Y/n menyesali keputusannya berbicara di depan umum mengajak Jaemin bertemu setelah sepulang sekolah.
Begitu Y/n keluar dari kelas, Y/n sudah merasa ada yang mengikuti dirinya seperti penasaran dengan jawaban yang akan Y/n berikan pada Jaemin.
Y/n risih sendiri. Berbanding terbalik dengan Jaemin yang tidak peduli.
Dia pun mengirimkan pesan pada Jaemin untuk bertemu di rumahnya saja.
"Dia tidak datang juga." Y/n menoleh ke jam dinding yang ada di flatnya.
Pukul 10 malam tapi pria itu tidak mengirimkan pesan padanya sama sekali. Yakin Jaemin tidak akan sakit hati lagi padanya sebab sebelum pulang tadi Jaemin masih melemparkan senyum padanya.
Mencoba berpikiran baik, mungkin Jaemin tidak sempat datang ke rumahnya karena ada urusan.
Y/n menarik selimut, bersiap tidur.
Tok! Tok! Tok! Tok!
Tapi ketukan kuat berulang kali terdengar. Ketukan yang lebih cocok disebut dengan gedoran seolah dirinya sedang ditagih hutang oleh lintah darat.
Ini bukan Jaemin. Yakinnya.
"Jaemin?"
Y/n kebingungan melihat Jaemin di depan rumahnya , tak biasanya Jaemin begini.
"Ayo cepat masuk!"
"Ada apa?"
Dalam hitungan detik dia tahu apa yang membuat Jaemin tampak gelisah.
Haechan datang entah dari mana dengan napas terengah seolah mengejar Jaemin. Pria itu membawa tas besar sama seperti Jaemin yang pada malam ini memang ingin menginap di rumahnya.
"Aku curiga karena kalian selalu berangkat sekolah bersama. Aku akan ikut menginap di sini supaya kalian tidak berdua saja."
Haechan mendorong Jaemin, menyingkirkan Jaemin dari depan pintu. "Geser sedikit," desis Haechan.
"Kau ini tamu tak diundang. Sudah sana pergi," kesal Jaemin.
"Aku akan pergi dan aku adukan kalau anak dibawah umur seperti kalian tinggal berdua."
"Dibawah umur apanya? Usiaku 28 tahun."
Haechan menunjuk Jaemin. "Sepertinya ada yang tidak beres dengan otakmu, Na Jaemin."
"Tidak apa-apa," sahut Y/n, "kau menginap saja di sini."
"Y/n!" panggil Jaemin tidak terima.
Y/n berbicara lewat pandangan mata. Lebih baik Haechan ikut menginap di sini dari pada di sekolah mereka akan mendapat masalah.
Haechan masuk lebih dulu. Dia menunggu Jaemin menyimpan tasnya lebih dulu, kemudian menendang tas Jaemin dan menaruh tasnya di tempat Jaemin sebelumnya.
Haechan tertawa meledek. Jaemin menunjukan ekspresi kesal.
"Jangan membuat kegaduhan malam hari," Y/n memperingati.
Wanita itu duduk di lantai setelah membawakan tiga kaleng soda. Dia menunjuk sisi kosong depannya sebagai isyarat agar Jaemin dan Haechan duduk di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere » You X NCT Dream✔
FanfictionWARNING! Rating 22+ Mature Content 🚫Not Children *** Ditengah kebingungan menyelesaikan ending novel erotis berjudul 'Yandere' yang dibuatnya. Y/n malah masuk ke dunia novel karangnya sendiri. Membuatnya harus menghadapi 7 pria gila fiksi buatannya...