Chapter 5

2.1K 190 17
                                    

setelah Rion selesai membersihkan badannya dia tidak langsung ke kamar, tapi ke dapur untuk mengambil minum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah Rion selesai membersihkan badannya dia tidak langsung ke kamar, tapi ke dapur untuk mengambil minum.

Rion langsung berjalan menaikki satu persatu anak tangga karena kamar Caine ada di lantai atas.

Ceklek

Rion membuka pintu, dan...

"C-Caine?" tanya Rion dengan gugup setengah mati.
Mendengar ada seseorang yang memanggil namanya Caine pun menoleh, Caine tidak terkejut apalagi malu, ini adalah yang dia mau.

dengan cepat Caine mengambil selimut untuk menutupi semua badannya.

Rion yang terkejut melihat Caine telanjang tanpa sehelai benang pun tentu kaget.

"K-kau sedang apa?" tanya Rion untuk kedua kalinya.

"kenapa kamu tidak mengetuk pintu dulu!? aku sedang berganti pakaian!" setelah mengatakan itu Caine pun langsung masuk kedalam selimut menutupi semua tubuhnya.

"ayo Rion, perkosa aku. aku ingin digagahi olehmu." ucap Caine di dalam hatinya.

Caine berpura-pura menangis di dalam selimut agar Rion merasa bersalah. dan benar saja Rion langsung berjalan ke arah ranjang.

"maaf, maafkan aku. aku akan menyembunyikan ini. kau tidak perlu malu" maaf Rion karena merasa bersalah kepada Caine, apalagi Caine sampai menangis seperti ini.

setelah dibujuk beberapa kali akhirnya Caine mau keluar dari selimutnya. menunjukkan matanya yang sayu, hidung merah dan bibir yang basah.

"sialan." kata Rion di dalam hatinya.

"Caine" ucap Rion sensual di telinga Caine sambil memegangi pipi Caine. menciumi pipi itu.

"maaf, maafkan aku" entah maaf untuk apa sedari tadi Rion hanya berkata maaf.

Caine yang tau kalau Rion sudah berpancing nafsunya hanya bisa tersenyum dan berteriak senang di dalam hatinya.

kini Rion sudah ada ditelinga Caine, menciumi serta melumat telinga itu dengan sensual. jangan
salahkan Rion jika dia terlewat batas.

"Caine, apa kau menyukai ini?" tanya Rion sembari tetap menjilat telinga Caine.

"ini geli, Rion~ kau sebenarnya sedang apa?" tanya Caine sok polos, padahal di dalam hatinya dia ingin sekali Rion ada di atas tubuhnya sembari menghentak hentakkan kejantanan Rion di dalam lubang nya.

"kali ini aku kalah dengan nafsuku, tolong jangan benci aku setelah ini, Caine" setelah mengatakan itu Rion langsung membuka baju nya.

menciumi setiap inti wajah, leher, dan dada Caine. memberikan si manis rangsangan demi rangsangan.

"nghh" desahan berhasil lolos dari bibir manis Caine.
mendengar desahan Caine, Rion semakin bernafsu untuk menyatukan tubuh mereka.

"Caine" bisik Rion di telinga Caine.
tidak ada jarak untuk wajah mereka berdua, bahkan hidung mereka sudah bersentuhan.

Rion mulai mencium bibir Caine, melumat, meghisap bahkan menggigit nya. setelah berhasil membuat Caine membuka mulutnya Rion pun langsung memasukkan lidahnya kedalam rongga mulut Caine, menyapa satu persatu gigi rapih itu.

mengajak lidah Caine untuk berperang, dan menghisapnya. Rion menekan tengkuk Caine agar ciuman mereka semakin dalam.

Caine mendorong dada Rion, sungguh ini lebih dari ekspetasi nya. Rion ternyata sangat liar dan mahir untuk memberinya rangsangan yang sangat amat nikmat.

Rion membuka selimut yang menutupi tubuh indah Caine, ditatapnya tubuh mulus itu.

Rion mengangkat tubuh Caine lalu menaruh dua bantal dipinggang nya.

melebarkan paha Caine agar Rion dapat menatap lubang cantik itu, pink dan berkedut indah bahkan Rion langsung menciumi aroma khas dari lubang itu.

"ahh Rion~" kini Caine berteriak senang di dalam hatinya, pujaan hatinya kini sudah melihat dia dalam keadaan bugil, bahkan lihat sekarang. Rion melakukan rimming pada lubang Caine.

"akhh!, jangan menjilatnya itu kotor, Rion!"
Caine yang hanya mengharapkan Rion menggagahi nya kini terkejut tidak percaya. Rion bahkan rakus memakan lubangnya. lidahnya masuk ke dalam lubang anus itu.

kini Rion menatap Caine. menaiki tubuhnya lalu menjilati leher putih itu. sudah ada banyak tanda disana, bahkan bukan hanya di leher, tapi juga di dada.

Rion turun ke arah nipple pink Caine, memilin dan meremasnya. setelah puas dengan bermain-main dengan nipple dan desahan halus Caine, Rion pun langsung menyedot nya. menyusu seperti bayi di nipple Caine.

"shh ahh Rion" Caine menarik pelan rambut Rion, melampiaskan kenikmatannya disana.






🔞








Rion langsung membuka lebar kaki Caine, mempersiapkan kejantanannya masuk ke dalam rumah barunya. sebelum Rion memasukkan nya Caine sungguh terkejut, ini adalah penis yang paling besar yang dia lihat. apakah itu akan masuk ke dalam lubangnya? Caine bergedik ngeri membayangkan jika penis itu merobek lubangnya.

perlahan tapi pasti Rion mulai memasukkan penis nya ke dalam lubang anus Caine, ke perawanan Caine kini sudah diambil oleh orang yang dia cintai.

"ini akan sakit, kamu boleh mencakar punggungku untuk melampiaskan rasa sakitnya, biarkan aku merasakan sakit yang lubangmu rasakan" ucap Rion sembari mengecup bibir Caine.

Jlebb!

"AKHHH RION!" jeritan terdengar nyaring di dalma kamar itu, Caine menyakar punggung Rion bahkan kuku itu menancap.

Rion tau kalau sekarang Caine sedang merasakan sakit, lihat saja sekarang. lubang Caine sudah mengeluarkan darah.

Rion menghapus air mata Caine lalu mencium keduanya. menatap dan mencium bibir Caine agar sang pujaan hati merasa tenang.

"gerakan, Rion" pinta Caine kepada Rion.
sesuai dengan permintaan Caine, Rion pun langsung menggerakkan pinggulnya. mengeluar masukkan penis besar dan berurat itu.

"ahh nghh Rion ahh" desahan dan desahan keluar dari mulut manis itu, seakan menyampaikan bahwa ini sangat nikmat dan perih.

"shh, lubangmu sangat sempit, Caine. aku menyukainya"

setelah beberapa menit Caine pun mengeluarkan spermanya, menjepit kuat penis Rion hingga sang empu merasakan sesak disana.


mereka melakukan sex dari jam 10 malam, dan sekarang sudah jam 4 pagi, dan itu belum selesai.

"sudah Rion, aku lelah" pinta Caine, kini posisi Rion menghadap Caine dan bergerak leluasa di bawah sana.

"sebentar lagi, sayang" ucap Rion dengan suara yang sangat berat.

dan akhirnya Rion mengeluarkan calon anaknya itu dilubang Caine, melihat Caine yang sudah lemas Rion pun langsung menidurkan nya di dalam pelukan nya tanpa mengeluarkan kejantanannya terlebih dahulu.

"kamu milikku, Caine Chana" ucap Rion sembari mengecup kening Caine.



Dosa ditanggung sendiri' ya sayang.

VOTE, KOMEN, FOLLOW

cinta pertama? [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang