FOEB vi

354 20 0
                                    

Aku memang dulu mengharapkan Untuk balikan dengan temanku itu tetapi Sekarang aku tidak bisa, seperti nya memang seharusnya aku dan dia lost kontak aja, nggak usah pake temenan lagi "ucap ping kembali

"Tetapi aku sudah yakin mau apapun itu , aku memutuskan untuk tetap berusaha menyukaimu phi"ucap ping lagi

"Terimakasih karena sudah memilihku, aku tidak bisa berjanji apapun, tapi aku akan berusaha membuatmu bahagia layaknya seorang pasangan pada umumnya, tidak, akan ku buat pasangan lain pun iri melihatnya?"ucap meen panjang lebar

"Semoga "monolog ping

"Phi boleh kiss 💋 enggak ?"ucap ping

"Apa?"ucap meen bingung

"huh,tidak boleh yah?yaudah deh nggak jadi"ucap ping lagi

Ping pun berniat pergi dari hadapan meen tetapi
Meen menarik lengan ping dan

Cup..

Meen menyerbu bibir ping begitu saja

"Emphh.. phhii.. "meen melumat bibir ping rakus sambil menekan-nekan tengguk ping agar memperdalam ciuman.

"Emphh...phii.. sesak.." ping memukul dada phi nya itu agar lebih pelan ciuman. Meen merasakan dadanya dipukul oleh ping ia mengerti bahwa ping sekarang kekurangan oksigen.

"Ah.. Ah.. Ah.. "ping menghirup udara dengan cepat.

"Maaf"sepatah kata meen yang ia ucapkan
Ping pun memeluk meen sebagai tanggapannya, bahkan ping memeluk erat meen sampai sampai dia tidak sadar kalau handphone nya berdering

Drrrttt

Drrrttt

"Ping angkat dulu telponnya"suruh meen

"Nanti aja, aku mau meluk phi aja"jawab ping

"Ping?"ucap meen

"Iya deh iya "ucap ping

Ping pun mengambil ponsel nya yang berada di meja ruang tv itu dan mengangkat nya langsung tanpa melihat siapa yang menelepon

"Ping aku bisa jelasin semua, aku nggak bermaksud apa apa aku cum"dengan cepat ping langsung menutup panggilan secara sepihak

"Siapa yang nelpon?"tanya meen

"Itu way phi, aku takut "jawab ping

"Kenapa takut? Bukannya disini yang salah dia?"tanya meen lagi

"Ini bukan tentang salah atau benar , tapi aku takut ketika aku sudah menyukaimu phi , dan way datang begitu saja seperti membuat hatiku ragu kembali?"jawab ping

"Dan kenapa coba tiba tiba dia melakukan itu ketika di kamar kecil, aku juga bingung apa yang harus ku lakukan"ucap ping lagi

"Dan apakah kamu sudah menyukaiku?"tanya meen

Itu cukup membuat ping bingung dan tidak menjawabnya

Sedang kan way tidak menyerah sampai mengunjungi kondominium tempat meen sekarang ini

Ketika itu way sudah tiba di Kondo meen dan menekan nekan bel pintu

Sedangkan meenping tidak menyadari kalau yang datang way

Ping yang ingin menghindari agar tidak menjawab pertanyaan meen , lebih baik membuka pintu yang terus menerus membunyikan bel pintu

"Iya sebentar "ucap ping dan membuka

Cukup terkejut karena yang ada di balik pintu itu ternyata way , ping pun reflek ingin menutup pintu lagi tapi itu tertahan oleh tangan way yang menahan pintu agar tidak tertutup

"Ping gue mau ngejelasin semuanya biar jelas"ucap way

"Semuanya dah jelas way, mungkin Lo bingung dan reflek aja , lagian nggak ada yang perlu di jelasin karena gue dah punya pasangan begitupun Lo juga kan?''ucap ping

"Tapi gue baru aja putus sama ploy?"

"Hah? Kenapa Lo putusin"

"Gue juga nggak tau, tiba tiba gue nggak rela kalau Lo Deket sama cowo lain, mungkin gue nggak bisa ngelupain Lo "ucap way

Ping sangat kebingungan disisi lain dia sudah mulai membuka hatinya untuk phi nya itu sedangkan way yang sudah punya pacar tiba tiba putus dan mengajak dia untuk balikan

"Way sorry gue butuh waktu sendiri " ucap ping dan menutup pintu nya

Way pun pergi dan berharap masih bisa berkomunikasi dengan ping

Meen yang melihatnya pun merasa kesal karena ketika semua berjalan lancar ada saja masalah yang datang

Eh lebih tepatnya kendala hehehe

"Ping kalau ka_"ucap meen terpotong karena ping memeluk meen dengan erat dan seperti tidak ingin ada yang mengeluarkan pembicaraan apapun

Ketika cukup kembali normal perasaan ping, dia pun melepaskan pelukannya dan

"Phi kamu enggak marah kan?"tanya ping

"Kenapa aku marah bebek?"jawab meen

"Nggak suka di panggil bebek"ucap ping kesal

"Loh bukannya kamu suka , kan dulu aku sering nyebut ping bebek kecil? Nggak boleh yah, cuma way doang yang boleh, oh iya yah , ping kan suka nya sama way bukan sama phi"ucap meen

"Bukan gitu phi"ucap ping lagi

Meen pun tidak menanggapi nya karena hari sudah malam dia pun pergi ke kamar untuk tidur

"Phi mau kemana?"tanya ping kepada meen

"Mau tidur"jawab meen

"Mau bareng, boleh yah?"pinta ping

Meen tidak menjawab hanya mengangguk yang artinya memperbolehkan ping untuk tidur bersamanya

Mereka berdua pun berbaring di ranjang tidur itu dan banyak pergerakan di keduanya

"Phi boleh tidur sambil pelukan enggak, aku susah tidur"ucap ping pelan

Meen hanya mengangguk Dan memberikan tangannya agar kepala ping berbaring di sana sembari itu ping menghadap tubuh meen dan memeluknya erat

benar saja setelah beberapa menit ping sudah tidur dengan terlelap, Meen yang melihatnya merasa gemas dengan tingkah ping hari ini , tetapi ia sangat suka

Dia sungguh merasa senang karena akhirnya ping tidak terlalu mengabaikan nya bahkan dia merasa senang seperti di anggap layaknya pasangan

"Ping aku sungguh tidak rela bila kau dengan way bersatu, tapi kalau memang kau masih menyukainya mau apa lagi, aku hanya bisa melepaskanmu saja?"batin meen berbicara

Meen pun mulai tertidur sama seperti ping sambil saling memeluk erat di tidurnya itu seperti tidak mau berpisah

Edit_09/09/24

Fiancé or Ex-Boyfriend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang