Chapter 2

2.2K 215 2
                                    

setelah menunggu setengah jam akhirnya makanan pesanan Caine pun datang, dia langsung menghabiskan nya karena memang sudah sangat lapar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah menunggu setengah jam akhirnya makanan pesanan Caine pun datang, dia langsung menghabiskan nya karena memang sudah sangat lapar. setelah makan Caine pun tidur ditemani oleh boneka dino nya.





skip ketika pagi.



"astaga sudah jam berapa ini!?"
Caine melihat jam yang ada dimeja.

"ah ternyata baru jam enam, aku tidak terlambat"
Caine pun langsung jalan ke arah kamar mandi, membuka baju piyama nya yang ia pakai untuk tidur, lalu memasukkan nya kedalam mesin cuci.

setelah semua sudah siap ia langsung keluar dari rumahnya dan mengambil motor kesayangannya yang ada di bagasi.
.

.

.

.

.
"selamat pagi Caine!"
sapa teman sekelasnya, Garin martini.

"selamat pagi kembali, Garin!"
ketika mereka sedang mengobrol tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Caine.

"Caine?" itu Rion

"oh, hai Rion!, kenapa kau datang ke kelasku?"
"aku hanya ingin bilang tentang nanti sore, untuk materi yang ingin aku ajarkan padamu, kau harus ada beberapa alat ini"
Rion memberikan selembar buku kepada Caine

"oh iya, aku sudah punya semua kok. cuma ini saja yang belum aku punya, pulang sekolah aku akan membelinya"

"baiklah Caine, pulang sekolah aku akan menunggu diparkiran. aku izin kembali ke kelas"
setelah Rion mengatakan itu Caine hanya mengangguk dan melambaikan tangannya ke arah Rion.

"itu siapa, Caine?"
tanya Garin penasaran karena dia baru melihat laki-laki tampan seperti Rion.

"apa itu kekasihmu!? teman manisku ini sudah mempunyai kekasih!?"
beberapa pertanyaan Garin lontarkan kepada Caine, tentu Caine hanya menggeleng dan tersenyum manis.




TULULULUTT ✋🏻😝🤚🏻



belum Caine menjawab bel awal pelajaran sudah berbunyi.

pelajaran demi pelajaran sudah berganti, Caine sangat fokus untuk mendengarkan semua yang guru ajarkan, apalagi tentang pelajaran IPS.
sedangkan Garin dan beberapa temannya malah tertidur pulas.

tanpa terasa bel istirahat sudah berbunyi, dan satu persatu anak keluar dari kelas untuk mencari makanan dan kantin, termasuk Caine dan beberapa temannya.

"Caine kau tadi belum menjawab pertanyaanku!" -Garin
"pertanyaan? pertanyaan apa?"
ucap perempuan berambut biru, itu Key. teman seangkatan Caine yang berbeda ruangan.

"Caine mempunyai pacar tauuu"
ucap Garin padahal dia juga tidak tau kalau itu bukan pacar Caine.

"CAINE!? CAINE PUNYA PACAR?, MANA MANA? KELAS BERAPA? LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN?"
Caine yang sudah terbiasa dengan jeritan perempuan bersurai ungu pun hanya menutup telinga nya dan lanjut menyantap seblak nya.

"Cainee jadi pacarmu yang mana? kenapa kamu tidak memberitahu ku?"
ucap Echi yang sembari memasang ekspresi memelas.

"itu bukan pacarku, dia kakak kelas kita. dia Rion Kenzo yang akan mengajariku beberapa materi"
balas Caine dengan nada yang lembut dan jangan lupakan senyuman manisnya.

karena tiga orang itu sudah salah faham mereka pun hanya cengengesan.

"kau ini Garin, kata kamu itu pacarnya!" Echi sungguh malu kepada Caine karena tadi dia sudah gelendotan ditangan Caine agar tau kalau itu siapa.

"mana aku tau, tapi sungguh dia sangat tampan!"
"oh iyakah? Rion Kenzo ya? sepertinya aku tau dia siapa"


Pulang sekolah diparkiran

"Rion!" sapa Caine lalu berlari kearah Rion

"Caine!"

"Rion, sekarang aku harus membeli peralatannya dulu. kau langsung kerumah ku saja"
Caine memberikan kunci rumahnya.

"tidak usah, aku akan ikut denganmu" jawab Rion dengan senyum tampannya.

jantung Caine berdegup kencang karena baru kali ini dia melihat orang setampan Rion! mungkin saja ini ada dilist Caine. top 2 orang tertampan setelah dirinya.

"Rion, inikan barangnya?"
Caine berjalan kearah Rion yang sedang melihat melihat barang.

"oh iya ini, sudah semua? ayo kita bayar"

"hanya ini saja kak?"
ucap kasir perempuan yang berjaga disana.
"tunggu, ada sesuatu yang harus aku beli"

Rion meninggalkan Caine dikasir sendirian

"iya ini saja, kak"
lagi dan lagi orang terpukau dengan senyuman manis Caine.

"loh, sudah dibayar?"
Caine hanya menggangguk dan tersenyum

"saya membeli tambahan"

"baik kak untuk tambahan cemilan dan ice cream nya, total semua barang jadi 94 ribu, ya"

setelah semua telah dibayar oleh Caine, Rion pun memberikan uangnya kepada Caine.

"apa?" tanya Caine keheranan.
"mengganti uang yang telah kamu pakai"
"hah? tidak usah, ini semua kan barang barangku"

"ambil saja, Caine."
Caine memiringkan kepalanya lalu menyipitkan matanya.

"sungguh? padahal aku hanya ice cream yang kau beli, bukan uangmu"
Caine memang tidak bisa berbohong! Rion yang diberi pemandangan ini pun tentu saja malu, lihat saja kini pipi dan telinganya sudah merah.

"oh? ice cream ini? aku membelikan ini untukmu, ambil uang ini lalu akan memberikan semua ice cream dan cemilan yang aku punya"
"baiklah aku ambil, ayoo pulang. kau harus mengajariku"

TBC, sepi sekali tidak ada yang vote

cinta pertama? [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang