awal mula

1K 45 0
                                    


Seperti biasa meen baru pulang dari markas senjata nya itu , di tengah jalan ia melihat ada seperti seseorang yang ia kenal telah di ganggu oleh sekumpulan lelaki

Meen yang melihatnya pun menolongnya (sebenarnya meen itu bukan tipe yang tiba tiba nolongin orang, kalau tiba tiba meen nolongin orang mungkin itu orang spesial? Apa mungkin

Meen bertanya kenapa sekumpulan lelaki itu menindas 1 lelaki? Apakah dia seorang pengecut yang berlindung diri dari teman/circle

"Lepaskan dia , apakah kau seorang pengecut? Kenapa kamu menindas dia dengan banyak orang, kenapa tidak hanya kamu sendirian? Apakah kamu seorang pengecut berlindung dari kata teman"ucap meen

"Diam kau itu bukan urusanmu"

"Tentu itu urusanku, orang yang kau pegang itu adalah tunaganku"

"Oh jadi kau suami nya, tapi siapa yang menjadi istri nya, apa dia"tunjuk lelaki itu kepada ping yang sedikit tidak sadarkan diri

"Diam kau sialan"tanpa berpikir panjang lagi
Meen menaklukkan semua preman itu dalam sekejap , ping yang oleng pun langsung pingsan

Dengan sigap meen menahannya dan membawanya ke kondominium

Di kondominium meen menghawatirkan tunangannya itu lantaran dia saja tidak pernah berprilaku kasar , terus ada orang yang tiba tiba menyakiti orang yang kita sayangi siapa yang nggak emosi coba

Meen pun menyuruh dokter pribadi nya untuk datang memeriksa ping"Dok bagaimana keadaan dia? Baik baik saja bukan"tanya meen kepada dokter

"Dia hanya kecapean, di perlukan istirahat yang banyak"ucap dokter kepada meen

"Oke kalau begitu terimakasih dok karena sudah meluangkan waktunya"ucap meen

"Tidak apa apa, kalau begitu saya pamit"pamit dokter itu untuk pergi

"Oke silahkan biar saya antar "tawar meen untuk mengantar dokter itu keluar

Meen pun mengantar kan dokter itu sampai tempat parkir dan kembali melihat keadaan tunangannya itu

"Ping apa yang terjadi denganmu , apakah kamu bertindak hal yang tidak masuk akal ?"monolog meen

"Aku tau sifatmu tapi kamu tidak mungkin melakukan hal gila itu kan?"monolog meen lagi

Meen berpikiran kalau ping sengaja membuat gara gara dengan preman itu, karena setau meen ,ping tidak pernah membuat gara"

Ping membuka mata nya dan terkejut dengan phi nya itu yang sudah sangat ingin melemparkan berbagai pertanyaan

"Sayang kamu baik baik saja kan"tanya meen kepada ping

"Lumayan mendingan "jawab ping

"Kenapa kamu bisa di ganggu sama mereka?"tanya meen lagi

"Aku hanya menyelamatkan orang yang akan mereka copet tetapi aku lupa , untuk menyelamatkan diriku saja tidak bisa"jawab ping penuh sesal

"Tidak sayang, kamu hebat karena bisa melakukannya, hanya saja lain kali jangan bertindak sesuka hati ya"bujuk meen

"Iya kak, aku minta maaf"sesal ping

"Em ping lucu banget nih pengen ku cumbu hingga mendesah sampai pagi hari"monolog meen

" makasih kak dan maaf ngerepotin "ucap ping lagi

Meen hanya mengangguk sebagai balasan ucapan ping tadi

"Oke , tapi phi kenapa menyebutku sayang? "Tanya ping penasaran

"Karena aku sayang padamu, dan juga kita kan sudah bertunangan bukan?"ucap meen terang terangan

"Tapi aku tidak menyukaimu"jawab ping terang terangan

"Apa kamu yakin ?"tanya meen ragu

"Yakin "jawab ping pasti

Meen pun mendekat kan wajah nya ke wajah ping, ping masih menatap wajah tampan itu, tetapi tetap saja ping masih belum menyukainya

"Jangan mendekat, aku tidak suka"ucap ping lantang

" Maaf"ucap meen sambil menjauhkan wajahnya dari wajah ping

"Ping tidak bisakah kamu menyukai ku, cukup dengan mencoba membuka perasaan mu agar aku masuk ke hati mu saja itu cukup bagiku, setidaknya kamu tidak menganggap ku risih"ucap meen kepada ping

"Maaf phi tapi aku tidak bisa, mungkin lebih baik kita batalin aja tunangan kita"ucap ping

"Bagaimana pun kamu milikku, aku tidak akan membiarkan mu lepas begitu saja"ucap meen tegas

"Maaf phi tapi aku tidak cocok denganmu"ucap ping tak mau kalah

Ping pun keluar dari kamar dan pergi dari kondominium itu, meen yang melihatnya mengejarnya tetapi ping tidak bisa kabur dari kediaman meen

Meen pun menarik tangan ping dengan paksa
"Lu nggak bakalan bisa pergi dari genggaman gue"

Ping yang merasa tangannya di pegang itu merasa kesakitan karna meen menekannya dengan kuat

"Aw phi sakit , lepasin"
Ping memberontak karena tangannya sakit

"Diam, bukannya kamu masih butuh istirahat, kembali dan baru lu mau kemana pun terserah "perintah meen

Ping hanya bisa menurut dan meen mengantar kembali ping ke kamar ping yang ada di kondominium itu yang sudah di siapkan jauh hari oleh meen sendiri

"Ping aku tau ini sulit tapi kamu tau sendiri kan aku menyukai mu , bahkan aku juga mencintaimu, tapi kenapa kamu tidak bisa menerimaku, sedangkan dia yang sudah menyakitimu tapi kamu tetap menyukainya?"monolog meen

Sekuat apapun meen, perihal perasaan nya tetap dia akan lemah apalagi meen juga menyukai ping karena sifat dia yang suka memaafkan orang dengan mudah

"Kalau begitu kamu istirahat dulu, aku tidak akan menganggu, dan permisi"meen mengucapkan sambil mencium kening ping

Ping pun mencoba untuk tidur tapi dia juga kepikiran kenapa bisa dia dijodohkan dengan meen sih?

"Pah,mamah, kenapa kalian menjodohkan ku dengan dia, aku tidak menyukainya tapi aku juga tidak bisa membantah"monolog ping dan tak lama ping pun tertidur

Meen yang di luar melamun dan memikirkan hubungannya dengan ping hingga sampai titik ini
"Way, way dan way, kenapa ping kamu selalu menyukai dia , kenapa?"pikir meen

"Tante , om, aku setuju untuk dijodohkan dengan ping karena aku memang menyukainya tapi kalau ping tidak menyukai ku bagaimana? Haruskah aku mundur?"monolog meen

Meen pun tiba tiba memikirkan momen dimana dia bisa bersama dengan ping sampai saat ini

Edit_08/07/24

Edit_08/07/24

Fiancé or Ex-Boyfriend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang