chap-04

126 17 0
                                    

.
.
.
.
.
" kami selalu membuat nya marah, tapi tidak sekali pun dia membenci kami. Kakak yg luar biasa bukan?"
- Blaze -
.
.
.
.
📖 Happy reading 📖


━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

        Pagi ini, Halilintar demam. Ya, gara-gara kemarin ujan ujanan. Apes kan? Maunya jadi Hiro, eh tau tau besoknya sakit. Tapi kata Hali mah, gapapa. Asal bukan adeknya yg sakit, dia mah gapapa.

Hari ini adik adiknya semua kesekolah, jadinya Hali sendirian di rumah. Harusnya sih ada Taufan yg menemani nya, tapi saat Gempa dah kesekolah, sama Hali di suruh nya kesekolah. Jadilah dia sendirian.

Saat sedang rebahan di sofa, tiba tiba hp Hali berdering menandakan ada panggilan masuk. Hali duduk, lalu menatap layar ponsel nya. Tertera nama Blaze di sana. Mengangkat telfon itu.

"Halo?"

"Atas walinya Blaze?"

Hali langsung sadar, kalau ini mungkin gurunya Blaze.

"Ah, iya dengan saya. Kenapa ya Bu?" tanya Hali.

"Ini, Blaze membuat keributan. Bisa tolong datang ke sekolah?"

"Ah, baik Bu. Saya ke sana segera."

Telefon pun di matikan sepihak oleh Hali. Hali langsung ke kamarnya, dan mengambil sweater hitamnya dengan topi hitamnya.

Hali langsung mengambil kunci mobilnya, lalu tancap gas ke sekolah BlaIce.

Sekolah mereka semuanya pisah pisah. Tapi pisah nya tetep satu jalan kok kalau pulang. Jadi bisa barengan gitu kalau pulang. Kecuali Taufan sih..

━━━━━━━━━━━━

Sesampainya di sekolah BlaIce, Hali langsung keluar dari mobil. Dan langsung ke ruang BK. Hali sudah lumayan terbiasa dengan adik adiknya yg membuat masalah di sekolah. Jadi hapal betul seluk beluk sekolah mereka.

Sesampainya di ruang BK, Hali mengetuk pintunya. Dan di buka oleh seorang guru BK. Guru itu langsung membiarkan Hali masuk. Guru itu juga hapal setiap wajah wali siswa/i kok. Jadi ga tanya tanya lagi dah.

Hali yg memasuki ruangan itu, dapat melihat Blaze dengan satu anak yg bersama orang tuanya. Blaze tampak babak belur, dan anak satunya lagi babak belur juga tapi tidak separah Blaze.

Hali mendekat ke Blaze yg menundukkan kepalanya.

"Baiklah, kita selesaikan masalah ini secepatnya saja." Ucap guru itu. Panggil saja Bu Yunnari.

"Jadi begini, Blaze dan Rio berkelahi di kelas mereka." oh, anak itu bernama Rio.

"Mereka saling bertengkar. Tapi yg terlihat di CCTV di kelas mereka, Blaze memukul duluan. Jadi kami ingin meminta penjelasan." jelas bu Yannari. Blaze mengangkat kepalanya, sepertinya berusaha membela diri.

"Dia yg lebih dulu mengejek Bu!" Blaze membela dirinya, sambil menunjuk Rio. Rio terlihat tidak terima, akhirnya Rio ikut membela dirinya.

"Tapi aku hanya asal bicara! Kau saja yg langsung memukul ku!" bela nya.

"Hushh! Sudah! Sepertinya di sini kalian sama-sama salah. Saling minta maaf sekarang." Tegas Bu Yannari.

Blaze dan Rio terlihat tidak ingin. Tapi saat akan saling meminta maaf, Hali langsung mengangkat tangannya.

-You're The Bets Brother˚•[up tak menentu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang