel east and west every day with every step containing beauty or hardship, it's just that feeling calm is the key part of life.



Pagi itu matahari tidak terlalu menunjukan dirinya. Masih ada sekumpulan awan yang menyelimuti membuat suasana sedikit sejuk, dan mungkin sebagian orang enggan bangun dari tidur lelap nya. Jarum jam menunjukan pukul sembilan lebih lima belas menit, suasana didalam sebuah ruangan bernuansa putih dengan papan proyektor yang menyala sedikit senggang, tidak ada suara lain selain suara berat yang terus menerus mengucapkan beberapa kalimat seperti "router" "client" "server". Huang junjie menatap layar didepannya, sambil sesekali menguap. Kelas ini sangat membosankan, tidak menarik perhatiannya sama sekali.

"Cukup sekian dari saya, jangan lupa untuk tugas akhir yang diberikan segera dikerjakan, saya tunggu minggu depan untuk dipresentasikan di depan kelas"

Setelah kata itu keluar, dan seseorang yang sedari tadi berada di depan kelas keluar, semua orang didalam nya ikut berhampuran. Sesegera mungkin meninggalkan kelas yang membosankan itu. Terkecuali huang junjie, dia masih menata beberapa barang yang ada diatas mejanya sambil melamun tentang tugas akhir yang belum dikerjakannya sama sekali.

"Apakah kau tahu dimana xia zhiguang berada? Aku menelfonnya seharian tapi tidak ada jawaban sama sekali" suara khas lu menglin menyadarkan huang junjie ke alam nyata.

"Entahlah, mungkin tidur" Huang junjie mengangkat bahu menandakan dirinya benar-benar tidak tahu keberadaan pria yang tengah dicari oleh temannya itu.

"Setiap hari kerjaannya jika tidak tidur ya kluyuran. Dia tidak pernah memikirkan apapun, apakah dia tidak tahu, kalau saja kita tidak mengerjakan tugas akhir prof Hendri ini kita tidak bisa lulus ke semester selanjutnya"  lu menglin menatap huang junjie dengan emosi, sambil terus mengoceh tentang kelakuaan teman mereka xia zhiguang.

Xia zhiguang, pria itu sudah semenjak semester awal selalu tidak bersemangat untuk pergi ke kampus. Jika tidak ada niat pergi, dia akan melakuan serangkaian kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti pergi ke arena balap motor atau tidur di apartement nya seharian. Semua orang di lingkungan universitas sudah sangat  hafal tentang hal ini, tetapi itu tidak menjadikan dirinya untuk dijauhi, justru karena perangainya banyak orang yang tergila-gila padanya. Selain fakta jika dia masuk ke daftar jajaran orang tertampan di Universitas DongA dia juga sangat pintar dan kaya, semua orang akan memberikan julukan "dewa" padanya. Hidup zhiguang dipenuhi dengan kebebesan dan kesempurnaan. Sifat nya yang terkesan dingin dan susah untuk didekati tidak menghentikannya untuk membuat jalinan pertemanan yang luas. Jika kamu masuk kedalam universitas dan menyebut namanya, semua orang akan langsung berkata "kamu siapa nya?" Atau "untuk apa mencarinya" bahkan bisa jadi mereka akan berkata "Dia ada di arena balapan" seolah-olah mereka tahu sedikit pun pergerakan xia zhiguang.

Berbeda dengan xia zhiguang yang sangat populer, hanya sebagian yang tahu keberadaan tentang huang junjie, selain embel-embel teman dekat zhiguang tidak ada julukan lain untuk dirinya.

Seperti langit dan bumi, keduanya sangat bertolak belakang, yang satu sangat rajin untuk pergi ke kelas atau mendengarkan seminar, yang lain sangat malas sekali untuk sekedar melangkahkan kaki ke kampus. Tetapi hal itu tidak membuat keduanya merasa asing, justru karena kepribadian mereka yang berbeda, keduanya menjadi sangat dekat. Sejak  pertama kali musim ajaran baru dimulai, keduanya sudah saling mengenal, awal pertemuan mereka adalah saat zhiguang dan junjie dihukum bersama karena tidak membawa atribut orientasi yang lengkap. Keduanya berbincang dan tertawa bersama di halaman lapangan yang luas dibawah terik matahari, di detik itu keduanya tanpa sengaja menjadi orang yang selalu ada untuk satu sama lain. Bahkan zhiguang pernah berkata
" Aku akan selalu disisimu, meski dunia runtuh sekalipun" dan huang junjie tanpa membalas dan hanya menatap mata zhiguang dalam hati juga ikut bersumpah bahwa dia juga akan melakukan hal yang sama untuk temannya itu.

"Hei junjie apa yang kau lamunkan? Apakah kau mendengarkan aku berbicara" Lu menglin melambaikan tangan nya didepan wajah junjie

Junjie hanya tersenyum untuk menanggapi. Ahh tenyata dirinya sedari tadi melamunkan bagaimana awal pertemuannya dengan xia zhiguang.

"Aku akan ke apartementnya, mungkin saja dia lupa menghidukan alarm pagi" huang junjie bergegas keluar ruangan dengan lu menglin yang mengikuti dibelakangnya.

"Huang junjie, aku ikut denganmu"

Keduanya sudah tiba di depan pintu apartemnt zhiguang, junjie memasukan beberapa digit angka yang sudah dihafal diluar kepala, setelahnya pintu berbunyi beep dan terbuka. Pemandangan pertama yang dilihat mereka berdua adalah botol kaca putih berserakan dimana-mana, bahkan ada beberapa di sofa. Bau alkohol sangat menyengat, apartement itu gelap, tidak ada cahaya matahari masuk sedikitpun. Hanya ada cahaya redup yang berasal dari ruang tempat tidur. Junjie melangkahkan kakinya untuk masuk, dia langsung menerobos masuk kedalam kamar tidur dan melihat orang yang dicarinya sedang meringkuk dengan mata tertutup dan wajah memerah gelisah diatas kasur. Lu menglin yang mengikuti langkah junjie sedari tadi terperanjat saat melihat zhiguang dalam keadaan seperti itu. Dia tidak pernah menyangka bahwa orang seceria zhiguang bahkan bisa membuat raut menyedihkan seperti itu saat tertidur.

"Lebih baik kita jangan bangunkan dia untuk saat ini, aku akan membereskan kekacauan didepan"
Junjie keluar dari kamar tidur diikuti dengan lu menglin dibelakangnya, seperti anak itik. Dimulai dengan mengambil tong sampah di dapur dan kembali ke ruang utama untuk memungut botol kaca kedalamnya.

"Mungkin aku rasa, kita bisa mendiskusikan tugas ini lain waktu, dan juga aku ada pertemuan himpunan nanti, aku akan kembali ke kampus dahulu. Bisakah kamu sendirian mengurusnya?"

Junjie hanya mengangukan kepalanya sebagai tanda mengiyakan, dirinya merasa ingin mual sekarang karena mencium bau akohol sedari tadi.

Lu menglin memakluminya dan menepuk pundak junjie sebelum keluar dari apartment.

Tiga puluh menit berlalu, ruang utama di apartement itu sudah lebih baik untuk dipandang. Tidak ada lagi botol kaca yang berserakan, dan juga bau akohol. Junjie mendudukan dirinya disofa dan meminum air mineral botol yang telah diambil nya didalam kulkas tadi. Saat dia sedang memainkan handphones ditangan seseorang menepuk pundaknya.

"Terimakasih"

Junjie melihat kebelakang dan mendapati zhiguang berdiri dengan handuk yang dilingkarkan dilehernya.

"Sama-sama, kali ini apalagi yang menggangu pikiran mu?" balas junjie sambil tak lupa tersenyum kearahnya.

"Hanya sedikit hal, tidak terlalu berarti"

Junjie paham, jika zhiguang berkata seperti itu, itu tandanya dia sedang tidak ingin untuk mengatakan apapun.

"Segeralah mandi dan segarkan dirimu, aku akan memasak sup pereda pengar dan beberapa makanan, kau pasti lapar kan"

"Baiklah, jika orang yang didepan ku ini sudah menyuruh ku, aku akan melakukannya dengan senang hati"
Zhiguang berlalu pergi setelah mengucapakan kalimat nya.

Junjie memandangi langkah zhigung sampai menghilang di belokan sebelum tempat kamar mandi berada.

"Seharusnya kamu tidak perlu selalu membebankan apapun pada pundak mu"

------

To be continued

Calendar ~ GuangJie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang