Prolog

681 80 22
                                    

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Menceritakan tentang Jevais Aryatama Putera yang sudah hidup keras sejak kecil karena dengan sengaja di tinggal oleh kedua orang tua nya di pulau Bali sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama kelas dua. Sebenarnya Jevais adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, laki-laki itu memiliki saudara kembar bernama Jovan dan Jordan.

Hingga sepuluh tahun berlalu Jevais masih merasakan sakit hati itu karena ingatan menyakitkan itu bagaimana tidak diusia remaja ia di tinggalkan di pulau Bali tepatnya di sebuah pelabuhan penyebrangan antara Bali dan Banyuwangi, sampai akhirnya ia dibawa oleh seorang bapak-bapak yang telah menjadi ayah asuhnya dan tinggal di sebuah panti asuhan.

Sejak itu Jevais memutuskan seluruh komunikasi dengan seluruh keluarga nya, bahkan sangat enggan untuk mencari kabar mereka yang berada di ibu kota. Jevais sadar kalau laki-laki itu sejatinya sangat tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya dan juga kedua kembaran nya. Jadi untuk apa Jevais kembali masuk ke keluarga mereka jika mereka saja merasa sangat bahagia tanpa kehadiran nya.

Dulu, ia memiliki ibu yang selalu pilih kasih kepada ketiga anaknya karena hanya Jevais yang memiliki kondisi fisik yang paling lemah, sedangkan ayah mereka yang selalu memanjakan Jevais sedari bayi ternyata hanya karena rasa bersalah yang ayahnya tanggung. Ayahnya tidak setulus itu menyayanginya, ayahnya hanya merasa bersalah karena suatu malapataka yang terjadi saat ia masih balita.

Sejak ditinggal jevais sudah hidup seorang diri di Pulau bali, lebih tepatnya tinggal di sebuah panti asuhan, selama sekolah laki-laki itu juga bekerja di jalanan, bahkan pernah ketangkap oleh satpol pp karena tidur di emperan toko, menjadi kuli panggul, cleaning service, bahkan tukang cuci piring di sebuah caffe pun pernah laki-laki itu lakukan demi mendapat tambahan uang jajan, setelah lulus SMA pun Jevais lalui dengan susah payah karena tidak memiliki biaya untuk kuliah, sampai akhirnya Jevais muda kembali bertemu dengan ayah asuh nya yang ternyata seorang pilot yang kembali membantunya untuk biaya selama empat tahun masa kuliahnya dan kini Jevais sudah lulus menjadi seorang arsitek muda dan berbakat.

Cita-citanya menjadi seorang arsitek adalah simpel, laki-laki itu ingin membuatkan sebuah panti asuhan yang layak untuk adik-adiknya di panti. Ia ingin semua adiknya akan merasa nyaman tanpa harus risau kebocoran jika hujan melanda kota mereka.

Sudah lebih dari sepuluh tahun pula Jevais tidak mau tahu mengenai kabar orang tua dan kedua kakak kembarnya di ibu kota sana. Menurutnya ia di lahirkan memang di takdirkan sebatangkara.

Dan kini Jevais telah menjadi arsitek selama dua tahun sejak kelulusannya, sampai akhirnya Jevais di beri kepercayaan dalam membamuatkan suatu projek besar yaitu membangun sebuah hotel dan resort di dekat pantai, tepatnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan disana pula ia tidak sengaja bertemu dengan gadis yang tengah patah hati karena gagal menikah. Dia adalah Maira Wulandari yang konon gadis itu adalah pemilik butik tenun di daerah pusat kota Yogyakarta.

FelicityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang