sekarang Rion dan Caine sudah sekolah seperti biasa, selama Caine sakit Rion menginap dirumah nya.
Rion tidak ingin meninggalkan Caine, bahkan baju yang dia pakai selama menginap dia memakai baju Caine."kalau sudah pulang langsung ke parkiran, aku menunggumu"
ucap Rion sambil mengecup kening kekasihnya itu."okayy"
Caine menjawab sambil tersenyum manis kepada Rion, sangat sangat manis.kelas Caine ada dilantai bawah sedangkan Rion ada diatas, sebelum Rion mengantar Caine ke kelasnya dia mengajak Caine ke kantin, untuk sarapan katanya.
saat sedang fokus makan dan mengobrol tiba-tiba saja ada yang menepuk bahu Caine. Caine menoleh dan itu, ya.
"apa?" tanya Caine kepada Kevin.
"ngapain kamu makan bareng dia?"
tanya Kevin kepada Caine dan menatap sinis Rion."Rion tadi mengajakku sarapan, duduklah bersama, Kevin"
Kevin hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi sambil berdecak kesal. Rion yang melihat itu hanya tertawa karena ia merasa menang."Kevin siapamu, Caine?"
tanya Rion penasaran."Kevin teman masa kecilku, Rion"
jawab Caine dengan jujur.Rion tau bahwa Kevin mengganggap Caine lebih dari teman masa kecil, dia menyimpan perasaan lebih dari teman. tapi lihat sekarang, Rion lah pemenangnya.
"sudah selesai? aku akan mengantarkanmu ke kelas"
tanya Rion sembari mengusap bibir Caine."sudah kok, ayooo"
Rion dan Caine beranjak dari tempat duduknya. menelusuri kelas yang lain dan sampai lah di kelas Caine."aku akan kembali ke kelasku, belajar lah yang giat"
saat Rion akan mengecup bibir Caine, Caine langsung menghindar. Rion menaikan satu alisnya. seakan bertanya "kenapa" Caine menghindari kecupan nya.Caine hanya tersenyum dan berkata
"ini disekolah, Rion. nanti saja"
Rion hanya berdehem dan tersenyum. Rion meninggalkan Caine lalu kembali ke kelasnya.﹏﹏﹏﹏
saat ini Rion sedang bermain basket dengan teman temannya. rutinitas mereka karena mereka memiliki club basket.
lihatlah Rion, lekuk tubuhnya terlihat karena banyaknya keringat. bukan hanya perempuan yang bernafsu melihat Rion, tapi juga laki-laki. mungkin ini beberapa yang mereka ucapkan.
"aduh enak kali ya ngangkang depan Rion"
"hamili aku mass"
"rela nangis tiap malem demi ayang Rion"
"bukan tiap malem, tiap saat pun boleh"
"limaaa puluuhhhh"
miris sekali, Caine yang mendengar itu hanya menatap sinis dan terkejut dengan yang ia dengar. mungkin jika perempuan yang berkata "hamili aku mas" Caine akan biasa saja, tapi ini laki-laki. :)
"gila banget" gumam Caine.
"iya anjir, padahal dia berbatang" ucap Krow.
"ho'oh, gila" sahut Echi.
"kita ngapain disini" ucap Zaki yang keheranan karena teman teman nya malah ke lapangan basket
Garin pun menarik tangan Zaki
"yok kantin ae kita mah""woi ikut cok" Echi, Zaki, Garin dan Krow pun ke kantin, makan dengan nikmat, bahkan kaki Garin satunya sudah ada dimeja.
Caine dan Key masih ada dilapangan basket. Key dan Caine menatap pujaan hatinya. mungkin untuk Caine kekasihnya, tapi Key.. dia hanya berharap.
"Caine, ayo kembali ke kelas"
Caine menoleh ke arah Key, lalu mengganggukmereka kembali belajar dengan fokus, bukan mereka tapi hanya beberapa dari mereka. sungguh diluar sangat panas, bahkan ac di kelas pun tidak terasa dingin.
TBC. segini dulu, ya. badan author drop :)
ayoo spam komen sayangku
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta pertama? [RionCaine]
Romanceawal mula kisah cinta Rion Kenzo dan Caine Chana FOLLOW, VOTE DAN SPAM KOMEN!