Chapter 1

4.2K 239 10
                                    

"HEI !" teriak seorang lelaki berambut merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HEI !" teriak seorang lelaki berambut merah. dia Caine Chana seorang remaja SMA kelas XI jurusan IPS.

pria yang dipanggil pun membalikkan tubuhnya dan menatap Caine sembari mengangkat satu alisnya.

"ya, kau memanggilku?." dia Rion Kenzo laki-laki berambut ungu kelas XII jurusan IPS.

dengan nafas yang memburu Caine mengatakan
"tunggu sebentar, aku lelah."
Rion pun mengangguk dan seraya berkata
"tunggu disini, aku akan membelikanmu minum."

Caine yang kelelahan pun mengangguk. Rion yang sudah membelikan air mineral untuk Caine pun kembali ke parkiran.

"minum dan habiskan."
Rion memberikan air itu kepada Caine, tentu Caine menerimanya dengan senang. setelah terasa tidak terlalu lelah Caine pun mulai berbicara.

"kau Rion Kenzo, 'kan?"
tanya Caine kepada Rion

"ya, aku Rion Kenzo. kenapa kau memanggilku?."

"anu itu, aku ada tugas dan aku tidak memahaminya. kata temanku aku boleh meminta untuk diajarkan kakak kelas."

"ohh jadi kau ingin aku mengajarimu? begitu?."
Caine yang ditanya seperti itu pun ragu untuk menjawab 'iya' karena nada bicara Rion yang ketus.

"i-iya jika kau tidak ingin mengajariku tidak apa kok! aku akan meminta bantuan kakak kelas yang lain."
Caine takut sekarang karena sedari tadi Rion menatapnya tanpa ekspresi.

"aku bisa mengajarimu, tapi kau jurusan apa? aku IPS jika kau dari jurusan lain mintalah kepada yang lain."

"aku IPS dan aku mengenalimu karena gin."
"ohh jadi gin yang mengenalkan, kapan kau ingin diajari?"
sebenarnya Rion adalah orang yang ketus dan tidak peduli dengan siapapun, tapi ketika melihat Caine rasanya dia tertarik.

hei tertarik untuk mengajarinya bukan tertarik kepada wajah dan sifatnya!

"eumm aku bisa kapan saja, jika kau tidak sibuk aku ingin besok kau mengajariku, Rion. itu jika kau tak sibuk, kalau sibuk kau boleh mengajariku lusa kok."
Sebenarnya Caine ingin saja diajari sekarang, tapi melihat wajah Rion yang seperti lelah ia memilih untuk besok saja.

"besok, ya? boleh saja. aku tidak sibuk besok, dan kau ingin diajarkan dimana dan kapan waktunya?"
Rion sialan! apakah dia tidak ingat kalau besok dia harus menepati janjinya untuk bermain dengan teman-temannya?

"eh, kau benar tidak sibuk? besok setelah pulang sekolah! kau bisa mengajariku dirumahku atau dicafe pun boleh."

"ya sudah, boleh aku meminta nomormu?"

"boleh kok, 08** **** ****"

"baiklah terimakasih, nanti akan aku chat"

"harusnya aku yang berterimakasih padamu Rion, besok aku tunggu, ya! aku harus pulang sekarang."

"hati-hati, Caine."
.

.

.

.

.

Caine sekarang sudah sampai dirumahnya dan sudah membersihkan dirinya, dia tinggal sendiri karena orang tuanya bercerai. miris sekali kehidupanmu anak manis.

"ah melelahkan sekali."
Caine memejamkan matanya karena rasa kantuk tiba-tiba muncul, baru Caine memejamkan mata tiba-tiba ada notif dari handphone nya.

08** **** ****

Rion : hi Caine, selamat malam. ini aku Rion Kenzo
Caine : oh, haiii Rion! selamat malam
Rion : Caine apakah besok ketika aku mengajarimu bisa dirumahmu saja? aku malas jika ditempat umum
Caine : ohh tentu boleh, Rion~

pesan terakhir ada di Caine, setelah membalas chat Rion ia pun bangkit dari tempat tidurnya dan turun ke dapur.

"makan apa, ya. sepertinya ayam balado enak, tapi aku malas memasaknya." dengan wajahnya yang malas pun Caine lagi keatas dan masuk kekamar nya.

"eumm baiklah Caine ayo kita membelinya di aplikasi online saja." setelah memesannya Caine pun hanya tiduran sesekali membuka handphone nya karena ada notif dari grup sekolah. tapi Caine tidak membukanya karena malas.

hallo, bagaimana? goks tidak?

cinta pertama? [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang