***
***
Memasuki usia pernikahan bulan ke enam, hubungan Maira dan Jevais semakin harmonis, bahkan Jevais sendiri mengalami perubahan sikap yang cukup membuat Maira selaku istri kewalahan, yaitu sifat manjanya yang super duper menyebalkan. Seperti 'jatah' pagi yang harus selalu di penuhi, Maira yang tidak boleh tersenyum dengan lawan jenis, Maira yang tadinya serba sendiri tapi sekarang harus ada Jevais di dalamnya. Kemanapun ia pergi pasti selalu ada Jevais yang mengikutinya, kecuali ke kamar mandi sih. Soalnya pernah satu kali Jevais mengekori istrinya ke kamar mandi, dengan niat ingin mandi bersama Maira eh malah kena geplakan dari perempuan berisik itu.
Jevais sangat posesif, tapi anehnya Maira terasa nyaman-nyaman saja. Mungkin dulu saat pacaran dengan Satya perempuan itu tidak merasakan begitu diinginkan oleh pasangannya.
Seperti sekarang ada yang tengah menggerutu karena melihat istrinya tersenyum pada tetangga batu kost mereka. Padahal hanya sekedar senyum formalitas saja sebagai warga bertetangga.
"Kamu masih ngambek, Mas? Ya ampum, kok lama sih ngambeknya?" Maira geleng-geleng kepala melihat suaminya yang tengah menonton tv sambil ngomel-ngomel.
"Tau ah!"
"Lah. Aneh banget sih, Mas. Aku cuma senyum sapa formalitas aja lho padahal."
"Senyum kamu itu punya Mas tau!" Jevais menatap istrinya cemberut.
"Iya aku tau, Mas. Tapi masa ketemu tetangga kita nya sambil manyun? Gak sopan ah." Maira menghampiri suaminya dan duduk di pangkuan laki-laki itu.
"Cowok tadi ganteng, gak?"
"Ganteng."
"Tuh kan!" Laki-laki itu merajuk lagi.
"Tuh kan apa sih, Mas? Ih kamu mah marah-marah mulu."
"Kamu bilang dia ganteng." Jevais memeluk erat istrinya.
"Loh Mas kan yang tanya tadi. Aku cuma jawab aja tuh. Namanya juga laki-laki pasti ganteng gak mungkin cantik. Lagian gantengan juga suamiku kok. Jangan marah lagi sayang."
"Lagi."
"Apanya?" Dahi Maira berkerut.
"Panggil lagi sayang."
"Sayangku." Ucap Maira yang kemudian mengecup bibir suaminya.
Sedangkan Jevais terkekeh kesenangan, "Hehehe gitu dong. Abis Mas tuh kesel masalahnya dia senyumin kamu duluan. Kalau kamu naksir gimana?"
"Ya gak bakal dong, Mas Jeva. Kan aku istrinya Mas. Mana mungkin aku naksir orang lain. Lagian aku tuh tau diri kali. Punya suami yang ganteng, baik sama aku, selalu berusaha buat aku nyaman selama tinggal di Bali, ya kali aku centil. Gini-gini aku setia loh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity
RomanceMenikah dengan stranger yang baru Maira kenal merupakan pengalaman yang tak pernah terpikirkan. Awalnya ingin bunuh diri karena di usir oleh orangtua nya tapi siapa sangka percobaan bunuh diri itu justru mempertemukan Maira dengan jodohnya. "Yauda...