FOEB xii

116 7 0
                                    

Seketika mingy Dan Yang lainnya pun menunduk memberi salam

"Baik anda dengan?_"tanya dokter

"Saya ?******"sambung orang itu

"Baik pak silahkan ke dalam "ujar dokter itu

Dan orang itu hanya mengangguk lalu masuk sesuai arahan dari dokter itu

Selesai darahnya di ambil dokter itupun segera untuk memasukkan sampel darah itu kedalam tubuh ping, agar tidak kekurangan darah

"Keadaan pasien sudah stabil, mungkin lebih baik dia di bawa ke RS yang lebih memadai alat medis yang tentunya sudah lengkap, klinik kami hanya bisa membantu sampai disini, kalau begitu saya permisi"pamit sang dokter

"Baik dok terimakasih"mingy & orang itu pun membawa ping ke RS yang ada di Bangkok

Mingy Dan pria itupun membawa ping segera ke kota Bangkok menggunakan mobil , perjalanannya cukup lama memakan waktu 2-3 jam

"Bagaimana bisa ping bisa seperti ini, apakah kalian tidak becus melindunginya"tanya orang itu di dalam mobil

"Maaf, kami terlambat untuk bertindak, sekarang way ada di markas tuan"mingy merasa bersalah karena terlambat menyelamatkan ping

"Untung saja dia selamat kalau kenapa Napa, habis kalian semua"sarkas orang itu

"Way dimana dia, pasti dia yang ngebuat ping seperti ini"sambung orang itu lagi.

" yang lain membawa nya ke markas tuan"jawab Mingy

"Bagus jangan kasih ke polisi dulu, aku akan memberi dia pelajaran yang setimpal "orang itu mulai tersenyum tidak jelas

Seperti ada sedikit pergerakan ping untuk bangun, orang itu seketika panik dan memakai kembali masker dan kacamata hitam yang ia pakai tadi

"Kalian siapaa, aku dimana"racau ping baru

"Maaf tuan, kami bawahannya tuan meen, kami menyelamatkan anda dan Sekarang kita akan kembali ke kota Bangkok"jawab Mingy

"Boleh saya bertanya "tanya ping

"Tentu tuan"jawab Mingy

"Apa benar phi meen sudah tiada? "Tanya ping mengharapkan jawaban kalau phi meen masih hidup

Reflek mingy melihat orang itu, dan orang itu geleng geleng bagai sebuah isyarat mingy pun menjawab"maaf tuan itu benar, kami di kelabui oleh seseorang dokter yang menyamar dan itu adalah way"jawab Mingy

Seketika ping pun langsung putus asa, ternyata way memang melakukannya, ia terus berpikir ini mimpi atau kenyataan

Ping merasa tangannya terasa sakit dan reflek dia menekannya,
"Auuch, kenapa tanganku sakit"ping seperti ingin menangis

"Tuan jangan menekannya, karena itu baru di jahit, kami juga akan membawa tuan ke rumah sakit yang ada di Bangkok agar luka tuan bisa membaik"saran mingy sambil masih menyetir mobil

"Terus ini di sebelah saya siapa? Pakaiannya aneh sekali , pakai masker dan kacamata hitam"ping merasa aneh sekaligus seperti mengenalnya

"Itu teman saya yang membantu misi menyelamatkan tuan, lebih baik tuan tidur saja , karena perjalanan lumayan masih lama"saran mingy

"Gimana bisa tidur phi meen tiada saja aku tidak berada disisinya "pikirnya

"Aku tidak mengantuk"ngeyel ping karena dia tidak bisa tertidur kembali

"Apakah tuan lapar?"tanya orang yang di sebelahnya

"Enggak, nggak mood buat makan, cepet bawa aku ke pemakaman phi meen aja ''perintah ping

"Maaf tuan, pemakaman sudah di urus oleh orang tua anda dan orang tua anda juga menyarankan anda untuk pergi terlebih dahulu ke Rumah sakit"tolak mingy

Hikss....hikss......hikssss... Pokoknya aku mau sama kakak "rengek ping

"Lagian ini luka di tangan doang kok nggak di bolehin sihh"rengek ping lagi

"Tapi tetap saja tuan, anda masih belum cukup pulih"bujuk mingy

Ping hanya menatap Mingy Dan orang di sebelahnya dengan tatapan sinis dan marah, oh ayolah suasana hati ping sedang buruk

Di sepanjang jalan ping hanya menangis dan mingy hanya terdiam karena mingy di posisi ping pun sama menangis' juga

"Tuan ping kita sudah tiba"ujar mingy

"P'meen mana, aku mau sama kakakk"racau ping

Orang disebelah ping itu hanya segera membawa ping kedalam Rumah sakit dengan cara menggendongnya ala koala

"Ihhh lepasin, bisa sendiri kok"mencoba melepaskan dirinya dari gendongan pria itu

Dan ping memilih untuk mandiri masuk , diikuti oleh mingy dan orang asing itu

"Kasihan aku lihatnya"ucap orang itu

"Salah tuan, siapa suruh milih rencana ini"balas mingy

"Mulai berani ya kamu?"mencoba untuk tegas

Yaelah bro, kayak sama siapa aja, kita berdua doang, nggak ada yang lain"ujar mingy

"Serah Lo deh, turutin gue karna gue bosnya"titah orang itu

"Iya bjir, tuh temenin dia , kasihan anjay , kukira lu bakalan nenangin dia, lu malah ngebiarin dia nangis dari tadi"heran mingy

"Iya gue cuma pengen ngetes sesuatu "balas orang itu

"Lahh, terserah deh, cepet ke markas , si way itu kalau kabur gue juga yang di salahin"lalu orang itu pun pergi ke markas

Edit_09/09/24

Fiancé or Ex-Boyfriend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang